Fourty One

1.5K 173 165
                                    

malam semua maaf ya agak telat updatenya :((ramein ya komennya, terserah deh mau berapa tapi rame yach!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

malam semua maaf ya agak telat updatenya :((
ramein ya komennya, terserah deh mau berapa tapi rame yach!

happy reading cemua yachhhhh
semoga ceco kipop kita dapat solo job lebih banyak

_____________

Setelah mendapat telepon dan seruan dari kekasihnya, Leo langsung izin pulang lebih dulu. Mobilnya segera ia lajukan ke apartement sembari ponselnya terus memanggil nomor Kiara dari kursi seberang.

Apa lagi ini Tuhan, tidak bisakah semua berjalan lancar seperti yang kuminta batin Leo saat mobilnya memasuki parkiran

Bunda? Jangan temui Kiara? Demi neptunus, Leo tidak paham apa yang terjadi. Ia terlalu clueless dan kaget diwaktu yang sama. Mendengar Kiara yang akan memberi mereka jarak lagi berhasil membuat Leo kelimpungan.

Kesalahan apa lagi yang gue perbuat?

Hingga semua pertanyaannya terjawab tuntas saat ia mendapati Bundanya di dalam apartementnya. Tanpa menyapa Rida, ia berjalan mengelilingi apartement, mencari Kiara dan Andy yang mungkin saja masih ada disana.

"Kiara mana, Bund?" Tanya Leo tanpa basa basi.

"Kamu baru pulang loh, mau makan dul—"

"Kiara mana, Bunda?" sentak Leo.

Rida terkesiap, ia lalu menghela nafas panjangnya dan membuang muka ke arah lain "Bunda usir"

Sontak Leo mengusap wajahnya gusar, jawaban Rida berhasil memancing emosinya, "Bunda ngapain disini?" Tanyanya sembari mengontrol amarah yang mulai meluap luap minta ditumpahkan.

"Bunda mau lihat bungsu, Bunda. Memang salah?"

"Salah! Karena Bunda gak bilang bilang ke aku kalau mau kesini"

"Kenapa harus bilang? Kamu kan anak Bunda, Dek."

"Bund, aku tuh udah gede, udah mau 30. Punya privasi sendiri, Bunda gak bisa lagi masuk sembarangan gini. Gimana Bunda masuk kesini? Bunda gak pegang access card sama sekali kan?" Leo berdiri di dekat tv, menghadap Rida yang tampak tenang melipat kakinya di sofa ruang tengah dengan secangkir teh didepan.

"Lift boy nya kenal Bunda dan Danise tadi"

Leo berdecak kesal.

"Kenapa sih kamu marah banget, dek? Bunda kan cuman mau ngujungin anak Bunda yang udah gak pernah pulang itu. Kenapa harus lapor segala? Biar kamu bisa minta pacarmu dan anaknya itu pulang?" Dagu Rida terangkat.

"IYA! Itu alasannya"

"Ken—"

"Karena aku tau yang kayak gini bakal terjadi dan aku gak mau dia dan anaknya bunda sakiti lagi! Aku gak mau bunda bertindak jahat dan semena mena sama dia!" Seru Leo, dadanya bergerak naik turun, nafasnya berderu kasar menunjukkan bahwa ia tak berhasil menahan emosinya.

The Fear of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang