Twenny Three

1.9K 171 75
                                    

warning!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

warning!

masih mengandung kata kata vulgar dan sedikit adegan dewasa.

berisi sekitar 4.7k words, so I hope kalian gak gumoh, bacanya setengah setengah dan dicicil pun gak papa banget, selama kalian enjoy. 

Part ini sedikit memancing emosi, jadi inhale exhale inhale exhale, okay?
happy reading dan selamat malam senin!

________________


Sambil menunggu air hangat di bathtub terisi penuh bersamaan dengan bath bomb yang menyebar busa serta aromanya, Leo mengusap usap wajahnya. Ia dan Kiara sudah terpisahkan satu dinding, tapi lidah Leo masih bisa mengecap rasa Kiara disana seakan akan bibirnya masih berjarak beberapa milimeter dekat dengan milik Kiara, jarinya masih dipenuhi aroma Kiara, otaknya pun me-reka ulang kejadian tadi. Semua itu membuatnya ingin mengecap Wanitanya lebih lama dan lebih panjang lagi.

It makes him couldn't wait to fuck her.

Dammit!

Awalnya ia tak merencanakan itu semua, tapi saat ia berlutut dan melihat kaki Kiara yang mulus serta merasakan hangat kulit Wanita tersebut, nafsu yang sejak lama coba ia tahan dan pendam akhirnya meledak juga. Saking tak tahannya, ia bahkan memelas pada Wanita itu.

Karena berlutut di depan Kiara, kepalanya yang diapit oleh dua kaki jenjang halus nan putih tersebut, lipatan yang menggoda mengundangnya untuk mencumbu, serta pemandangan indah Kiara yang berbalut dress putih cantik di depannya membuat nafsunya terbakar sehingga ia tak mampu membendungnya lagi.

Sudah cukup ia terus bermain solo selama dekat dengan Wanita tersebut. Tadi adalah waktu yang begitu pas, apalagi kemarin ia berhasil membaca reaksi tubuh Kiara setelah mencoba merangsang wanita itu secara perlahan.

and shit, she tastes so fucking good, like a goddamn honey that actually feel like a drug.

Addictive and gorgeous.

fuck, if that was how it feels, he never can't get enough of her taste, her smell, her touch, and her.

His Woman.

Leo melihat ke arah selangkangannya. Sebenarnya selama ia bertumpu di depan Kiara dengan lidahnya yang mengeksplor rasa Wanita itu, selama itu pula miliknya menegak dan mendesak keluar dari dalam celananya. Sayangnya, malam ini bukanlah waktu yang tepat untuk memuaskan dirinya sendiri dan bukan waktu yang tepat pula untuk bermain solo sementara Kiara ada di seberang dinding ini.

Malam ini adalah milik Kiara dan satu satunya tujuan Leo adalah menyenangkan Wanitanya, bukan menyenangkan dirinya sendiri. Walau sebenarnya, dengan Kiara mengizinkan Leo menikmatinya itu sama seperti memberi kesenangan pada Pria itu.

The Fear of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang