•
•
[ 25. HCE - Ctrl + C & Ctrl + V ]
Mendengar ucapan Farhan yang seperti itu, Jay langsung faham. Jay spontan memutar bola matanya malas, lalu merogoh saku celananya. "Hm." Pemuda itu mengapit tiga lembar uang merah bertulis seratus ribu rupiah di antara jari tengah dan jari telunjuknya seraya memberikannya pada Farhan.
"Hehe, thank you, Sultan Jayden!" Farhan dengan girang mengambil uang itu.
Robin yang tengah duduk di kursi meja belajar hanya menyimak lalu bergeleng kepala tidak habis fikir, pemuda itu pun kembali berfokus pada kegiatan belajarnya yang berada pada buku di depannya.
"Jay, nanti jalan-jalan yuk ke laut kek, atau danau," Farhan mengajak. "Pasti seru deh kalau bareng lo!"
Jay berdecak. "Merepotkan, ujung-ujungnya gua yang bayar ‘kan?" terka Jayden dengan lirikan mematikan pada Farhan.
Farhan cengar-cengir. "Iya dong, Sultan Jay. Kan gue miskien, kasian gue, cuy," ucap Farhan mengasihani dirinya sendiri.
"Nggak. Gua nggak mau ke laut, apalagi itu luas dan bisa terseret ombak." Jay menggelengkan kepala tidak mau.
"Loh? Emangnya ada apa? Lo takut?" Farhan bertanya dengan tawa kecilnya.
Jay membuang pandangannya sejenak dengan raut wajah yang seperti cemas akan sesuatu.
"Jay? Lo kenapa?"
"Gua," Jay menggantung kalimatnya, "trauma tenggelam."
➖🔰➖
"Hella? Kamu di mana?" Karin tengah berjalan di lorong lantai empat yang begitu gelap dan Karin hanya bisa mengandalkan senter dari ponselnya.
"Rin." dari belakang Karin tiba-tiba muncul suara yang memanggilnya.
Karin spontan membelalak dan berbalik badan perlahan. Karin tersentak kaget sembari menjerit pelan. "S-Sam?"
Samuel menaikkan satu alisnya heran. "Ngapain lagi lo di sini?"
"Mau ke kamar, tadi aku berpisah sama Hella."
"Kenapa bisa kalian terpisah mulu? Heran banget gua." Samuel menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.
"Kata Hella aku jalannya lambat, jadi dia yang jalannya cepat sering ninggalin aku," jawab Karin. "Hella juga bilang, asrama putri ke sini, bukan ke sana." Karin menunjuk arah kiri adalah arah menuju asrama
Samuel menepuk jidatnya. "Rin, nih ya, gua kasih tau. Ini tuh, jalan menuju kamar asrama putra, cantikk."
"Hah? Aku salah lagi?"
Tentu Samuel mengangguk sebagai jawabannya.
"Lo mau gua panggil Dion biar anterin lo ke asrama lagi kayak pas awal---"
KAMU SEDANG MEMBACA
SCORE 100
Misterio / SuspensoSetelah kedatangan direktur baru THS, di sekolah ini ada organisasi penting yang harus lo ketahui. Satu, 'Rangking Umum THS' Dua, HCE, 'High Class-Eradication'. Dan ketiga, yang selalu bikin murid-murid Taruya High School takut, ialah teror organisa...