•
•
[ 30. HCE - SPASI ( Line Spacing ) ]
Kenapa tiba-tiba dorong gua? Apa maksudnya? Jahat. Lo jahat, Van, batin Dion dengan nafasnya yang naik turun. Tunggu. Jangan-jangan.. Ini ada hubungannya sama soal matematika tadi?
➖🔰➖
Selepas beberapa menit HCE dan siswa-siswi lain mendaki gunung menuju tempat kemah, tidak ada yang sadar bahwa satu siswa HCE telah menghilang dan tidak bersama mereka.
Beberapa tenda telah terpasang di dekat sebuah rumah gubuk yang terdapat di pegunungan ini. Rumah gubuk ini terlihat berdebu dan seperti sudah sangat lama tidak dihuni lagi oleh siapa pun.
Evan menyeringai gembira sembari memasuki tenda.
Arga yang se-tenda lagi dengan Evan---ini karena Pak Hendra menyuruh HCE se-tenda dengan teman sekamar asramanya---menoleh Evan lalu memutar bola matanya malas. "Ngapain lo senyum-senyum, mau gue tonjok lo?!" ketus Evan bertanya.
Evan berdecak kesal, "lo pikir gue nggak mau remukin wajah lo, hah?"
Arga bangkit dari posisi duduknya, kemudian keluar dari tenda. "Dion mana ya? Di tenda mana ya? Atau dia lagi jalan-jalan?" gumam Arga sembari menaruh kedua tangan di pinggangnya sambil berdiri di depan tendanya.
Merasa tidak melihat kehadiran Dion sama sekali, Arga menjadi cemas akan temannya yang satu itu. Arga segera merogoh saku celananya, kemudian mengambil ponselnya. Niatnya, ia akan mengirim chat atau menelepon temannya itu sekarang juga, namun, semua itu terjeda ketika Arga melihat sinyal ponselnya.
"Arg sial, nggak ada sinyal!" Arga berdecak kesal.
Dari belakang Arga muncul Robin yang memegang beberapa ranting pohon untuk nanti malam dijadikan api unggun. "Lo kenapa?" tanya Robin sembari berdiri di sebelah Arga.
Arga menoleh dan menghela nafas gusar. "Dari tadi, gue nggak liat Dion. Apa mungkin dia lagi ke hutan nyari kayu buat api unggun ntar malem kayak lo ya?"
"Bisa jadi." Robin mengangguk. "Lo ingat terakhir kali lo liat dia di mana?"
Pertanyaan Robin membuat Arga sejenak berfikir keras. "Hmm, kayaknya waktu mau lewat jalan kecil yang sebelahnya jurang deh."
"Posisinya dia di mana saat itu?" Robin kembali bertanya.
"Paling belakang deh kalo nggak salah."
"Paling belakang di dekat jurang..." Robin merenungi sejenak dalam-dalam untuk berfikir.
Robin tiba-tiba mengubah ekspresinya menjadi serius. "Terus yang berada di depan Dion saat itu siapa?!"
Arga termangu sejenak sembari mengingat-ingat. Jelang sesaat kemudian, Arga baru teringat, wajahnya seketika berubah menjadi tertegun dengan mata membelalak. "EH, E-EVAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCORE 100
Mystery / ThrillerSetelah kedatangan direktur baru THS, di sekolah ini ada organisasi penting yang harus lo ketahui. Satu, 'Rangking Umum THS' Dua, HCE, 'High Class-Eradication'. Dan ketiga, yang selalu bikin murid-murid Taruya High School takut, ialah teror organisa...