19

0 0 0
                                    

"Hal yang paling sulit dalam hidup gw adalah mengapa harus mencintai orang yang telah jelas-jelas nyakitin diri gw?"

- Maurinella Farshayla Axvia -
.
.
.


Maurin sedang sibuk dengan laptop nya ia sedari tadi pagi hanya diam di kamar dan keluar untuk sarapan

Di kamar memang sendirian, tenang, sunyi, dan bahagia walaupun hanya sendirian dan terkadang merasa sepi tetapi bisa tenang.

Dirinya sudah mengganti film dari mulai Drakor dan China, semua nya ia tonton karena ia tidak ada rencana untuk keluar rumah.

Memang suasana sore itu sangat tenang dan damai menambah kesan tenang di tambah angin yang berhembus.

Cuaca sore ini juga sangat mendukung tidak panas dan juga tidak hujan.

Cara healing terbaik adalah berdiam diri di kamar tanpa ada gangguan apapun, mau sejauh mana pun main nya tetap kamar lah menjadi tempat ternyaman nya karena hanya kamar yang tau tentang diri kita terutama tawa dan tangis.

Hanya kamar yang selalu setiap dengan keadaan kita sama seperti cermin jika kita bahagia maka dia akan bahagia dan jika kita bersedih maka dia juga.

Kesimpulan nya adalah apapun masalah nya dan apapun keadaan nya hanya diri sendiri yang tau dan merasakannya.

Tok tok tok

"Rin" panggil seseorang dari arah luar dan kembali terdengar suara ketukan pintu.

Mendengar panggilan itu seperti adalah mama nya yang sedang ada di luar kamar "Masuk aja ma ga di kunci" ujar Maurin.

Tak lama pintu pun terbuka menampilkan wanita berumur 39 tahun yang sedang tersenyum ke arah nya.

Melihat mama nya sudah masuk Maurin langsung menutup laptop nya "Kenapa ma?" tanya Maurin.

Agnes tak langsung menjawab ia duduk terlebih dahulu di sebelah Maurin "Kamu lagi sibuk?" tanya Agnes menatap ke arah nya.

Maurin menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan itu tapi kalo di bilang sibuk sih iya sibuk, sibuk banget malah mikirin suami halu.

"Engga, kenapa emang?" tanya balik Maurin apa mungkin karena dirinya diam saja di kamar makanya di tanya sibuk atau ga nya.

"Mama mau minta tolong bisa ga"

"Bisa aja tapi apa?" tanya Maurin menaikan sebelah alisnya.

"Beliin bahan makanan"

"Ya udah mana uang nya?"

"Udah mama TF"

Maurin langsung menganggukkan kepalanya lalu ia mengambil Hoodie dan kunci mobilnya.

Setelah itu ia langsung berlari ke arah luar rumah untuk segera membeli keperluan yang sudah di catat oleh Agnes.

Saat sampai Maurin langsung mulai mencari bahan itu satu persatu dirinya mencari ke penjuru tempat di mana barang yang di perlukan di simpan.

"Kamu Maurin kan?" tanya seseorang dari arah belakang nya membuat Maurin langsung berbalik badan.

Dan saat berbalik Maurin langsung diam melihat wanita yang ada di depan nya, karena dirinya sudah lama sekali tidak bertemu dengan nya selama ini "Tante Amel" ujar Maurin tak percaya.

Amel mendengar itu langsung tersenyum karena Maurin masih mengingat nya "Jadi bener kamu Maurin?" tanya nya kembali karena takut salah.

Sebenarnya sejak tadi Maurin baru masuk dari arah mobil ia sudah terlebih dahulu menatap ke arah Maurin karena diri nya merasa tidak yakin akhirnya tidak jadi menyusul tapi ternyata dugaan nya benar jika itu adalah Maurin.

SERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang