6

0 1 0
                                    

Selesai memasak Deon langsung menuangkan nya ke dalam mangkuk lalu membawa ke ruang tamu.

"Nih" ucap Deon menyimpan bubur di atas meja.

Serena tersenyum bahagia melihat itu dan ia langsung menyimpan hp nya di atas meja "Suapi" rengek Serena.

Deon yang baru saja duduk langsung menatap ke arah Serena lalu ia berdecak pelan  "Manusia ga tau diri udah tadi maksa di tambah ini" pekik Deon.

Mendengar itu Serena diam sejenak lalu mulai mengambil mangkuk yang ada di atas meja.

"Biar gw aja" ucap Deon.

Serena menepis tangan Deon yang hendak mengambil mangkuk nya "Ga perlu" cetus Serena.

Deon mengernyitkan keningnya "Dih ngambek" ejek Deon di akhiri tawa kecil nya.

Serena tak menyahut lagi ia mulai mengaduk bubur nya sebelum di makan.

Tapi saat akan mulai memasukkan ke dalam mulutnya sendok nya sudah di ambil terlebih dahulu.

"Sini bubur nya" ucap Deon.

"Gak" jawab Serena tanpa menoleh ke arah Deon.

"Sini" Deon tak mau menyerah ia langsung mencoba untuk mengambil mangkuk itu.

"Gak" ujar Serena masih dengan jawaban yang sama.

Deon menghela nafas berat mendengar jawaban yang sama dari bibir adik nya "Sini"

Karena sudah terlanjur kesal Serena langsung bangkit dari duduknya memutuskan untuk pergi ke dalam kamar saja, lebih baik tidak makan daripada makan tapi harus ribut terlebih dahulu.

Melihat adiknya akan pergi Deon segera mencekal lengan Serena agar makan terlebih dahulu.

"Makan" titah Deon membuat Serena kembali duduk di sebelah nya.

"Ga mood" jawab Serena.

"Lo tambah cantik kalo marah" ujar Deon di akhiri dengan tawa nya sendiri.

Serena memutar bola matanya malas mendengar itu "Li timbih cintik kili mirih" Serena menirukan suara Deon yang mencoba merayu nya.

"Makan Serena" ucap Deon kembali mencoba membujuk Serena agar mau memakan nya.

"Gw bilang engga ya engga" Serena tampak sudah tak bisa lagi menahan kekesalan nya.

Deon menyesali karena telah menjahili Serena tapi hatinya tidak bisa berbohong jika dirinya bahagia melihat itu "Oke maafin gw" pinta Deon.

"Y" kata Serena masih tetap memandang ke arah depan.

"Na" panggil Deon menatap ke arah Serena yang masih terlihat sangat kesal.

Serena tak menyahut ucapan itu ia masih merasa kesal dengan sikap Deon yang seolah terbebani oleh nya.

Deon tersenyum penuh arti ketika itu tau apa yang harus di lakukan saat ini "Besok gw beliin album lagi deh janji asal jangan marah gini" bujuk Deon.

Seketika Serena langsung menoleh ke arah Deon walaupun dengan tatapan yang masih tajam "Beneran?"

Deon menganggukkan kepalanya karena hanya dengan itu cara yang paling ampuh untuk membujuk Serena.

"Oke sepakat" Serena langsung menjulurkan tangannya ke arah Deon meminta kesepakatan dan langsung di terima oleh Deon.

"Sekarang makan" ucap Deon "Gw suapi" lanjut nya mencoba meminta mangkuk di tangan Serena untuk memberikan ke arah nya.

Serena tak memberikan mangkuk itu yang ada di tangan nya "Ga perlu gw juga punya tangan"

"Oh masih marah nih" tutur Deon dengan senyum jahil nya dan mencoba memegang dagu Serena tapi sudah terlebih dahulu di tepisnya.

"Gak kata siapa" Serena mencoba untuk mengelakkan diri nya dari Deon.

"Kata gw barusan" ujar Deon membuat Serena kembali mendengus kesal.

Deon tak perduli dengan wajah Serena saat ini "Udah sini" lanjut nya bersikeras langsung mengambil alih mangkuk yang ada di tangan Serena.

Melihat itu Serena mendengus kesal sikap Deon memang selalu membuat nya bingung saja.

Berbeda dengan Deon yang terlihat bahagia melihat itu lalu ia langsung menyuapi Serena.

Serena memakan itu dengan lahap karena ia paling suka jika bubur buatan Deon yang selalu enak.

Walaupun masih dalam keadaan sangat kesal tapi ia juga lapar jadi bisa apa.

"Udah sana tidur" perintah Deon langsung menyimpan mangkuk yang sudah kosong di atas meja.

"Iya" sahut Serena tapi saat akan bangkit lagi dan lagi Deon berbicara kepadanya.

"Jangan gadang" sambung Deon ia sangat khawatir adiknya akan begadang apalagi sudah memegang hp.

Serena langsung menatap ke arah Deon dan tersenyum kecut "Iya"

"Kalo sampai gw tau lo gadang lo tau akibat nya" ancam Deon sama seperti biasa yang ia lakukan.

Serena mendengus kesal mendengar ocehan Deon yang tidak ada henti nya itu rasanya ingin sekali membuang Deon ke lubang buaya tapi jika itu di lakukan ga akan ada lagi yang membelikan nya album secara gratis.

"IYA" jawab Serena sedikit berteriak membuat Deon terus menatap nya dari tadi.

Serena langsung menyelonong pergi ke arah tangga menuju ke arah kamar nya, melihat itu Deon tersenyum puas karena berhasil menjahili adiknya.

Deon bangkit dari duduk nya menuju ke arah dapur untuk langsung mencuci mangkuk dan semua peralatan yang tadi ia pakai.

Selesai itu ia memutuskan untuk ke kamar nya dan menonton istri halu nya siapa lagi kalo bukan rose black pink.

Tapi saat ada di depan pintu kamar Serena ia menghentikan langkahnya dan berniat untuk membuka pintu kamar itu melihat adiknya sudah tidur atau belum.

Deon membuka pintu secara perlahan jika benar Serena sedang tidur ia tidak ingin mengganggunya.

Setelah membuka nya ia langsung senyum karena melihat Serena sudah terlelap tidur.

Lalu ia berjalan ke arah nya dan tangan nya sudah memegang kening Serena yang semakin panas lalu ia langsung berjalan ke arah p3k karena biasanya di sana selalu ada bye-bye fever milik Serena.

Setelah mencari akhirnya menemukan bye-bye fever itu kalau kembali ke arah ranjang milik Serena.

Deon segera menempelkan nya di kening Serena lalu ia langsung menatap wajah tenang milik Serena.

"Get well soon my princess" ujar Deon mengelus rambut Serena lalu mengecup pipi kanan nya.

Setelah itu ia tidak langsung kembali ke kamar nya saat ini dirinya akan menginap di kamar Serena dan tidur di sofa yang ada di kamar ini.

Dan besok sebelum Serena bangun dirinya harus bangun terlebih dahulu untuk kembali ke kamar nya tanpa sepengetahuan Serena.

SERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang