Laki-laki itu terus berjalan seolah tuli dengan tangisan dan teriakan histeris gadis kecil di gendongan nya itu, ia membawa Ila menuju sebuah gang kecil yang jauh dari sekolah lalu menurunkan gadis kecil itu di sana. Ila masih terus menangis membuat laki-laki itu muak melihatnya.
"Ngga usah nangis!" bentak nya,
"L--lepasin Ila hiks,"
Laki-laki itu menangkup kedua pipi Ila pelan agar gadis itu tenang namun ia malah semakin histeris saat kulitnya di sentuh oleh laki-laki yang tidak berhak atas dirinya,
"Jangan sentuh Ila hiks!"
"Jangan sentuh, atau mau di sentuh hm?" tanya nya dengan tatapan mesum semakin membuat Ila takut.
Tiba-tiba saja sebuah kecupan mendarat di pipi chubby milik Ila, air mata nya langsung lolos begitu saja. Kesucian yang selama ini ia jaga benar-benar malah di rebut paksa oleh laki-laki yang tidak ia kenal, karena emosi yang sudah memuncak, Ila menendang perut laki-laki itu hingga ia terpental ke aspal.
Ila semakin histeris, ia menutupi kedua wajah nya karena malu. Ia malu kepada Allah, karena ia merasa gagal menjadi pengikut Sayyidah Fatimah Az zahra.
"Ila gagal hiks, Ila gagal,"
"Ila bodoh hiks, Maafin Ila abah, Umi,"
"Ahhh! Ila gagal hiks!"
"Bocah sialan!" umpat laki-laki tadi, saat akan memukul Ila tiba-tiba sebuah tangan menangkis nya.
"Berani nya jangan sama anak kecil," tegas nya.
"Siapa Lo hah? Ngga usah ikut campur!"
"Kakak mana yang ngebiarin adiknya di lecehin sama laki-laki bajingan kaya Lo!" bentak nya.
"Oh jadi Lo kakak bocah sialan itu? Coba deh Lo ajarin tata krama ke dia biar dia tau cara nya ngehormatin orang yang lebih tua dari dia,"
"Adik gue atau Lo yang perlu di ajarin tata krama hah?" sinis nya.
"Anj Lo!" umpat nya tak terima, hampir saja ia memukul laki-laki di depan ini namun untung nya laki-laki itu bisa menghindar.
"Bukan nya kebalik?"
"Maksud Lo apa?"
"Gue kasih kesempatan buat pergi sebelum Lo bener-bener abis di tangan gue,"
"Cih gue ga butuh,"
"Gue bilang pergi!" ucap nya dengan nada rendah namun mampu membuat laki-laki mesum tadi takut.
"Awal Lo kalo kita ketemu lagi," ancam nya, laki-laki mesum tadi pun akhirnya pergi meninggalkan mereka.
Hembusan nafas berat terdengar sangat jelas, "Semoga Lo di kasih hidayah sama Allah," gumam nya.
Tiba-tiba tatapan nya terfokus pada seorang gadis kecil yang masih menangis sembari menutup wajah nya, ia pun memutuskan untuk menghampiri nya. Laki-laki seperti apa yang tega ingin melecehkan gadis kecil yang masih SD? Dia benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan remaja di jaman sekarang.
"Dek, kamu ngga papa kan?" tanya nya pelan.
"Ila gagal hiks, Ila gagal," tangis nya semakin histeris.
Deg!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkazhai dan senja nya
Teen FictionMuhammad Raden Alkhazai, seorang Gus tampan yang memilih jalan hidupnya sendiri menjadi ketua gang motor. Menentang ayah nya yang statusnya ialah seorang kyai, meskipun begitu sekalipun Raden tak pernah berlaku kasar pada sang ayah karena agama yang...