20

0 0 0
                                    

Malam ini Serena dan kedua orang tua nya sedang ada di ruang tamu sedangkan Deon ia pergi nongkrong bersama para sahabatnya siapa lagi kalo bukan perkumpulan cowok sadboy dan bucin walaupun yang bucin nya hanya Fino.

Serena yang sedang bermain hp langsung teringat sesuatu yang belum ia bicarakan kepada orang tua nya, lalu ia menatap ke arah kedua orang tua nya yang sedang asik menonton Drakor bersama di tv.

Perasaan Serena kini tak tentu ia ingin berbicara tapi rasa takut terus menemani nya, argh sial inilah situasi yang sangat di bendi oleh nya di dalam hidup harus memilih antara rasa takut dan keberanian.

Serena tampak berpikir sejenak sesekali ia melirik ke arah orang tua nya yang masih belum sadar jika mereka sedang di pandang oleh nya sedari tadi.

Setelah lama berpikir ia pun memutuskan untuk membicarakan nya karena kalo pun tidak bisa sekarang besok harus bicara, ia membuang nafas panjang mempersiapkan diri sebelum akhirnya ia memberanikan memulai ucapan yang ia sampaikan.

"Ayah, bunda" panggil Serena yang terdengar sangat ragu dirinya masih takut untuk bicara.

Reza dan Oliv yang mendengar itu langsung mematikan tv nya dan menoleh ke arah Serena yang menatap mereka dengan tatapan sulit di artikan.

"Kenapa sayang?" tanya Reza merasa jika putrinya kini sedang di landa ketakutan karena terlihat jelas dari raut wajahnya.

Serena menghembuskan nafas panjang inilah saat nya ia berkata jujur "Serena gagal" ujar Serena.

Oliv yang mendengar itu langsung tambah tidak paham dengan ucapan putrinya "Gagal?" tanya Oliv.

Serena menganggukkan kepalanya lalu ia menunduk sebelum menjawab "Serena juara 2 ga kayak biasanya"

Oliv segera menatap ke arah Reza yang sama menatap ke arah nya sekarang mereka berdua paham jika itu lah yang membuat Serena terlihat ketakutan.

Reza langsung menepuk sofa yang ada di sebelah nya "Sini sayang" ujar Reza menyuruh Serena agar duduk di sebelahnya.

Serena segera berjalan ke arah Reza yang masih tetap menatap nya, setelah ia duduk Reza langsung memeluk nya.

Reza mengelus lembut rambut putrinya itu "Dengerin ayah, kamu gak pernah gagal kamu itu hebat, ini terbaik makasih udah usaha buat nilai"

"Tapi yah.."

Oliv langsung memotong ucapan Serena karena ia tahu jika putrinya akan berkata hal-hal lain "Ga semua nya selalu harus sempurna sayang" potong Oliv. 

"Bener kata bunda" sambung Reza ia tidak ingin putrinya merasa jika dirinya telah gagal dalam melakukan hal yang telah ia lakukan.

Serena masih diam ia sama sekali tidak bergeming sedikit pun dirinya kini yang ia rasakan hanya kekecewaan pada dirinya sendiri karena gagal.

"Kamu udah berjuang apapun hasilnya itu yang terbaik buat semua nya dan apapun ranking kamu ga akan bisa kurangi rasa bangga ayah dan bunda ke kamu" lanjut Reza kembali berbicara.

Oliv langsung ikut memeluk Serena yang masih diam di pelukan Reza "Kita always bangga sama kamu sayang" sambung Oliv.

"Jangan pernah ngerasa gagal karena kamu udah berusaha oke kamu tetap jadi yang terbaik"

"Tak perlu sempurna untuk menjadi terbaik"

Serena melepaskan pelukan nya lalu ia menatap kedua orang tua nya yang sudah sangat perhatian dan mengerti kondisi nya.

Mereka juga tidak pernah menuntut apapun dari Serena dan juga Abang nya karena bagi Reza dan Oliv apapun akan mereka ijinkan dan tidak akan di kekang selagi itu hal yang positif untuk di lakukan.

SERENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang