Orfeas berdiri di depan pagar sebuah bangunan tinggi. Lelaki itu diam sambil bersandar di tembok. Beberapa orang yang melewatinya tampak berbisik-bisik. Bertanya-tanya siapa lelaki itu. Beberapa lagi tampak diam dan mengambil ponsel untuk memotret.
Seorang perempuan tiba-tiba keluar dari gedung tersebut. Rambutnya panjang sebahu dengan kulit putih sepucat pualam. Tangannya melambai dengan gelang emas dan permata merah di sana.
Orfeas mengulum senyum melihat perempuan itu berlarian menghampiri.
"Maaf, tadi ada tambahan kelas." Gadis itu terdengar bersalah.
Orfeas menggeleng. "Aku pernah menunggumu puluhan tahun, menunggumu hanya puluhan menit bukan perkara besar, Nala."
Nala tersipu malu. Gadis itu menyambut tangan Orfeas yang sudah terulur. Sesaat, mereka bergandengan tangan menuju jalan sepi.
Empat puluh tahun setelah Orfeas mengetahui bahwa Nala masih punya harapan, gadis itu akhirnya bangun juga. Orfeas ingat wajahnya yang berbinar ketika melihat Nala pertama kali membuka mata. Itu terasa seperti mimpi.
Empat puluh tahun bukan waktu yang singkat apalagi di dunia manusia. Sudah banyak hal yang berubah. Nala bahkan tak bisa menemukan teman-temannya. Semua sudah menua, meninggal atau bahkan memiliki cucu.
Sementara, Nala dengan kekuatannya yang baru hanya akan menua sampai usianya dua puluh satu. Penampilan Nala juga berubah. Kulitnya menjadi putih pucat tanpa rona. Namun, Orfeas tetap merasa gadis itu sama saja.
Nala kini bagian dari dunia bawah. Tetapi, Orfeas tetap menepati janjinya. Nala ingin tetap dengan kehidupan normalnya sebagai manusia dan Orfeas mendukung hal itu. Keduanya sepakat, setelah usia Nala yang ke dua puluh satu, ketika sayap Nala mulai tumbuh, saat itu, Nala harus berhenti.
Di saat itu, Orfeas akan benar-benar menikahi Nala. Gadis itu akan sepenuhnya menjadi makhluk dunia bawah. Dan usia dua puluh satu Nala akan datang beberapa hari lagi.
"Aku tidak sabar untuk terbang sendiri." Nala berucap pelan ketika Orfeas mulai kembali berubah ke sosok dunia bawahnya.
Orfeas tersenyum kecil. "Apa kamu sudah merasakannya? Gatal di punggung belakangmu?" tanyanya. "Percayalah, rasa itu sangat tidak enak!"
Nala memajukan bibir. Orfeas malah selalu berucap demikian alih-alih menenangkannya.
"Kamu juga tak langsung bisa terbang. Sayapmu baru sempurna ketika usiamu tiga puluh." Orfeas makin menjadi.
Nala mendesis. "Bisakah kamu sedikit saja senang atas apa yang aku senangi?" sengitnya.
"Kupikir, kamu tidak suka jadi makhluk dunia bawah."
"Aku suka, aku hanya masih ingin mengejar impianku." Nala berdecak.
"Baik, baik!" Orfeas tertawa sambil memeluk Nala lalu terbang ke angkasa. "Jadi, hari ini, ke mana ratuku ingin berkencan? Aku sudah meluangkan hariku yang sibuk untukmu."
"Ya, ya, ya!" Nala mengangguk dengan ejekan pura-pura.
Orfeas tertawa kecil. "Jadi?"
"Ada satu toko kue yang lezat dan lucu di dekat perbatasan kota. Boleh kita ke sana?" tanya Nala sedikit ragu.
"Ya, tentu. Apapun untuk ratuku, bukan?"
**TAMAT**
HAI SEMUA APA KABAR?
Jadi, akhirnya tamat juga! Mungkin, kalian sadar kalau cerita ini terinspirasi dari karya Shakespeare. YES, HAMLET dan ROMEO & JULIET. Terus, juga sebenarnya, masukin Jaka Tarub-Gender-swap di bagian awal, sih.
Semoga kalian suka ya sama cerita ini! :D
Aku jujur lagi merasa lost confidence banget dengan cerita dan karyaku. Aku merasa, karyaku terasa kurang. Seperti nggak puas, banyak stuck, nggak merasa bagus, merasa gagal mulu. Kayak idol group nugu yang udah ngeluarin sekian single tapi nggak pernah menang MuShow WKWKWK
Dan aku nulis ini tanpa ekspektasi apapun, tapi melihat kalian yang komentar dan baca terus, rasanya aku merasa sangat amat amat senang! TERIMA KASIH KARENA MAU MENDUKUNGKU.
Aku nggak tahu setelah ini mau nulis apa lagi dan mungkin, beberapa bulan lagi juga, aku punya "kesibukan" lain yang bakalan nyita waktu aku banget. Semoga, aku nggak jadi hiatus lama, ya? hehe
Sekali lagi, terima kasih banyak buat kalian semua! Setelah ini, menurut kalian aku bikin apa? Fantasi lagi? Kerajaan lagi? Atau balik Metropop? Atau Teenlit lagi?

KAMU SEDANG MEMBACA
AVARITIA
Fantastik//Rencananya up tiap hari// Follow dulu sebelum baca Hargai penulisnya dengan vote & comment yuk :)) ===== AKU HARUS MENIKAH DENGAN PANGERAN DUNIA BAWAH? *** Pada acara berkemah sekolah, Nala tak sengaja menemukan gelang emas berkilau di hutan pada...