Tok tok tok
"Maudy keluar woy" teriak Fino dari arah luar sebab sedari tadi ia mengetuk pintu tidak ada yang membuka.
Padahal dirinya sudah menunggu walaupun baru 5 menit tapi entah lah ia emosian.
Saat berbalik balik hendak mengetuk pintu lagi ia langsung di kejutkan dengan Tante nya yang sudah ada di depan pintu menatap ke arah nya.
"Bukan nya ucap salam" ujar Kanaya sejak tadi ia mendengar ketukan pintu sudah bisa menebak jika itu adalah anak dari kakaknya.
Mendengar itu Fino hanya cengengesan dan menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal "Eh tante"
Kanaya hanya membuang nafas panjang anak kakak nya ini memang suka sekali membuat nya geleng-geleng kepala "Salam nya mana?"
Seketika Fino langsung memukul kening nya ia lupa lagi soal itu "Assalamualaikum tante nya Fino yang cantik" salam Fino dengan senyum manis.
"Wa'alaikumsalam cari Maudy?" tanya Kanaya.
"Iya tan ada ga cewek rese itu" jawab Fino.
Kanaya hanya senyum mendengar kata rese itu yang selalu menjadi panggilan dari Fino untuk putrinya "Ada biasalah di kamar nya" ujar Kanaya.
Fino hanya menganggukkan kepalanya mendengar itu "Ya udah Fino ijin ke kamar nya ya" ijin Fino.
"Iya" ujar Kanaya.
Setelah mendapatkan ijin Fino langsung masuk ke dalam rumah walaupun tidak mendapatkan ijin pun bisa.
Saat ia hendak menaiki tangga langkah nya langsung terhenti saat itu juga.
"Mau kemana lo?" tanya seseorang dari arah sebelah kanan nya.
Fino langsung menoleh dan ternyata itu adalah Rio lalu ia menghampiri nya yang sedang ada di ruang makan "Eh lo ngapain di sini?" tanya Fino.
"Makan" jawab Rio tapi ia tampak diam sejenak mencoba mengerti pertanyaan dari Fino, sesaat kemudian ia langsung tersadar "Eh anjir ini kan rumah gw harusnya gw yang tanya ngapain lo di sini" pekik nya menatap tak percaya ke arah Fino.
Fino langsung tertawa terbahak-bahak mendengar itu biasanya dirinya yang selalu dijahili oleh Rio sekarang dirinya berhasil menjahili Rio
"Mau ketemu cewek rese" jawab Fino mengambil jeruk yang ada di atas meja makan.
"Oh awas lo kena omelan maut nya" ucap Rio di sela-sela makan nya karena sedari tadi pagi dirinya belum makan.
"Tinggal balas aja omelan nya" pekik Fino yang terlihat sangat berani dan penuh percaya diri.
"Emang berani?" tanya Rio tampak meremehkan karena ia tahu jika Fino tidak akan berani melawan adik singa nya itu.
Fino menganggukkan kepalanya lalu menggeleng "Kagak" ujar Fino membuat Rio tersenyum tipis sudah ia duga.
Setelah menyelesaikan memakan buah nya Fino langsung menuju ke lantai 2.
Saat sudah ada di depan pintu ia langsung menyelonong masuk membuat Maudy langsung melemparkan bantal ke arah nya.
"Kalo masuk tuh ketuk dulu anjir gimana coba kalo gw tadi habis mandi" gerutu Maudy menatap tajam ke arah Fino yang tampak biasa..
Fino tak menghiraukan ucapan itu ia langsung duduk di sofa kamar Maudy, melihat sepupu nya cuek membuat Maudy tak habis Fikri eh salah pikir kok jadi di luar Nurul ya tuh kan salah lagi harus nya nalar.
"Idih gw juga ga akan tergoda kali" ujar Fino langsung membuka jajanan yang ada di kamar Maudy.
Melihat itu Maudy tak tahu apa yang ada di pikiran Fino saat ini udah tadi nyelonong masuk gitu aja sekarang makan jajanan orang lain seenak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENA
Teen FictionSerena : Jaehyun no 1 soal lo? Mimpi. Maurin : Mark no 1 soal lo? Najis gw. Maudy : Jaemin no 1 soal lo? HALU. Tasya : Yuta no 1 soal lo? Nunggu balik aja lama. Rea : Jisung no 1 soal lo? Ga dulu baby Fino nomor 2. Kayla : Lu...