Bertemu Aidan?

6.5K 450 52
                                    

Jam penunjukan pukul 07.00 tepat setelah bersiap-siap pergi ke kampus, Kinan pun akhirnya menyusul sang suami ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarga nya. Saat berjalan turun dari tangga semua mata tertuju pada gadis cantik itu, iya dengan style nya yang tertutup namun tetap elegan membuat mereka terkagum-kagum.

 Saat berjalan turun dari tangga semua mata tertuju pada gadis cantik itu, iya dengan style nya yang tertutup namun tetap elegan membuat mereka terkagum-kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kinan yang merasa risih saat semua mata menatap nya pun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, "Aneh ya Umi?" tanya Kinan pada sang ibu.

"Ngga dong, putri Umi masya allah banget cantik nya. Iya kan nak Raden?" tanya Umi sembari melirik Raden yang sama sekali tak berkedip ketika melihat penampilan sang istri.

"Ahh iya Umi," balas Raden refleks.

"Masya Allah adek gue udah jadi muslimah aja, pertahankan," puji Ivan sembari melayangkan senyum manis pada Kinan.

"Siap bang!" tegas Kinan sembari memberikan hormat pada sang kakak.

"Udah udah sini duduk, mau sekolah kan? Ayo sarapan, nanti telat," ucap Umi menyuruh Kinan untuk duduk.

Tak menolak sedikitpun akhirnya Kinan pun mendudukan tubuhnya di kursi tepat di samping sang suami, kedua nya saling bertatapan dan sesaat setelah nya Raden tersenyum lalu di balas senyuman balik oleh Kinan.

"Berasa pengantin baru ya Nan?" sindir Ivan, namun ia langsung mrndapat cubitan maut dari sang umi.

"Kamu ini sirik aja sama adik mu," ucap Umi.

"Astaghfirullah Umi, gini-gini banyak yang naksir sama Ivan cuman ya belum ketemu sama yang pas aja," balas Ivan sembari mengerucutkan bibir nya kesal.

"Maka nya cepet nikah bang biar bisa mesra-mesra an, enak tau wkwk," ledek Kinan, ia langsung mendapat tatapan tajam dari kakak laki-laki nya itu.

"Awas kalo gue udah nikah, gue bakal live streaming pas malem pertama biar semua orang tau kalo gue juga bisa romantis," kesal Ivan tak terima dengam ejekan yang di lontarkan Kinan.

"Heh omongan itu doa, jangan sembarang!" tegas abah membuat Ivan kicep, setelah itu ia tidak mau berkata-kata lagi takut di sekak oleh sang abah.

"Hahah kicep kan lu bang, maka nya jangan sirik," kekeh Kinan sembari tersenyum meledek.

"Udah udah ngga baik berantem di depan makanan," lerai Umi.

Akhirnya mereka pun sarapan bersama, umi menyiapkan sarapan untuk abah sembari mengkode Kinan agar ia juga mengambil kan makanan untuk sang suami. Seakan peka dengan kode dari Umi nya, Kinan pun segera mengambil beberapa lauk dan menaruhnya di piring Raden tak lupa dengan nasi nya juga.

"Oy suami Lo tuh ngga doyan telor," tegur Ivan saat melihat sang adik menaruh telur di piring Raden.

"Astaghfirullah maaf aku ngga tau," ucap Kinan merasa bersalah, namun Raden hanya membalas nya dengan senyuman manis.

Alkazhai dan senja nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang