29

0 0 0
                                    

Serena dan yang lainnya sudah ada di dalam kelas, mereka hanya sibuk dengan hp nya terkecuali Kayla dan Maurin yang sibuk memakan jajanan yang tadi sengaja di bawa oleh Kayla karena itu adalah oleh-oleh dari ayah nya yang baru pulang dari Amerika.

Tak lama Maudy datang tapi ada yang berbeda karena ia datang dengan senyum yang seperti nya sangat bahagia, melihat itu Serena dan yang lainnya menatap heran ke arah nya.

Kayla yang ikut menatap nya langsung menyimpan jajanan nya karena ia lebih penasaran apa yang membuat Maudy terus tersenyum "Kenapa nih kayak nya sedih banget sampai senyum-senyum gitu" ujar Kayla.

"Bahagia Kayla" ucap Tasya membenarkan ucapan Kayla yang menurutnya sudah salah bahkan bukan hanya menurutnya tapi yang lainnya juga.

Kayla menggelengkan kepalanya mendengar itu padahal ucapannya tidak salah "Bukan Tasya tapi ucapan gw itu benar kan kebanyakan manusia nutupin luka nya dengan senyum jadi ga salah dong"

"Iya-iya ga salah lo terlalu pintar" Tasya memilih untuk mengalah karena ucapan Kayla ada benar nya juga, Kayla hanya tersenyum mendengar itu lalu kembali memakan jajanan nya ingat makan no satu.

Maudy langsung duduk di sebelah Tasya yang memainkan hp nya "Cie ada yang balikan nih" sindir Maudy dengan senyum jahilnya.

Semua orang yang ada di sana langsung menatap ke arah Tasya dan Maudy apa maksud dari ucapan Maudy dan siapa yang balikan?

"Siapa?" tanya Kayla penasaran bahkan yang lainnya juga sangat penasaran sampai menatap Maudy dengan serius.

Maudy menatap sahabatnya satu persatu sebelum berkata "Siapa lagi kalo bukan neng Tasya"

"APA" pekik mereka semua secara serempak mendengar itu lalu langsung menatap ke arah Tasya.

"Seriusan sya?" tanya Rea kembali mematikan dengan apa yang di katakan oleh Maudy.

Tasya menganggukkan kepalanya dan tersenyum ke arah sahabatnya, melihat jawaban itu membuat semua nya menatap tak percaya tapi ada rasa bahagia karena akhirnya Tasya dan Rio bisa kembali lagi.

"Cie akhirnya yang gamon balikan lagi" ejek Kayla mencolek dagu Tasya yang menahan malunya.

Maurin mengernyitkan keningnya mendengar kabar itu padahal Tasya belum bercerita apapun "Kapan balikan nya, wah parah nih neng Tasya ga ngasih tau"

Tasya diam sejenak padahal niat nya ingin memberi tahu mereka nanti saat istirahat tapi ternyata mereka harus tau terlebih dahulu dan otomatis rencananya gagal "Semalam" jawab Tasya.

Maurin ber'oh' ria mendengar itu sedangkan Maudy langsung mengingat jika Abang nya semalam pamit untuk pergi main dan ternyata "Pantas aja wajah Abang gw pagi ini ceria banget ternyata CLBK" ucap Maudy.

"Kan kalo masih pada sayang satu sama lain kenapa ga coba buat balikan aja" sambung Rea membuat yang mendengar nya mengangguk setuju.

Maurin langsung diam mendengar itu walaupun ucapan itu bukan untuknya tapi entah kenapa ia merasa jika kata itu sangat cocok untuk nya.

Serena menoleh ke arah Maurin lalu menepuk pundaknya "Ga ada salah nya mencoba rin" ucap Serena.

Maurin tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya "Gw belum yakin"

"Sampai kapan mau siksa perasaan lo sendiri?" tanya Serena merasa jika Maurin semakin akan tersiksa jika dirinya harus terus-menerus seperti itu.

