"Temen gue nggak ada yang gegabah, kita selesaikan secara damai!"
•••
BERDIAM diri di rumah orang lain memang keputusan yang saat ini Ametha sesali.
Sesali? Luvius, Sastra, Dravin, Gerry, bahkan Alice, mereka pergi untuk menjenguk seseorang. Sastra mengajak mereka untuk menjenguk sang adik.
Bukan salah mereka, Ametha bisa sendirian disini, gadis itu sempat diajak, namun berulang kali menolak. Ametha kira ia bisa sedikit tenang dan bebas, menikmati suasana pagi menjelang siang, ini.
Ia ingin keluar ketika mendengar suara tukang bakso, namun ia urungkan ketika melihat seseorang yang terlihat sangat seram. Yang membuatnya merasa sangat-sangat menyesal karena menolak ajakan teman-temannya.
Cowok bertato! Tidak pernah terfikirkan bisa melihat manusia dengan tato diwajahnya, secara langsung!
Gemetar! Sejak tadi Ametha tidak berani membuka pintu, ia mengintip dari arah jendela, manusia bertato itu masih ada disana, berdiri dan mengamati.
"Dia lihat gue, nggak, ya pas gue keluar tadi?" Ametha mengigit pelan bibir bawahnya.
"Serem, lagi! Gue harus gimana?" Ametha berjalan pelan dan duduk di sofa, ia biarkan pintu itu terkunci dan jendela yang tertutup gorden.
"Tenang-tenang, dia nggak akan berani masuk kesini. Nanti juga pergi sendiri orangnya." Ametha mencoba rileks dan tidak panik.
"Lo gak boleh jadi penakut, Ametha! Dia juga manusia, kok!"
***
"Mau gue bikinin apa?" Sastra berjalan mendekati teman-temannya yang duduk di ruang tamu.
"Seadanya aja, dah. Haus juga gue." Ujar Gerry.
Sastra mengangguk, berbalik badan untuk kembali ke dapur.
"Ini rumah aslinya kak Sastra, ya?" Alice membuka suara.
Dravin mengangguk. "Masa kecilnya Sastra disini."
"Gue udah lama ga main kesini, banyak perubahan." Ujar Gerry.
"Tapi gak sama orangnya, Sastra gitu-gitu aja." Ujar Gerry, bercanda.
"Nggak bahaya ta?" Dravin menyeletuk, tertawa kecil.
"Hahaha,"
"Kagak dirumah gue, kagak diluar, ghibahin aja." Ujar Sastra, datang membawa beberapa minuman dingin dan kue kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
POISONOUS
Teen FictionMenilai buruk manusia tak selalu tepat sasaran, jatuh cinta bukan kesalahan, kehilangan bukan takdir yang sedang dimainkan. ___ "Kehidupan itu, beracun." ___ °2023