Fourty Two

1.4K 181 139
                                    

"Misi Bu" Rudi memunculkan kepalanya dia celah pintu membuat Kiara mendongak dari iPadnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Misi Bu" Rudi memunculkan kepalanya dia celah pintu membuat Kiara mendongak dari iPadnya.

"iya, kenapa Rudi?"

"ada yang mau ketemu Ibu, dia maksa Bu"

Dua alis Kiara terangkat, "siapa, Di?"

"perempuan Bu, katanya dia bakal ngamuk di depan nasabah kalau gak diijinin masuk"

"hah? perawakannya?"

"rambut pendek, Bu"

Alis Kiara kembali turun, kerutan di dahinya pun menghilang. Ia mendengus kecil lalu mengfokuskan dirinya pada pekerjaannya, "suruh masuk aja, teman saya itu"

"baik Bu" Rudi menghilang yang beberapa menit kemudian diganti oleh Wanita berambut pendek dengan pakaian rapih menutupi tubuhnya.

"Sianggg! haduh, hampir aja gue ngamuk di depan karena di tahan sama karyawan karyawan di bawah" sungutnya mengambil duduk begitu saja di depan Kiara, sementara dua buntutnya sudah menguasai sofa Kiara.

"mau taruh dimana muka gue kalau gue dan anak anak bapak dokter dibopong satpam keluar Bank" keluhnya mulai membuka kotak kotak sushi yang dia bawa, lalu membawa dua bento ke coffee table untuk anaknya.

"Win, berkas berkas gue" protes Kiara.

Dengan senyum lebar, Wina mengambil kotak sushi yang berada diatas berkas berkas Kiara. "makan siang dulu lah elo, lagian ini jam makan siang. Malah sibuk kerja" omel Wina.

"banyak nih yang harus gue urus, ada beberapa terms and condition karena perubahan baru dari OJK"

"makan dulu ih, itu bisa ntaran"

"ntaran nenek moyang lo"

"ck, ini sebenarnya lo sok menyibukkan diri aja kan karena lagi banyak pikiran" tebak Wina mulai menyumpit california rol ke dalam mulutnya.

"mana ada"

"gak usah bohong ya, Mami lo ngelapor ke gue tuh"

"jadi sekarang lo main belakang dari gue?"

Tawa Wina meledak, "main belakang banget bahasa lo, tapi iya sih. Ya gimana lo gak ngasih tau gue kelakuan bodohnya si bodoh"

"Win, udah gue ingetin ya sejak dulu"

Wina berdecak memutar matanya kesal.

"Lo kayak gini bukan karena marahan sama berondong lo itu kan?" selidik Wina, karena selama bertelponan dengan Kirana, Mami Kiara itu sama sekali tak menyinggung soal Leo. Menyebut nama anak itu saja tidak.

"bukan, Win" setelah merapikan berkas berkasnya, akhirnya Kiara mulai ikut menikmati makan siang yang Wina bawakan.

"terus kenapa lo gak makan siang sama dia?"

The Fear of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang