$$$$$$$$///////////////$$$$$$$$$$$$$
Devi menyusuri setiap ruangan sesuai arahan hasby. Hingga ia berada tepat di depan sebuah pintu yang ia yakini ini ruangan yang dimaksud hasby.
Devi menghela nafas sejenak sebelum memegang knop pintu, kegugupan tiba-tiba menyergapnya.
Huhhhh... Dengan pelan dia membuka knop pintu ,kemudian pintu terbuka dengan perlahan Devi mengamati dekorasi ruangan tsb. Begitu sederhana tapi elegan dan berkesan. Pandangan nya terus menyapu setiap penjuru ruangan tsb. Hingga pandangan nya berhenti di satu titik...
Degg... Mata itu.. wajah itu... Dia
Devi teraku di tempat nya begitu matanya beradu pandang dengan seseorang yang kini juga sedang menatapnya.
Nafas Devi tercekat tubuhnya mendadak kaku.
Lidahnya Kelu dan badannya bergetar seketika.Terkejut dan tak percaya kala Afan pria masalalunya kini tepat berada tak jauh dari nya. Menyambut nya dengan senyuman yang menawan. Membuat Devi semakin mematung.. lututnya terasa lemas.
Afan bangkit dari duduknya begitu gadis yang dia tunggu sudah berada tepat tak jauh darinya.
Gadis itu benar-benar cantik dan mempesona.
Dengan hanya menggunakan dress berwarna oranye sedikit di atas lutut. Dengan rambutnya yang sengaja di gerai,make up tipis namun terlihat manis. Berdiri anggun dengan segala kegugupan nya.Perlahan Afan menghampiri Devi yang masih mematung di tempatnya. Dengan pandangan yang tak terlepas tetap terpaku pada satu titik. Mata mereka.
Hingga Devi tersentak begitu menyadari Afan kini sudah berada dihadapannya.
Semburat rona merah menghiasi pipi Devi. Begitu Afan menatap nya lekat dan intens.
Afan terpaku melihat itu. Manis sekali.
Tak lama kemudian"aku pikir kamu tidak akan datang" Afan memecah keheningan begitu ia mulai menguasai kegugupan nya.
Devi tersenyum kalem "ini undangan resmi, aku harus datang bukan" balas Devi berusaha tenang.
Afan tersenyum. Dia bahagia melihat gadisnya kini sudah berada didalam pandangannya.
"Mari kita duduk terlebih dahulu'' ujar Afan, begitu ia menyadari tubuh Devi bergetar,membuatnya merasa takut kalau-kalau Devi terjatuh.
Devi mengangguk setuju. Apalagi ia memang sudah tidak kuat berdiri lama-lama.
Afan sedikit menggeser kursi untuk diduduki Devi. Devi tersenyum kalem kemudian duduk di kursi tsb.
Begitu Devi sudah terlihat nyaman dikursinya, Afan pun duduk di kursi yang sebelumnya ia duduki.
"Bagaimana kabarmu??" Afan membuka obrolan dengan pandangan tak pernah lepas dari wajah cantik wanita di depannya ini.
Dan Devi menyadari tatapan Afan,ia menjadi salah tingkah.
"Aku baik. Bagaimana denganmu?" Balas Devi .
"Seperti yang kamu lihat aku baik" jawab Afan. 'aku bisa melihat'itu' sahut Devi."Waww.. aku tak menyangka bisa bertemu kembali dengan mu , kebanggaan banyak orang puji Afan. Devi tersenyum kalem.
"Jangan berlebihan,, justru aku merasa tersanjung bisa bertemu dengan putra CEO terkenal,suatu kehormatan untuk ku" balas Devi .
![](https://img.wattpad.com/cover/343022962-288-k741697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect love Defan
RomanceBerawal dari sebuah pertemuan yang tidak sengaja. Tanpa afan dan Devi sadari. ini adalah awal kisah mereka. Senyum nya mampu membuat jantung ini tak terkendali, Berdetak tak karuan dan susah untuk kembali di normal kan. ~Serly Artika Sridevi Bolehka...