41. HCE - CTRL + TAB

2.4K 229 1
                                    

[ 41. HCE - CTRL + TAB ]

Gua gagal lagi? Untuk kesekian kalinya, gua gagal lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gua gagal lagi? Untuk kesekian kalinya, gua gagal lagi. Gua nggak pantes hidup. Gagal menjadi anak yang berbakti buat Ayah, gagal menjadi anggota HCE, gagal menjadi sahabat Arga, Rian dan Robin. And now, apa gua masih pantes buat hidup? Nggak. Sama sekali enggak, dihidup gua cuma ada kegagalan..

"Gagal, gagal, gagal," lirih Dion sembari memijat pelipisnya.

"Lo nggak pernah gagal. Berhenti bersikap seolah semuanya harus berjalan lancar di depan mata lo. Harus lo ingat, di dunia ini nggak ada yang bisa berjalan mulus seperti yang lo harapin. Nggak ada yang sempurna, semua pasti ada kekurangan. Kalau lo sama sekali nggak lihat kekurangannya, berarti lo telah dibutakan oleh kelebihannya," sela Samuel yang duduk di kursi meja belajar membuat Dion kini termenung memikirkannya. "Buka mata lo lebar-lebar, Di. Jangan sampi BBO bisa membuat pikiran lo berubah."

"Tanpa lo kasih tau pun gua juga tau," Dion membalas sembari bangkit dan menuju jendela kamarnya untuk melihat pemandangan dari jendela keluar asrama.

Tiba-tiba saja, pintu diketuk oleh seseorang. Samuel dan Dion pun spontan menoleh.

"Ya?" Samuel menyahut.

"Ini gue Tata."

"Masuk aja." Samuel mengizinkan Tata masuk.

Tata pun membuka pintu asrama Dion dan Samuel. Membuat Tata terkejut, Samuel sejak tadi duduk di kursi meja belajar sembari menaikkan satu kaki di atas kursi dan menopangkan tangan kanan di atas lutut, terlihat sangat bar-bar dengan secangkir kopi hangat di atas meja. Ditambah lagi dengan Dion yang hanya memakai kemeja putih polos yang semua kancing kemejanya tidak dikancingkan, membuat perut putih mulusnya dengan otot sixpack yang sedikit tertampil kini dilihat oleh Tata.

Dengan cepat, Tata memalingkan wajahnya sembari menutup kedua matanya dan menunding jari telunjuknya pada Dion yang berdiri di dekat jendela. "WOI! PERUT LO KE MANA-MANA! TUTUP, HEH! GUE CEWEK!"

Dion menoleh ke arah perutnya dan baru sadar kemeja putih polos yang ia kenakan belum dikancingkan semuanya. "Ah ya, lupa, maaf." Dengan segera, Dion mengancingkan semua kancing di kemejanya itu.

Tata memutar bola matanya malas. "Bo, emangnya dia selalu gitu kalo lagi di kamar?" Tata bertanya sembari beralih menatap Samuel yang sedang duduk di atas kursi meja belajar itu.

Samuel mengangguk. "Selalu. Lagian, kan nggak bakal ada cewek yang dateng ke sini."

"Terus gue apaan?"

"Kecebong," seloroh Samuel.

Tata mengeraskan otot rahangnya dengan sorot mata yang siap melahap Samuel sekarang juga.

SCORE 100Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang