60. HCE - H²0_0²H_S0²_0H_H0_H²0

2.2K 208 15
                                    

[ 60. HCE - H²0_0²H_S0²_0H_H0_H²0 ]

Kala Tata berjumpa dengan tangga untuk naik ke suatu tempat, ia tanpa ragu langsung memanjat menggunakan anak tangga besi di depannya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kala Tata berjumpa dengan tangga untuk naik ke suatu tempat, ia tanpa ragu langsung memanjat menggunakan anak tangga besi di depannya saat ini. Tata membuka ubin yang menjadi pintu menuju tempat lorong misterius ini.

Selepas berhasil membukanya, Tata pun keluar dari dalam lorong. Saat ia menoleh ke sekitar, ia tercengang kala melihat tempatnya sekarang berada adalah toilet asramanya bersama Syasa. Benar, tempat di mana sekarang Tata berada adalah tempat Syasa wafat karena ditikam psikopat sebagai korban pertama yang meregang nyawa.

"Ke-kenapa gue ada di sini? Jadi.. Tadi tempat gue masuk itu kan toilet cewek yang diluar ruang asrama, terus kenapa tiba-tiba sampai di sini?" heran Tata.

Tata nyaris tenggelam dalam pikirannya, sampai seketika ia baru ingat tujuannya keluar dari lorong tadi adalah untuk mencari sinyal ponselnya. Dengan segera Tata merogoh saku, akan tetapi ia tidak menemukan ponsel miliknya. Jelas sampai kapan pun Tata tak akan menemukan ponselnya pada dirinya, sebab tadi sudah terjatuh dan diambil oleh seorang gadis yang menggeret sebuah linggis.

"Hp gue mana?!" Tata masih berusaha mencari di semua saku yang ada pada dirinya. Tata membelalak kala tidak menemukan ponselnya. "Oh shit, jangan-jangan tadi jatuh?! Bego! Kenapa harus jatuh di keadaan genting gini sih!? Ah sial! Tata geblek!" Tata menggerutu kesal sembari memijat pelipisnya. Ia merasa sangat kecewa pada dirinya sendiri yang tidak telaten dan malah melupakan hal kecil beralih pada satu tujuan sampai melupakan tujuan lainnya.

Tata memang mau keluar dari dalam lorong aneh tadi, akan tetapi hal itu mau ia barengi dengan mencari sinyal ponsel demi memberi tahukan informasi penting ini pada HCE. Bagaimana pun juga, semua anggota HCE Tata anggap sebagai teman sekaligus partner. Walau akan ada kemungkinan siapa pun berkhianat, hal itu Tata anggap normal. Sebab, manusia mana pun pasti bisa berubah.

Manusia memiliki tujuan berbeda, meski di akhirat kelak nanti akan kembali bersatu dihadapan Tuhan. Manusia memiliki otak dan pikiran yang tak akan pernah bisa ditebak, meski  itu terkadang diri sendiri.

"Terus ini gimana dong?! Samperin Sam sama HCE? Tapi mereka sekarang lagi dimana aja gue kagak tau!" Tata terlihat panik sembari menggigit kukunya. Gadis itu sungguh mengernyitkan keningnya untuk berfikir keras demi sesuatu yang akan ia lakukan selanjutnya.

Karena tidak punya pilihan lain di keadaan genting seperti ini, Tata akhirnya memilih berlari menyusul Samuel yang sekarang entah sedang di mana bersama HCE.

➖🔰➖

Dion dan Karin masih terpojok karena ulah si Hoodie Hitam ini. Sebenarnya, siapakah sosok si Hoodie Hitam ini? Mengapa ia bersih keras seolah ingin membunuh Karin? Jika memang benar dia kaki tangan teror psikopat itu, lantas kenapa ia memakai hoodie yang berbeda dengan psikopat lainnya? Apakah ini strategi mereka untuk mengelabui mata dan pemikiran HCE?

SCORE 100Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang