Twenny Four

1.4K 162 38
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam sudah menunjukkan pukul 00.10 malam, Sebenarnya Leo sudah meminta Kiara untuk melanjutkan ceritanya nanti, tapi Kiara menolak karena cerita yang sudah ia mulai tadi harus selesai malam itu juga. Ia tak mau selama ia menjalani harinya, ia malah kepikiran tentang masa lalunya. Walau sudah memohon takut kekasihnya kelelahan, sepertinya usaha Leo gagal karena Kiara masih berkeras.

Kini sepasang kekasih itu sudah berada di balik selimut putih tebal ranjang Kiara. Kiara yang bersandar di dada hangat Leo, sementara satu tangan Leo yang melingkar di bahu Kiara, dijadikan bantalan oleh Wanita itu.

"Dua tahun kalian nikah, kenapa kamu belum ngandung juga?" Tanya Leo sepelan mungkin.

Kiara menghela nafas panjangnya dan menelan salivanya ketika pertanyaan itu dicerna oleh otaknya.

"Okay, you don't ne—'

"No, ask me anything and I will answer it honestly Leo" potong Kiara. "That is the rule for tonight" sambung Kiara.

Sekarang Leo yang menghela nafas panjangnya. Sebenarnya ia kepo, tapi ia takut kalau saja pertanyaannya malah memicu trauma Kiara di masa lalu.

Tapi—

"dulu aku juga bertanya tanya soal itu" sahut Kiara memulai kembali kisahnya.

"Setahun nikah aku masih bisa memaklumi, mungkin dia memang masih mau nikmatin waktu kita berdua and so did I. Dia juga lagi sibuk sibuknya tahun pertama magister dia" cerita Kiara.

"Akhirnya selama itu aku ngonsumsi obat KB"

"Tapi di tahun kedua, when I thought we were ready for a kid or twins, aku berhenti konsumsi obat itu tapi dia gak pernah berhenti pakai kondom"

"Our sex life wasn't that healthy anyway, we barely did that for months"

Leo jadi heran sendiri mendengar cerita Kiara. Dengan rupa Kiara yang menakjubkan seperti ini, bagaimana bisa you-know-who itu jarang atau bahkan menyetubuhi istrinya sendiri? Disaat Leo dengan susah payah mengontrol dirinya sendiri?

"Kita ngeseks dalam setahun bisa dihitung dengan jari, Yo. Dan selama ngeseks itu dia selalu pakai kondom, he never fucked me bare"

"The heck?" bisik Leo.

Kiara mengangguk pelan, "itu semua bikin aku kepikiran, apa ada yang kurang dari tubuh aku? Apa aku kurang memuaskan di ranjang? Atau aku kur—"

"Dia yang gak waras, Kiara" potong Leo. Pria itu tak mampu mendengar Kiara mempertanyakan dirinya sendiri, mendengar bagaimana otaknya berpikir se-unworthy itu dirinya. Ia tak mampu.

"You are desirable, hone. You are fucking hot, sexy, inviting. You should look at the mirror and see how stunning you are"

Dengar apa yang Leo katakan, Kiara tersenyum dan mengelus perut four pack Leo sebagai tanda terima kasih.

The Fear of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang