defanlove 06

2.9K 305 11
                                    

$$$$$$$$$////////$$$$$$$$$$

"Bagaimana persiapan untuk kuliah kamu?"
Pertanyaan Afan memecah keheningan di antara mereka.

Yahh!! Kini mereka janjian di sebuah taman. Tepat nya Afan yang meminta Devi untuk menemuinya di taman ini.

"Semuanya berjalan dengan lancar, semuanya siap"jawab Devi,"bagaimana dengan kamu?" Lanjut Devi menatap Afan yang pandangan nya lurus menatap kedepan.

Entahlah Devi merasa ada yang menggangu pikiran Afan,sedari tadi pemuda di depan nya ini terlihat murung dan banyak diam.

Afan mengehela nafas,lalu menatap Devi lekat dengan tatapan yang sulit di artikan.

Devi mengernyit.

"Sama sepertimu,semuanya siap"Afan tersenyum.Dan jelas Devi melihat kalo senyum itu senyum paksa. Sangat kentara.

"Tapi kenapa kamu terlihat murung Fan??" Tanya Devi

Afan menghela nafas nya kasar. Terasa berat."Dev aku.. sebenarnya ada sesuatu yang mau aku.. aku omongin ke kamu.. sebenarnya..''

Devi menatap Afan dengan penasaran.

Afan menggeram prustasi,kenapa begitu berat untuk mengatakan ini ke Devi ??

"Aku..aku..aku akn kuliah di Amerika''

Degg.. Devi mematung di tempat nya. Nafas nya tercekat seketika,bibirnya kelu,lututnya lemas. Ada rasa sesak menghantam dada nya. Terasa mencekik di leher. Mendengar ucapan Afan.

Matanya tiba-tiba terasa panas.

"Kamu..kamu..mau kuliah..di Amerika?? Begitu maksudmu??" Tanya Devi bibirnya bergetar.

Afan mengangguk pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Devi.

Keheningan menyelimuti mereka setelah penjelasan tsb. Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Jujur saja, meskipun diantara mereka belum ada status yang jelas. Tapi mereka sudah sama-sama merasa nyaman. Ada rasa yang menggetarkan sekaligus menyenangkan dalam waktu bersamaan disaat mereka bersama.

Berjauhan menahan kerinduan untuk saat ini saja mereka kewalahan. Bagaimana dengan nanti jika Afan sudah menempuh perjalanan nya, menuntut ilmu di negeri jauh. Jarak yang jelas merenggang kan raga mereka.

Mengapa perpisahan harus ada di kehidupan ini?? Dan mengapa harus mereka yang mengalami perpisahan??

"Kapan kamu berangkat??" Tanya Devi. Ada rasa tak rela membiarkan Afan meninggalkan nya begitu jauh.

"Besok aku berangkat'' sahut Afan.

Devi memejamkan matanya sebentar,menahan air mata yang telah mengenang di matanya.

"Aku do'akan semoga sukses'' hanya itu yang bisa Devi katakan. Ia benar-benar tidak kuat untuk berkata lebih dari itu.

Afan mengangguk "terimakasih,Devi aku berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu kembali. Sungguh mengenal kamu adalah anugerah bagiku." Ujar Afan sembari menatap Devi yang menundukkan kepalanya.

"Maaf, kemungkinan besar ketika aku sudah tiba disana kita akan sangat jarang berkomunikasi,maaf" lanjut Afan.

"Aku mengerti,fokuslah dengan kuliah mu di sana" sahut Devi . Menahan tangisnya.

"Dev.. lihat aku"Afan menangkup wajah Devi dengan kedua tangan nya.

Dan terlihat wajah Devi dengan lelehan air mata di pipi mulus nya. Devi tak bisa lagi membendung tangisnya. Afan merengkuh tubuh Devi kedalam pelukan nya.

Akhirnya tangis yang sedari tadi ditahan Devi pecah dipelukan Afan. Terisak lirih.

Afan ikut berkaca-kaca. Sungguh sebenarnya Afan tak rela meninggalkan Devi . Berjauhan dengan Devi sama saja membuat kesakitan di jiwanya.

Setelah beberapa lama berpelukan,perlahan Afan mengurai pelukan mereka. Lalu dengan lembut menghapus jejak air mata Devi .

Setelahnya Afan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jaket nya.

"Buat kamu,dibuka nya nanti di rumah aja yah" ujar Afan menyerahkan sebuah kotak kecil ketangan Devi.

Devi mengernyit," ini apa?'' Tanya Devi .

"Nanti kamu juga tau,yaudah kamu pulang gih ini udah mulai sore" ujar Afan pada Devi .

Devi menatap Afan dengan nanar. Tak rela.

Afan tersenyum mengusap pipi Devi lembut.
Matanya pun ikut berkaca-kaca.
Mengingat ini adalah pertemuan terakhir Afan dengan bidadari pujaan nya ini.

Tanpa mereka tahu kapan dan dimana mereka akan kembali di pertemukan.

"Jaga diri kamu baik-baik yah ,suatu saat aku pasti akan kembali menemui kamu" ujar Afan sembari mengecup kening Devi dengan dalam.

Mata Devi terpejam menikmati kecupan Afan di keningnya. Begitu dalam dan membuatnya nyaman.

"Aku pergi yah.."

Akhirnya mereka pun berpisah.

Dalam hati mereka sama-sama berdo'a semoga kelak mereka kembali di satukan. Bukan hanya di pertemukan.


Gimana udah nangis belum eps kali ini??
Lanjut gak nih?? Lanjut komen & share sebanyak-banyaknya!!!
Jangan lupa follow IG aku @defanlove02
Next komen!!🤗🤭 

~~~~Selamat membaca~~~~

perfect love DefanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang