Lan menatap jengah pada Kaisar yang daritadi terus menempelinya, sambil cemberut.
"Nahhh, ayok makan dagingnya." Askar menghidangkan daging kehadapan teman-temannya.
"Lan, emang bisa makan sendiri?" Avalle menatap Lan dengan khawatir.
Lan menganggukkan kepalanya, "Gampang, tinggal pake tangan kiri."
Tapi kemudian, Lan terkejut karena tiba-tiba saja ada mengulurkan daging ke mulutnya, dan Kaisarlah pelakunya.
"Ayok makan. Biar gue yang suapin."
Lan menghela napas, "Gausah, gue bisa sendiri."
Kaisar menatap Lan dengan sedih, "Seenggaknya biarin gue ngelakuin sesuatu untuk lo."
Lan kembali menghela napas lelah, "Oke."
Kaisar dengan semangat langsung menyuapi Lan.
Hari itu mereka habiskan dengan canda tawa, walaupun ada yang kurang dari anggota sirkel mereka. Jo, masih belum menampakkan batang hidungnya.
😇
"Kamu gak capek apa?" Avalle menatap heran pada Askar yang memijat kakinya. Daritadi Askar terus memijatnya, katanyasih takut kaki Avalle sakit karena dipake latihan jalan.
"Nggak kok, aku gaakan ngerasa capek asalkan itu buat kamu."
Avalle tersenyum tipis, "Aku masih belum bisa hilangin sakit hatiku loh."
Askar menganggukkan kepalanya, "Gapapa. Aku gaakan nekan kamu untuk maafin aku. Itu emang salah aku, jadi aku akan terima kalau kamu marah. Tapi, aku gaakan berhenti buat sayang-sayangin kamu."
Avalle tersenyum lembut, Askar kelihatan lebih dewasa sekarang, "As, boleh aku tanya sesuatu? Tapi kamu jawab jujur ya."
Askar menatap Avalle, agak deg-deggan dia, "Iya, boleh. Tanya apa aja."
"Apa saja yang sudah terjadi selama aku koma? Lalu... Kenapa Jo masih belum menunjukkan batang hidungnya? Padahal aku pikir, dia bakal jadi orang pertama yang jenguk aku."
Askar menghela napas berat, dia lalu duduk disamping Avalle, sepertinya dia sudah tidak bisa menyembunyikan fakta lagi. Askar memeluk Avalle, menyenderkan kepala Avalle ke dadanya, lalu mengelus lembut rambut Avalle, "Ada banyak hal yang terjadi 2 tahun ini. Terlalu banyak, tapi aku akan ceritakan yang penting-pentingnya saja."
Askar menarik napas, "Setelah kamu koma. Keluarga Alistor dan antek-anteknya berhasil kami (Askar, Sam, dan Kaisar)hancurkan. Mereka masuk penjara dengan berbagai alasan. Ayah Alistor masuk penjara karena dugaan suap kepada pihak sekolah, dan karena rencana pembunuhan. Setelah itu bisnis keluarganya langsung hancur begitu saja. Ibu Alistor yang tidak bisa hidup miskin, akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Alistor awalnya juga akan dipenjara, atas tuduhan bullying. Tapi dia bebas karena masih dibawah umur. Meski begitu, kami tidak membiarkannya lepas begitu saja. Kaisar menangkap Alistor, dan menyembunyikannya di markas miliknya. Kaisar dan Sam terus bermain-main dengannya, menghancurkan mental orang itu. Lalu, awalnya kami ingin membunuh dia, tapi tiba-tiba Jo mencegah kami. Waktu itu Jo bilang, menghancurkan mentalnya sudah lebih dari cukup. Sam sudah bertekad untuk membunuhnya, tapi Jo lagi-lagi menghalangi kami. Kaisar yang bucin, akhirnya ikut-ikutan mencegah kami."
Askar menarik napas lebih dulu, sebelum melanjutkan ceritanya, "Akhirnya, kami membiarkan Alistor bebas, dan membuangnya ke jalanan. Tapi... Jo ternyata memungutnya. Entah apa yang ada dipikiran dia. Setelah itu, Jo merawatnya sampai 2 tahun ini. Selama Jo merawat Alistor, Jo semakin berubah. Dia lebih sering menghabiskan waktu untuk merawat Alistor yang mentalnya benar-benar hancur. Kami tidak tau, kenapa dia tiba-tiba baik pada Alistor. Padahal dulu, dia termasuk orang yang paling anti pada Alistor."
![](https://img.wattpad.com/cover/338634777-288-k328566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Avisha or Avalle : An Extra
Ficção AdolescenteAvisha Ansell Nayaka. Seorang pemuda yang terkenal karena kelembutannya. Suatu hari ia harus meregang nyawa karena penyakit yang dideritanya, atau lebih tepatnya karena kondisinya tambah down setelah menangisi karakter figuran di novel yang ia baca...