BonChap 3

15.2K 1.6K 147
                                    

Mohon koreksi kalau ada typo, ehe.

😇

Avalle bersenandung pelan, sambil mengelus-elus perutnya. Dia sedang berjalan-jalan di halaman mansion, hitung-hitung olahraga katanya.

Kandungan Avalle sudah menginjak usia 9 bulan. Sebentar lagi bayinya akan segera melihat dunia.

"Mamaaa." Arva berlari kecil ke arah Avalle.

Avalle terkekeh melihat anaknya itu. Arva sekarang sudah sah jadi anak angkat Avalle dan Askar. Setelah mereka menikah, Askar dan Avalle langsung mengurus-urus dokumen Arva, dan memindahkannya dari yang tadinya anak angkat Arthur, menjadi anak angkat Askar-Avalle.

Avalle menggenggam tangan Arva, dia lalu berjalan ke kursi yang ada di teras mansion. Avalle mendudukkan dirinya di kursi itu, dia lalu menaikan Arva ke pangkuannya.

Arva terus mengelus-elus perut Avalle, "Edeeee."

Avalle terkekeh, "Iya dede. Di dalam ada dedenya Arva, nanti Arva jaga dedeknya ya."

Arva menatap Avalle kemudian tersenyum sumringah, dia lalu menepuk-nepuk tangannya dengan kegirangan.

"Arva ini miminya." Kenan datang dengan dot ditangannya.

Arva langsung menerima dot itu dan meminum susunya dengan semangat. Kenan mendudukkan dirinya di kursi samping kursi Avalle.

Avalle menatap lembut Kenan, "Masih marahan sama Kenneth?"

Kenan menundukkan kepalanya, "Iya. Diamah gak jelas."

Avalle terkekeh pelan, "Sabar ya. Dulu Askar juga suka ngambek gak jelas gitu."

Kenan terkekeh pelan. Askar dan Kenneth memang 11 12, suka ngambek gak jelas, cemburu gak jelas. Dasar seme...

"Shhhsss." Avalle memegang perut dengan kuat. Tiba-tiba dia merasakan sakit pada perutnya.

"Kakak kenapa?" Kenan dengan panik mendekat, dia menurunkan Arva dari pangkuan Avalle.

"Gatau ini... Sakit banget..." Avalle mengelus-elus perutnya, "Dede... Dede kenapa?" Avalle terduduk ke lantai karena sakit yang dia rasakan.

Kenan lalu dengan cepat masuk ke mansion, memanggil pengawal untuk membawa mereka ke rumah sakit.

Orang-orang rumah sedang sibuk dengan pekerjaan mereka walaupun ini hari libur. Askar, Arthur, dan Latasha sibuk dengan perusahaan mereka. Ya, bahkan Latasha sekarang mulai diberikan pekerjaan kantor oleh Arthur. Hingga hanya tersisa Avalle, Kenan, Arva, dan Kaylo yang sedang tidur siang.

Seorang pengawal lalu mengangkat Avalle, dan menuju ke mobil, diikuti oleh Kenan dan Arva.

Avalle menidurkan dirinya dengan paha Kenan sebagai bantal. Avalle mengelus-elus perutnya, "Dede... Dedek udah mau keluar ya? Sabar ya sayang..."

Mobil melaju cepat menuju rumah sakit.

😇

"Kalau dedeknya lahir, boleh gak Vie ikut kasih nama?" Arvie menatap Kaisar yang sedang merajut.

Kaisar tersenyum lembut, "Boleh kok. Kamu siapin aja buat nama tengahnya, nama depannya udah disiapin Lan soalnya."

Arvie tersenyum sumringah, "Asikkk Vie bisa kasih nama dedekk bayiii..."

Kaisar terkekeh melihat antusiasme Arvie. Mereka saat ini sedang duduk di ruang keluarga. Kaisar sedang merajut baju untuk anaknya nanti, dan Arvie yang sibuk mengelus-elus perut Kaisar.

Avisha or Avalle : An ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang