39

0 0 0
                                    

Hari ini akan menjadi saksi hari bahagia di antara kedua keluarga yang akan menyatukan dua dalam ikatan pernikahan anak mereka.

Keduanya akan melepas putra-putri mereka untuk menjalani kehidupan baru nya berdua dan membina rumah tangga dengan pilihannya sendiri.

Pak penghulu sudah ada di sana sejak tadi, dirinya menatap Azril dan Reza secara bergantian kemudian ia tersenyum ketika melihat wajah tegang keduanya.

Dirinya paham jika keduanya sedang gugup sebab ia pernah merasakan di posisi keduanya yang pernah menjadi wali dan pengantin.

Tatapan nya pun teralihkan pada jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB yang berarti acara akad nikah akan segera di mulai.

"Sudah siap?" tanya pak penghulu menatap ke arah Reza.

"Insyaallah siap pak" jawab Reza dengan senyumnya padahal jantungnya berbeda dan dirinya baru merasakan kembali rasa ini setelah dulu akad nya.

"Mempelai gimana?" tanya pak penghulu menatap ke arah Azril.

Azril yang mendengar itu hanya mampu menganggukkan kepala nya tanpa bisa menjawab sepatah kata pun.

Rasanya ia lebih baik berceramah di depan banyak orang yang tak pernah merasa gugup sekali pun tapi sekarang rasanya sangat jauh lebih berbeda dari apapun.

"Baik kita mulai sekarang" ucap pak penghulu.

Mendengar itu semua nya langsung ikut deg degan kini suasana semakin tegang bahkan keluarga mempelai wanita dan pria bisa merasakan

Pak penghulu membaca doa-doanya terlebih dahulu sebelum akhirnya ia berkata "Silahkan jabat tangannya"

Reza mulai menjabat tangan milik Azril yang sama-sama terasa dingin seperti nya.

"Bismillahirrahmanirrahim"

"Saya nikah kan dan kawin kan ALFANSYAH AZRIL RAYKAN dengan putri saya AZELLA SERENA ANESWARA DINATA binti REZA ANESWARA DINATA dengan maskawin uang 700T, 50 apartemen, logam mulai 1.0000 gram dan seperangkat alat sholat tunai" ucap Reza.

Azril mengembuskan napasnya "Saya terima nikah dan kawin nya AZELLA SERENA ANESWARA DINATA binti REZA ANESWARA DINATA dengan maskawin tersebut tunai" ucap Azril dengan satu tarikan nafas terdengar sangat lantang.

"Bagaimana para saksi sah?" tanya pak penghulu.

"SAH"

Saat mengucapkan kata sah semua nya berteriak terutama para sepupu Serena dan Azril yang sangat bersemangat saat mengucapkan kata itu.

"Alhamdulillah"

Banyak yang bersyukur dan bisa bernafas lega setelah mendengar terutama kedua orang tua Azril yang ikut tegang saat anaknya mulai mengucapakan ijab kabul.

Pak penghulu kembali membaca doa setelah akad nikah dan pernikahan berjalan dengan sangat sakral dan akan menjadi kenangan yang paling berharga dalam hidup kedua belah pihak keluarga yang kini sudah menerima anggota keluarga baru.

"Tenang sekarang sudah sah" ucap pak penghulu di akhiri tawa kecilnya menatap ke arah Azril.

Mendengar itu Azril hanya bisa menganggukkan kepalanya walaupun sudah sah tapi jantungnya masih saja deh degan.

Pak penghulu tersenyum tipis lalu menatap ke arah Reza "Silahkan panggil mempelai wanita nya"

Semua mata langsung teralihkan pada suara langkah dari arah tangga mereka semua tersenyum melihat mempelai wanita yang sangat cantik dengan memakai kebaya putih dan siger Sunda.

Senyum Azril terukir melihat Serena yang terlihat sangat cantik yang kini sudah sah menjadi istrinya, ternyata ucapan adalah doa itu nyata dulu dirinya meminta untuk berjodoh dengan Serena dan ternyata Allah SWT kini sudah mengabulkannya.

SERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang