12. HCE - Ctrl + A

3.4K 287 17
                                    

[ 12. HCE - Ctrl + A ]

"Oke! Aku setuju!" Olivia setuju sembari menampilkan senyumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke! Aku setuju!" Olivia setuju sembari menampilkan senyumnya.

Akhirnya, selama beberapa menit mereka berdua menghabiskan waktu berdua di dalam ruang seni untuk menggambar satu sama lain. Olivia tetap melukis di tempatnya dan menjadikan Robin model lukisnya. Sementara Robin memutar meja dan kursinya menghadap Olivia untuk lebih mudah melihat gadis itu sebagai model sketsanya.

Lukisan dan sketsa mereka juga terbilang tidak pernah abal-abal, mereka bisa mengatur gambar di atas kertas menjadi seperti nyaris nyata.

"Boleh aku putar lagu?" Olivia mengeluarkan ponsel dari dalam saku sembari meminta izin Robin.

Pemuda itu mengangguk dan masih tetap fokus membuat sketsa terbaiknya.

Olivia pun menyetel lagu favorite nya. Lagu itu berjudul 'Perfect' dinyanyikan oleh Ed Sheeran. "Baby, I'm dancing in the dark..

"With you between my arms

"Barefoot on the grass.

"Listening to our favorite song," Olivia berlirih menyanyi dengan nada yang sungguh indah dan Bahasa Inggris nya yang sangat profesional.

"I have faith in what I see,

"Now I know I have met an angel in person,

"And she looks perfect.

"I don't deserve this," gumam Robin menyambung lirik yang dinyanyikan Olivia.

Ya, Olivia mendengarnya, ia langsung mengumpat dibalik kanvas lukisnya. Robin tentu bertanya-tanya dan sedikit kesulitan melihat Olivia, "ada apa?" tanyanya dengan wajah datar.

Olivia spontan kembali duduk seperti posisi awal sembari menggelengkan kepalanya pada Robin. Dengan senyum tipisnya, Olivia merasa lapang dada karena Robin berhasil mengembalikan mood terbaiknya.

Karena ada urusan mendadak, akhirnya Oliv pamit dan pergi dari ruang seni meninggalkan Robin sendirian.

Merasa bosan setelah lima detik menyelesaikan lukisannya, Robin pun bangkit dan meninggalkan canvas lukisannya di sana. Lukisan yang Robin buat terlihat tidak sesuai dengan sang model. Tentu saja, model lukisannya adalah Oliv yang sedang duduk sibuk menggambar, namun mengapa Robin justru melukis sosok perempuan yang lehernya digantung dengan satu tangan yang terpotong? Bahkan Robin melukisnya dengan detail sampai darah dan tulangnya terlihat asli dan realistis. Sebenarnya, apa maksud Robin melukis semua ini?

➖🔰➖

Di malam harinya, Samuel tengah duduk bersantai di rooftop sekolah. Ia berfikir mengenai teman-temannya di HCE. Alih-alih, ia langsung mengirim chat di grup.

SCORE 100Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang