Ning Kinan?

11.6K 954 39
                                    

Masih dengan posisi nya yang sama, Kinan pun masih tak menyangka jika ia benar-benar akan bergabung dengan Savero gang. Arsen terkekeh pelan melihat reaksi aneh sahabat nya itu.

"Mimpi ga sih?" tanya Kinan.

"Menurut lo?"

"Ngga,"

"Ya udah,"

Perdebatan itu pun selesai, baru akan berkeliling lagi tiba-tiba para anggota Savero langsung menghampiri mereka. "Wih wih, udah sampe nih Ning abal-abal nya," ucap Faro.

"Ngga usah di perjelas juga," sinis Aidan membuat Faro hanya tercengar-cengir.

"Ya udah, jadi gimana?" tanya Faro, Arsen mulai mencari cara untuk meyakinkan Raden bahwa Kinan adalah seorang Ning.

"Gini deh Nan, lo perkenalin diri lo trus lo bilang kalo lo itu Ning. Pondok apa aja udah, lo ngarang trus kyai nya juga ngarang aja. Toh ketua orang nya ga ribet, ga mungkin nanya-nanya lebih jauh," ucap Arsen yang di balas anggukan oleh gadis cantik.

"Paham kan Nan?" tanya Aidan.

"Iya,"

"Atau mau gue tuntun? Atau sekalian aja gue jadi imam lo?" tawar Aidan membuat Kinan tertawa geli.

"Ga usah di ladenin Nan, dia emang play boy," sahut salah satu dari mereka.

"Sorry ya gue udah insaf,"

"Terus ini apa?"

"Ya kan ini cuman buat calon istri gue, ya ga Nan?" tanya Aidan dengan tatapan menggoda, Kinan hanya menggeleng tak habis pikir dengan kelakuan laki-laki itu.

Beberapa saat kemudian, pintu utama terbuka membuat mereka refleks menyembunyikan Kinan di belakang. Mereka sudah tau jika yang membuka pintu utama adalah Raden, laki-laki itu berjalan menghampiri teman-teman nya disana.

Raden mengernyit heran. "Kalian nyembunyiin apa?"

Mereka saling menatap. "Kita punya sesuatu buat lo,"

"What it?"

Mereka pun langsung menyuruh Kinan untuk keluar, saat Kinan keluar tak ada reaksi apapun dari laki-laki itu. Berbeda dengan Kinan, gadis itu tak henti-henti nya menatak netra coklat milik sang ketua.

'Mata itu?' batin nya, ia ingat betul jika mata itu merupakan milik laki-laki pengecut yang menabrak nya di sekolah dan laki-laki yang membekapnya di depan markas tadi.

"Cewe buat apa?" tanya Raden.

"Buat lo," sahut Aidan, Raden kembali mengerutkan kening nya.

"Gue ga butuh cewe yang belum halal buat gue,"

"Bukan itu ketua, kami mau nepati janji kami buat cariin Ning trus di ajak gabung ke Savero dan jadi tangan kanan ketua," jelas Arsen.

Raden berpikir sebentar, ia baru ingat dengan hukuman yang ia berikan pada teman-teman nya. Raden pun mengangguk paham, netra tajam nya menatap Kinan dari Ujung kaki sampai rambut lalu ia memalingkan wajah menatap teman-teman nya.

"Gue ga yakin dia Ning,"

"Gue Ning kok," sahut Kinan.

"Oke, jadi perkenalkan nama lo, pondok lo, keluarga besar lo,"

Para anggota Savero saling menatap, apakah Kinan bisa menjawab nya?

"Oke perkenalkan, nama gue Aghnina Kinanan Alhaura. Gue putri bungsu dari Kyai haji Ahmad baedlowi ilham kholil atau yang biasa di panggil kyai Ahmad, nama ibu gue ibu nyai Rofiah djazuli. Gue punya dua kakak, yang pertama cewe namanya Aghnira Lizanan Alhaura dan yang kedua cowo, namanya   Aghriza Givanan Aldivano."

Alkazhai dan senja nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang