33

0 1 5
                                    

Malam ini Serena keluar dari rumahnya secara diam-diam sebab jika dirinya meminta ijin maka tidak akan mendapatkan ijin.

Tadi dirinya pergi ke taman hingga tidak terasa waktu kini sudah menunjukkan pukul 00.30, melihat itu kedua matanya langsung menatap jam tak percaya padahal rasa ia baru saja datang ke taman itu tapi waktu berlalu sangat cepat.

Dirinya pun memutuskan untuk pulang tapi ia lupa jika jam segini tidak akan ada taksi yang lewat dan hp nya juga tidak ia bawa tadi.

"Duh bego banget sih gw" gerutunya pada diri sendiri "Mana sekarang sepi banget lagi" lanjutnya menatap sekeliling yang sangat sepi dan sunyi bagaimana tidak orang lain jam segini sudah tidur lah dirinya malah keluar.

Ketakutan Serena bukanlah tentang hantu melainkan ia takut jika ada orang jawab apalagi malam seperti ini akan banyak pria yang mabuk dan lalu lalang di sekitar sini.

Serena menepuk jidatnya yang tadi ada nyamuk hinggap di jidatnya, di tempatnya kini banyak sekali nyamuk sungguh malam yang apes untuknya.

Ia mengedarkan pandangannya berharap ada orang yang lewat tapi bagaimana jika nanti ada yang lewat tapi bukan manusia pikir Serena saat ini.

Dari kejauhan ia melihat ada cahaya seperti itu motor lalu ia langsung bangkit dari duduknya dan memutuskan untuk menghalangi motor yang melintas di jalan itu.

Serena langsung diam di tengah jalan dirinya menutup kedua matanya sebab ia takut tertabrak dan yang memiliki motor itu langsung mengerem secara mendadak.

"Maksud lo apa kayak gitu mau mati lo" gerutu laki-laki itu terdengar sangat kesal lalu ia membuka helmnya.

Mendengar itu Serena langsung membuka kedua matanya ia bersyukur karena tidak di tabrak dan saat menatap ke arah laki-laki itu seperti nya mengenal orang itu tapi siapa dan dimana?

Begitu pun dengan laki-laki itu yang sama hal nya dengan dirinya "Lo" ucap mereka secara berbarengan seraya menunjuk ke arah lawan jenis nya itu.

Serena menurunkan tangan nya begitu pun dengan laki-laki itu "Lo duluan" ucap Serena mencoba mengalah karena jika tidak ada yang mengalah maka semua nya tidak akan cepat selesai.

"Lo" ujar laki-laki itu tak mau kalah darinya.

Serena mengembuskan nafasnya mendengar itu padahal dirinya sudah mau mengalah jarang sekali dirinya mengalah "Ya udah"

"Lo adiknya Deon?" tanya nya menatap wajah dan tubuh Serena dari atas hingga bawah sebab ia tidak mungkin salah orang dan yakin jika itu adik sahabatnya.

Serena menatap tak percaya mendengar itu padahal sudah jelas-jelas dirinya yang dia suruh berbicara terlebih dahulu tapi ternyata dia yang lebih dulu berbicara, aneh itu lah pikir nya saat ini.

Tapi saat mendengar pertanyaan itu ia langsung ingat laki-laki itu adalah Azril sahabat Abang nya ya iya ingat itu sekarang "Iya" jawab Serena membuat Azril hanya ber'oh' ria.

Serena langsung menepuk jidatnya mengapa jadi mengobrol padahal dirinya ingin meminta tolong "Tolongin gw dong please" pinta Serena.

Azril menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan itu "Tolong apaan?" tanya Azril menatap bingung ke arahnya.

"Mau di ceritain" tawar Serena menatap ke arahnya.

Azril memutar bola matanya malas mendengar tawaran itu "Ga usah gw udah tau"

"Ok bagus jadi lo bisa antar gw pulang sekarang kalo kayak gitu" Serena langsung menyelonong naik ke atas motor Azril.

Azril tak habis pikir melihat itu "Gw aja ga tau lo kenapa bisa ada di sini tengah malam" ucap nya terdengar sangat heran dengan sikap adik dari sahabatnya itu.

Serena yang sudah ada di atas motor langsung berdecak pelan mendengar itu "Tadi lo bilang udah tau dosa lo bohong kayak gitu"

Bodoh begitu saja percaya pikir Azril saat ini karena tadi dirinya hanya mengarang saja tapi Serena langsung percaya dengan ucapannya.

"Lo pikir gw cenayang" Azril tak mau kalah dari Serena yang seenaknya saja tapi tidak menceritakan ia meminta bantuan apa.

Serena menatap ke arah Azril yang sangat menyebalkan andai saja ia sudah lama mengenalnya pasti ia tidak akan segan-segan untuk berbicara sesuka nya "Lo sanggup emang dengerin ceritanya sampai gw nikah sama jaehyun" ucap Serena.

Mendengar kata terakhir membuat Azril diam sejenak sepertinya ia tahu nama itu "Oh pecinta K-Pop ternyata" batin Azril setelah mengingat nama itu.

"Halu" pekik Azril sangat pelan sebab ia tidak ingin terkena omelan apalagi yang ada di depannya adalah cewek.

"Bacot" ucap Serena.

Azril menatap tak percaya ke arah Serena, bagaimana bisa ia mendengar ucapannya padahal itu sudah sangat pelan "Eh kok lo dengar" pekik nya.

Serena tak memperdulikan ucapan itu kini yang ia pikirkan adalah cepat-cepat untuk pulang "Udah deh antar gw pulang"

Azril diam sejenak mendengar itu lalu ia langsung menaiki motor dan mengabulkan permintaan cewek yang baru bertemu nya dua kali, dulu dirinya pernah bertemu dengan Serena saat turnamen basket karena ia sering melihat Deon membawa Serena.

Sampai di halaman rumah Serena langsung turun dari motornya dan Azril tidak langsung kembali ke rumah nya, ia terus melihat Serena yang tampak sedang berpikir tapi entah apa yang di pikirkan nya.

"Lo bisa bantuin gw ga" ucap Serena langsung menoleh ke arah Azril yang masih menatapnya.

Azril menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya walaupun ia bingung harus membantu apalagi padahal dirinya sudah mengantar nya pulang tetapi karena ia anak baik dan tidak sombong jadinya ia harus membantu.

"Ambilin tangga" jawab Serena.

"Buat?" tanya Azril tampak mengernyitkan keningnya mendengar jawaban Serena yang menatap ke sisi kanan dan kiri.

"Ckk lo bawel banget cepetan sana" Serena menyuruhnya untuk segera mengambil tangga, karena tidak ingin menanyakan banyak hal Azril pun langsung mengambil tangga.

Tak lama Azril kembali dengan membawa tangga di tangan nya melihat itu Serena langsung menyuruhnya untuk menyimpan di tempat yang ia tunjuk.

Setelah selesai ia tersenyum melihat tangga itu lalu menatap ke arah Azril "Pegangin oke" pinta Serena.

Azril masih bingung dengan apa yang akan di lakukan oleh adik dari sahabatnya itu yang menurut nya cewek teraneh

"Cantik" ucap Azril ketika melihat Serena mengikat rambut nya karena sedari tadi terus di gerai.

Serena menatap ke arah nya mendengar itu "Apa?" tanyanya karena tadi ia tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh Azril.

"Lo cantik" jawab Azril entah mengapa ia mau mengulang kembali ucapannya padahal ia paling malas jika harus mengulang ucapannya.

"Dari lahir" ujar Serena membuat Azril memutar bola matanya malas, udah di puji bukannya bilang makasih malah lebih PD pikir Azril.

Serena langsung naik ke atas tangga itu untuk menuju ke dalam kamar nya, melihat itu Azril langsung paham jika itulah tujuan Serena.

Sampai di balkon kamarnya, Serena langsung bisa bernafas lega akhirnya ia bisa masuk kamar tanpa harus melewati pintu depan.

Serena kembali menatap ke bawah "Thanks udah sana balik" ucap Serena langsung masuk ke dalam kamarnya.

Azril masih diam melihat tingkah Serena itu yang membuatnya hanya bisa geleng-geleng kepala tingkah nya sudah seperti tidak ada jiwa perempuan nya saja.

"Udah di tolongin banyak mau cuma bilang makasih aja apa ga ada niatan buat kasih no wa nya aja gitu" gerutu Azril langsung kembali menaiki motornya dan memutuskan untuk pulang karena kedua orang tuanya pasti sudah mengkhawatirkannya.

Lalu ia mengingat ucapan nya barusan yang seperti berharap walaupun jika di beri tidak akan pernah menolak.

SERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang