21. Ayah

20.8K 2.6K 69
                                    

Askar dan Latasha mengernyitkan dahinya melihat keributan di depan mata mereka. Sekarang para pekerja mansion sedang berlalu lalang terlihat sangat sibuk.

"Emang kita ada mau ngadain acara?" Latasha menatap Askar disebelahnya.

Askar menggelengkan kepalanya, "Perasaan nggak ada acara apapundeh."

"Ah, Xavier!" Latasha memanggil Xavier yang baru saja akan ke dapur."

"Ini ada apa ya?"

"Oh itu, tuan besar malam ini akan pulang."

Askar dan Latasha bertatapan sejenak, "Ya terus? Kenapa kalian pada sibuk gini?"

"Tuan muda Avalle yang menyuruh kami untuk beres-beres mansion."

Askar lalu menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan langsung berlalu dari sana menuju kamarnya.

"Sayang..."

Avalle yang sedang fokus meminum tehnya langsung mengalihkan perhatiannya pada Askar yang baru datang.

"Oh kamu udah pulang rupanya." Avalle bangkit dari duduknya dan menghampiri Askar.

Askar langsung memeluk Avalle erat, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Avalle dan menghirup rakus aromanya.

"Mandi dulu sana, aku siapin baju gantinya."

"Nanti dulu, aku masih kangen."

"Kamu bau ih."

Askar mendengus pelan dan melepas pelukannya, dia berlalu dari sana menuju kamar mandi, sedangkan Avalle menuju walk in closet untuk menyiapkan pakaian Askar.

😇

Selesai mandi, Askar kembali menghampiri Avalle yang sedang duduk di balkon kamar memandangi taman bunga. Askar lalu memeluk Avalle dari belakang, membuat si empu sedikit tersentak karena kaget.

"Kamu yang suruh pekerja buat beres-beres mansion karena ayah mau pulang?"

Avalle menganggukkan kepalanya, "Aku cuma nyuruh buat beres-beres mansion, ubah beberapa posisi barang dan ganti beberapa barang di mansion. Oh ya, aku juga suruh buat masak besar nanti malam."

"Kenapa harus sampe segitunya? Kan ini cuma kepulangan ayah, toh biasanya juga dia gak lama di mansion, paling beberapa hari juga minggat lagi."

Avalle terkekeh pelan, "Hm, aku cuma mau untuk kali ini ayah pulang suasana mansion harus sedikit berubah. Untuk urusan beliau akan menetap lama atau tidak, itu urusan belakangan. Selain itu kan gaada salahnya dengan beres-beres mansion."

Askar menganggukkan kepalanya dan melepas pelukannya, "Masuk yuk, anginnya gak bagus buat badan kamu."

Avalle menganggukkan kepalanya, dan keduanyapun berlalu dari sana masuk ke dalam kamar.

Avalle merebahkan dirinya di kasur, dengan badannya menyender ke kepala ranjang, lalu Askar menidurkan dirinya di paha Avalle.

Avalle mengelus pelan rambut Askar, "Gimana sekolahnya? Baik kan?"

Askar memejamkan matanya menikmati elusan tangan Avalle di rambutnya, "Hm, biasa ajasih buatku gaada yang istimewa, cuma tadi Latasha sempet berantem lagi sama Alistor."

"Oh mereka kenapa lagi?"

"Alistor nuduh Latasha bully pacarnya. Untungnya waktu dia kekeh nuduh Latasha, pacarnya datang dan bilang yang sebenarnya."

"Dia nggak ngelakuin kekerasan ke Latasha kan?"

"Nggak kok, kalau dia sampai kayak gitu, aku sendiri bakal lawan dia."

Avisha or Avalle : An ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang