1. Lost and Found

11.5K 873 13
                                    

Selamat malam semua! Terima kasih antusiasme nya! Ayo ramaikan yuk~

////

Mobil ambulans berlalu lalang di depan rumah asri bercat kuning gading.  Garis polisi berwarna kuning tampak melintang menghalangi. 

Tak lama dua tandu dibawa ke depan rumah. Dua orang yang berada di dalam tandu itu tampak tertutup kain menandakan manusia yang berada di sana sudah tiada. Sementara, seorang anak perempuan yang masih berusia tiga tahun tampak menangis teresdu-sedu.

"Ayah! Ibu!" teriaknya keras.

Beberapa polisi wanita dan perawat mencoba menenangkan anak perempuan itu. Tetapi, tangisan itu terlampau menyayat hati.

Sekerumunan orang berada di depan pintu. Beberapa ada yang panik, menyatakan rasa pedulinya, tetapi, beberapa lagi ada yang malah asik mengobrol dan bergosip di tengah bencana yang terjadi.

"Jadi, Tuan dan Nyonya William benar-benar meninggal?" ucap seorang wanita berusia tiga puluhan.

"Ya, tetapi, tidak jelas apa yang menjadi penyebab mereka meninggal." Yang lain menimpali. "Tidak ada penerobosan masuk paksa atau pencurian apapun."

"Sepertinya, mereka bunuh diri."

"Bunuh diri? Tuan dan Nyonya William tak terlihat seperti orang yang akan melakukan itu. Bukankah semua bisnis dan usaha mereka baik-baik saja?"

"Lalu bagaimana dengan anak perempuan mereka?"

"Ah, kasihan sekali anak itu. Ia masih berusia tiga tahun dan kudengar selalu sakit-sakitan. Apa ia bisa bertahan? Siapa yang akan mengurusnya?"

"Mungkin, ke panti asuhan."

"Apa mungkin mereka berhutang sangat besar untuk pengobatan anak itu?"

Tak ada yang bisa menjawab. Kematian Tuan dan Nyonya William terlalu misterius untuk dipecahkan bahkan tak bisa diterima oleh akal sehat sekalipun.

*

Bulan bertengger di langit gelap menyinari hutan pinus yang menjadi langganan tempat perkemahan. Beberapa tenda didirikan di tanah tanpa pepohonan. Tempat yang memang ditujukan sebagia tempat beristirahat. Api unggun menyala di tengah-tengah tenda yang mengelilingi, memberikan kehangatan pada siapapun yang berada di sana.

Keramaian pada area tersebut membuat aura mencekam dalam hutan itu berkurang. Digantikan dengan rasa kegembiraan antar sahabat yang bercengkrama di sana. Puluhan remaja duduk di pinggir api unggun sambil menikmati marshmallow bakar atau menyesap teh jahe.

Tetapi, jauh dari area itu, tampak tiga perempuan berjalan ke area dalam hutan. Seorang perempuan di tengah tampak ditutup matanya, sementara dua lain menariknya ke makin dalam ke hutan.

"Sebenarnya, mau ke mana kita?" tanya si perempuan bertutup mata tak sabar.

"Rahasia, Nala! Malam ini ulang tahunmu, bukan?" Gadis di sebelah kiri Nala berucap. Ia mengenakan jaket merah jambu dengan rambut yang dikuncir ke atas.

"Iya! Pokoknya kejutan!" ucap yang berada di kanan.

Nala hanya diam. Sementara, teman-temannya terus menyeretnya ke antah berantah. Hingga akhirnya, ia tak mendengar keramaian apapun lagi.

"Hitung sampai sepuluh lalu buka penutup matamu, oke?" ucap salah seorang dari mereka.

Nala menarik napas lalu menghitung perlahan. "Sepuluh, sembilan, delapan..." Angin dingin menghembus kulitnya. Ia terus menghitung. "Tiga, dua, satu..."

AVARITIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang