•
•
[ 35. HCE - LEFT Arrow ]
Samuel pun tersenyum tipis sembari menerima pemberian Tata. Bagi Tata, ia hanya akan memberikan hadiah atau suatu pemberian kepada orang yang dianggapnya istimewa dan berharga.
Tata berbalik badan, dan menatap Kai. "Kai," panggil Tata.
Kai yang sedang tiduran di atas rumput dekat Jayden sembari memperhatikan setangkai bunga kecil di tangannya yang diberikan oleh Jay, ia langsung terbangun ketika Tata memanggilnya.
Tata sontak menahan tawa sembari mencoba untuk membuat dirinya tidak merusak moment spesial orang-orang. "Sorry-sorry, lanjutin aja," ucap Tata membuang pandangannya.
"Eehh!!" Kai berusaha memanggil Tata yang langsung membuang pandangan karena tidak ingin mengganggu Kai bersama doi-nya.
"Jangan nggak jadi, Ta! Rasulullah bersabda, "Termasuk kebaikan Islam-nya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna." HR Ahmad dan Ibnu Majah. Jadi, kamu mau ngomong apa?" kata Kai.
Dengan cengiran dan senyum kecutnya, Tata perlahan mengengok ke arah Kai. "Iya iya, gue cuma mau ngasih ini." Tata menjentikkan jarinya sembari melemparkan dua permen karet pada Kai, dengan cepat langsung membelakangi Kai agar tidak melihat momen romantis yang tengah dinikmati Kai dan Jay.
"Kok dua?" tanya Kai terlihat bingung.
"Buat Jay aja yang satunya," Tata menjawab tanpa menoleh dengan tubuhnya yang tiba-tiba menjadi kaku.
"Oke, makasih Tata!" Kai menyahut dengan wajah ceria.
Buset, sejak kapan tuh si Kai sama Jay udah makin romantis? Gue sama sekali nggak tau progresnya, cuy! batin Tata dengan wajah yang terheran-heran.
Tanpa Tata sadari, sejak tadi Samuel memperhatikan wajah Tata. "Kenapa lo?" Pertanyaan Samuel membuat Tata tersentak kaget.
"E-enggak." Tata menggelengkan kepala.
"Ck, sok kuat," umpat Samuel seraya memutar bola mata malas.
"Nih, Jay." Kai memberikan satu permen karet di tangannya pada Jayden.
Jay tersenyum lebar sembari menerima pemberian Kai dari Tata. "Thank you, Bocil."
"Kalau kamu manggil aku Bocil, aku mau panggil kamu Titan," ujar Kai membuat Jayden termangu.
"Perasaan aku nggak setinggi itu dari kamu, kenapa dipanggilnya harus Titan sih?" Jayden terlihat lelah dengan Kai.
Kai cengegesan. "Biar lucu."
"Enggak."
"Hah? Kok enggak?" tanya Kai sembari memiringkan kepalanya sedikit.
"Bukan panggilan kita yang lucu, tapi kamu yang lucu." Gombalan Jayden membuat Kai tersipu. Gadis itu lantas menutup wajahnya dengan kedua tangan untuk menutupi pipinya yang merah merona karena salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCORE 100
Mystery / ThrillerSetelah kedatangan direktur baru THS, di sekolah ini ada organisasi penting yang harus lo ketahui. Satu, 'Rangking Umum THS' Dua, HCE, 'High Class-Eradication'. Dan ketiga, yang selalu bikin murid-murid Taruya High School takut, ialah teror organisa...