Maudy yang sedari tadi diam langsung merangkul pundak Maurin "Bener kata Serena, lo jangan gedein gengsi"

"Gw tau rasa sayang lo lebih besar daripada rasa kecewa kan?" kali ini Rea yang berbicara.

Maurin menghembuskan nafas panjang "Masalahnya gw sama dia ga ada hubungan apa-apa jadi nya mau memperbaiki apa?" ucap Maurin dengan senyum kecutnya bahkan ia saja tidak tahu harus memperbaiki apa.

Kayla langsung menatap ke arah Maurin, ia sangat tidak setuju dengan ucapan Maurin "Tapi gw yakin kalo Rizal suka sama lo"

Tasya mengangguk setuju mendengar itu "Bener gw juga setuju sama Kayla karena ga mungkin Rizal ga ada perasaan sama sekali ke lo" sambung Tasya.

"Lagian Rin kan lo udah tau alasan nya Rizal ninggalin lo itu karena penyakit nya dan dia berusaha sembuh demi lo" Maudy kembali berbicara ia langsung mengingat saat Maurin bercerita kepada mereka dan mereka pun sama mengerti apa yang dirasakan oleh Maurin.

Maurin hanya diam tak bergeming mendengar itu walaupun ia tau niat Rizal itu baik tapi caranya sangat salah dan dirinya sangat membenci ketika ada yang membohonginya.

Mereka semua sudah tau karena Maurin telah menceritakan semua nya kepada mereka setelah kemarin dirinya merasa lebih tenang.

Tak lama Riko datang ke kelas dan memberitahu jika mereka semua jamkos karena ada rapat penting, tentu saja mendengar itu mereka semua bahagia karena bisa nonton Drakor sepuasnya dan tidak memikirkan pelajaran terutama hari ini ada pelajaran matematika yang akan menguras pikiran.

Maudy, Tasya dan Kayla menonton Drakor sembari memakan jajanan nya sedangkan Serena dan yang lainnya sibuk pada hp masing-masing.

Serena menonton ASTRO dirinya melihat satu persatu suami nya yang pasti hanya dua sih tapi kalo di kasih semua nya juga tidak akan menolak.

Maurin menoleh ke arah Serena yang sejak tadi terus tersenyum, karena penasaran ia pun langsung menghampiri nya "Siapa tuh?" tanya Maurin saat sudah ada di sebelah Serena.

Mendengar pertanyaan itu membuat Serena langsung menoleh ke arah nya, ia kira tadi siapa sedangkan Maurin hanya tersenyum ke arah nya "Yang mana?" tanya Serena.

"Itu" jawab Maurin menunjuk ke arah layar hp nya membuat Serena menatap siapa yang di tunjuk oleh Maurin.

Dan ternyata yang di tunjuk adalah salah satu suami halu Serena "Oh itu Moonbin" ucap Serena.

Maurin ber'oh' ria mendengar jawaban itu "ASTRO?" tanya nya lagi membuat Serena menganggukkan kepalanya.

"Apakah Maurin akan menjadi Aroha" sarkas Maudy yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

Maurin menatap ke arah Maudy yang masih memakan jajanan nya, ia pun diam sejenak apakah ucapan Maudy benar juga "Kayak nya sih iya haha"

"Lo bias siapa di ASTRO?" tanya Maudy menatap ke arah Serena yang menatap ke arah hp nya.

Serena menoleh ke arah Maudy "Eun woo sama Moonbin" jawab Serena.

Maudy ber'oh' ria mendengar itu karena menurut nya pun sama, Maurin kembali menatap pada hp Serena "Ganteng banget itu cowok" puji Maurin menatap ke arah Moonbin.

Serena hanya senyum mendengar itu lalu ia mengajak Maurin untuk menonton bersamanya.





Ada yang sama ga di ENYPHEN ga bisa pilih salah satu woii cakep semua apalagi lagu SHOUT OUT ya Allah enak banget.

Saya memang suka oleng ke grup lain tapi tetap rumah utamanya NCT💚.

SERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang