38

0 0 0
                                    

Tak lama datang Azril yang membawa buket ke arahnya "Happy graduation" ujar Azril memberi ucapan selamat kepadanya.

Serena langsung menatap nya dan tersenyum "Thanks"  ucap Serena mengambil buket yang ada di tangan Azril.

"Na" panggil Azril.

"Apa?" tanya Serena menatap ke arahnya.

Azril tak langsung menjawab pertanyaan itu, ia berjongkok terlebih dahulu membuat Serena semakin bingung sedangkan yang lainnya sudah menahan baper karena tahu apa yang akan di lakukan ke depan nya oleh Azril terutama sahabat Serena yang sudah gemas melihat pasangan yang ada di depan mereka.

"Will you marry me" ucap Azril memperlihatkan cincin yang sudah ada di tangannya.

Serena diam terpaku mendengar itu apa dirinya tidak salah dengar jika saat ini Azril sedang melamarnya?

"TERIMA"

"TERIMA"

"TERIMA"

Banyak sorakan dari banyak siswa dan siswi membuat Serena langsung menatap ke arah orang tua dan sahabatnya yang tersenyum ke arahnya.

"Yes i want to marry you" jawab Serena membuat semua orang langsung bersorak padahal dirinya yang di lamar tapi mereka yang salting.

Mereka saja yang menyaksikan salting apalagi dirinya yang kini mengalami hal itu, mendengar itu Azril langsung menyematkan cincin nya di jari manis milik Serena.

"ARGHH BAPER"

"MAMA MAU KAYAK GITU"

"PASANGAN LUCU"

Suara sorakan dari semua murid bahkan guru pun semakin terdengar saat melihat itu, banyak yang bernostalgia dan ada juga yang iri melihat mereka yang sangat sweet.

"Makasih" ucap Azril dengan senyumnya karena ia bersyukur niat baiknya di terima baik juga oleh Serena.

Serena ikut tersenyum "Sama-sama" balas Serena, ia tidak menyangka akan mendapatkan banyak kebahagiaan di hari ini dan ternyata Azril juga memiliki perasaan yang sama dengan nya.

Saat Azril hendak memeluk tubuh Serena, Deon sudah lebih dahulu membawa Serena ke pelukan nya "Ga usah macam-macam lo belum halal" ucap Deon membuat semua nya langsung tertawa.

Azril menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal ia juga melupakan jika Deon adalah orang yang sangat posesif terhadap Serena.

***
Satu Minggu kemudian :

Malam hari nya Serena sibuk menyusun suvenir pernikahan besok yang terkesan sangat elegan bahkan dirinya saja tidak menyangka akan menikah di usia muda walaupun itu memang impian nya ingin langsung menikah dan tidak ingin merasakan kata pacaran terlebih dahulu.

Serena tersenyum ketika kembali mengingat laki-laki yang ia temui dengan cara yang tidak sengaja ternyata adalah jodohnya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar di telinga Serena mendengar itu ia langsung membalikkan badannya menatap ke arah pintu kamar nya yang terbuka.

Senyuman nya terbit ketika melihat Deon sudah berdiri di depan kamar nya dan menatap ke arah nya.

"Kayak nya sibuk banget nih, boleh masuk ga princess?" tanya Deon meminta ijin terlebih dahulu.

"Boleh masuk aja" ucap Serena ia langsung duduk dan memutuskan untuk melanjutkan nanti.

Setelah mendapatkan ijin dari adiknya, Deon segera masuk dan berjalan ke arah nya "Lagi apa?" tanya Deon langsung duduk di sebelahnya.

"Susun suvenir" jawab Serena.

Deon ber'oh' ria mendengar itu "Cie yang besok nikah" ucap Deon menggoda Serena padahal Serena tahu jika di balik itu ia menyembunyikan rasa sedihnya.

Serena tersenyum tipis mendengar nya "Cepat nyusul"

Seketika Deon tertawa kecil padahal Serena sudah tahu jika dirinya tidak ingin menikah muda "Ternyata adik gw udah besar ya" pekik Deon mengacak rambut Serena.

Serena langsung menatap kedua manik mata Deon ia sangat tahu jika di balik itu ada luka yang sangat dalam karena akan melepas adik perempuan nya.

Tanpa terasa kedua pipi Serena sudah di basahi oleh air mata nya melihat itu Deon segera duduk dan menghapus air mata itu.

"Jangan nangis kan udah mau nikah" Deon mengusap air mata yang kini sudah membasahi kedua pipi adiknya.

Serena memeluk erat tubuh Deon pelukan yang selalu menemani nya selama ini dan selalu ada untuknya kapan pun ia butuh.

Deon merasakan sakit yang luar biasa di dalam hati nya antara ia akan bahagia sekaligus sedih karena besok adalah hal yang paling sulit untuk dirinya yang akan melepas Serena untuk menjalani kehidupan nya sendiri bersama pilihan nya.

Sekuat mungkin Deon menahan air mata nya tapi ia tidak bisa untuk kali ini bagaimana dia seorang Abang yang akan melepas adik kesayangannya.

"Bang makasih karena udah jadi Abang paling hebat di dunia ini, makasih udah jadi cinta kedua gw setelah ayah, makasih buat semua bahagia dan support nya, intinya gw bangga punya Abang kayak lo" ucap Serena di sela-sela isak tangisnya.

"Mau lo udah nikah bahkan punya anak pun lo akan tetap dan always jadi adik kecil kesayangan gw sampai kapan pun" ujar Deon langsung melepas pelukannya "Udah jangan nangis sekarang istirahat ya" lanjutnya membuat Serena menganggukkan kepalanya.

Setelah itu Deon langsung keluar kamar adiknya saat sudah sampai di luar ia tampak diam di depan kamar Serena dirinya kembali meneteskan air matanya sebab malam ini adalah malam dimana dirinya dan Serena satu rumah.

Rumah yang selalu menjadi saksi bahagia mereka berdua, rumah yang selalu di hiasi canda dan tawa kini akan berkurang satu orang.

Melepas adik kesayangan nya bukan lah hal yang mudah untuk di jalani hari ini dan esok tapi itu lah yang harus di jalani.

SERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang