Warning :
Cerita ini hanya imajinasi penulis, tidak ada hubungannya dengan para karakter didunia nyata. Harap maklum bila ada typo dalam cerita, sesungguhnya kesempurnaan hanya dimiliki tuhan bukan manusia.Note: 1000% imajinasi. Karena chap ini terlalu panjang akhirnya ku jadikan 2 bagian.
Jungkook tidak tahu sudah berapa lama dia tidur. Yang dia ingat, setelah kembali ke dorm, dokter memasang kembali infusnya yang sempat di lepas saat keluar dari rumah sakit. setelahnya, ia langsung merasakan kantuk hingga baru bangun saat ini.
Entah pukul berapa saat ini, tapi jungkook bisa melihat cahaya dari luar melalui jendela yang tertutup tirai putih.
Mengalihkan pandangannya, jungkook menemukan taehyung berbaring di sampingnya. Masih tertidur lelap dengan posisi memeluk jungkook serta tangan berada di atas perutnya. Jungkook bisa melihat ada gurat lelah diwajah tampan kekasihnya.
Jungkook mengulurkan tanganya yang bebas dari selang infus kearah tangan taehyung yang berada diatas perutnya. Menggerakkan tangan taehyung perhalan, untuk mulai mengusap perutnya yang masih datar.
Ia mengingat semua yang terjadi kemarin malam. Termasuk kondisinya saat ini yang sedang berbadan dua. Perasaannya sungguh campur aduk. meski saat ini lebih didominasi dengan perasaan antusias dan senang.
Jungkook tanpa sadar mulai memikirkan kembali kejadian sebelum ini. Bayi mereka pasti hadir setelah taehyung memutuskan tidak menggunakan pengaman dalam percintaan mereka.
Ia ingat, awalnya hanya karena taehyung tergoda ingin mencoba bercinta tanpa dibatasi pengaman. Nyatanya setelah mencoba, mereka jadi lebih sering bercinta. Taehyung bahkan kecanduan setelah mengetahui nikmatnya bencinta tanpa terhalang alat kontrasepsi. Tanpa mengetahui bahwa sejak awal jungkook adalah seorang male pregnant.
Jungkook juga jadi sadar, keanehan - keanehan pada dirinya akhir-akhir ini pasti pengaruh bayi mereka. Seperti lemas, muntah, bahkan perubahannya yang tidak menyukai makanan pedas lagi.
Ahh.. kenapa jungkook tidak sadar. Sejak awal bayi mereka sudah memberikan banyak tanda-tanda kehadirannya, tapi tidak ada yang peka sampai dia membahayakan bayi mereka. Dia sangat bersyukur bayinya masih bertahan saat ini. Membayangkan yang terburuk membuatnya merinding. Ia berjanji pada dirinya sendiri, hal ini tidak akan terulang lagi.
Merasakan gerakan di tangannya, taehyung akhirnya ikut membuka mata. Setelah sepenuhnya sadar, dia menemukan jungkook yang sudah bangun tengah mengusap perutnya lembut menggunakan tangan mereka berdua. Tindakan itu lantas menerbitkan senyum bahagia dibibirnya.
"Apakah terasa nyaman sayang?" Setelah beberapa saat diam, akhirnya taehyung berkata. Tangan nya tidak lagi hanya digerakkan oleh jungkook, sekarang dia sendiri yang berinisiatif menggerakkannya dengan tangan jungkook masih diatas tanganya.
"Hyungie.. kapan hyunge bangun" meski sedikit terkejut, jungkook melanjutkan dan menikmati aktivitas mengelus perutnya.
" Harusnya hyung yang bertanya begitu sayang, bagaimana perasaan kookie sekarang,merasa lebih baik?, apakah nyaman dielus seperti sekarang?" Bukan menjawab taehyung malah balik bertanya.
"Kookie juga baru bangun hyungie!, Kookie sudah merasa lebih baik dan memang rasannya nyaman dan hangat kalau di elus" jungkook menjawab semua pertanyaan taehyung.
"Kalau begitu mulai sekarang hyung akan sering-sering mengelusnya"
"Hyungie.. apa rencana kita selanjutnya" tanya jungkook setelah diam beberapa saat.
"Apa lagi chagiya, tentu saja segera memberitahu uri bumonim kabar bahagia ini. kemudian taehyungie akan menikahi kookie" jawab taehyung pasti.
"Hyungie ... Hyungie serius dengan kata-kata hyungie?" Jungkook membulatkan matanya terkejut.
"Tentu saja hyung serius sayang" menyentuh wajah jungkook, "Apa kookie lupa?, sebelumnya kita sudah berencana menikah bukan, meski belum menentukan waktu tepat nya. Apa salahnya sekarang kita percepat rencana pernikahan kita. Kita juga sudah sedikit membicarakan rencana menikah dengan para orang tua sebelumnya, sekarang kita tinggal meperjelas dan memberi kepastian pada mereka. Lagipula hal ini sudah tidak bisa kita tunda lagi. Nantinya baby akan semakin tumbuh besar" taehyung memberi penjelasan.
"Tapi agensi..." Belum selesai jungkook bicara, taehyung sudah memotongnya.
"Hyung bahkan tidak peduli dengan keputusan agensi . Lagi pula kita punya kuasa dan dukungan besar disini".
"Maksud hyungie apa?" Tanya jungkook tak paham.
"Kita punya andil membesarkan agensi sampai saat ini, dan masing-masing dari kita juga punya saham di perusahan. Kenapa harus takut ?, Hyungdeul mendukung kita. Agensi tidak akan sembarangan mencari masalah dengan kita. Mereka juga tidak akan berani menghadapi jin hyung" ucap taehyung percaya diri.
"Mmm hyungie benar juga" jungkook mengangguk.
"Sekarang bagi hyungie, kalian berdua adalah yang paling penting. Untuk yang lain bisa hyung pikirkan setelahnya. Pokoknya kalian adalah yang utama" taehyung memeluk jungkook erat.
Mendengar perkatan taehyung, jungkook merasa sangat bahagia. "Gomawo hyungie.. saranghae" jungkook membalas pelukan taehyung tak kalah erat.
"Nado saranghae chagiya" balas taehyung sambil mengecup pelipis jungkook lembut.
Kemesraan taehyung dan jungkook harus terganggu dengan ketukan di pintu kamar. Ketika taehyung membuka pintu , sudah ada jin yang membawa nampan makanan bersama dokter yang kemarin menangani jungkook, datang untuk mengecek kondisi kesehatan jungkook.
"Hyung mengantarkan sarapan kalian, sekalian mengantarkan dokter 'Jang' yang datang untuk memeriksa kondisi kookie" jin masuk kemudian meletakkan nampan yang dibawanya di meja nakas kamar taekook.
"Selamat pagi jungkook-ssi" dokter jang mendekat kearah jungkook."Bagaimana perasaan nya pagi ini? Apa masih ada yang dikeluhkan?" Tanya dokter jang sambil mulai memeriksa tekanan darah juga detak jantung jungkook.
"Pagi juga dokter. Sekarang sudah lebih baik, tapi masih lemas" jawab jungkook.
"Apa jungkook-ssi merasa ada yang masih sakit, mual atau pusing" tanya dokter jang lagi yang di balas gelengan kepala oleh jungkook.
"Itu kemajuan yang baik. Kalau begitu infusnya sudah bisa saya lepas" kata dokter jang mulai melepas infus di tangan jungkook.
"Sebenarnya lemas, pusing , mual bahkan muntah adalah gejala wajar untuk seseorang yang sedang hamil muda di trisemester pertama. Tapi karena jungkook-ssi sebelumnya mengalami pendarahan dan kondisi janin masih lemah, saya sarankan agar jungkook-ssi tidak melakukan aktivitas berat apapun sampai kondisi janinnya stabil. Beberapa hari kedepan jungkook-ssi juga masih tidak diperbolehkan turun dari ranjang untuk melakukan aktivitas" dokter jang lanjut memberi arahan.
"Apa masih ada yang perlu diperhatikan dokter?" Tanya taehyung.
"Konsumsi makanan jungkook-ssi harus lebih diperhatikan mulai sekarang. Sebaiknya diperbanyak memakan makanan sehat, buah maupun sayur. kalau bisa menghindari makanan yang terlalu berminyak, pedas , atau makanan junkfood. Boleh makan tetapi tidak berlebihan. Sangat tidak dianjurkan meminum minuman beralkohol atau minuman bersoda, juga tidak boleh merokok karena sangat tidak baik untuk kesehatan janin" jawab dokter jang sementara taaehyung, jungkook, dan jin mendengarkan dengan seksama.
"Saya juga akan memberikan obat dan vitamin untuk mendukung kebutuhan asupan nutrisi jungkook ssi" lanjutnya lagi.
"Apa masih ada yang perlu ditanyakan, atau ada yang kurang jelas dari penjelasan saya" tanya dokter jang melihat pada taehyung, jungkook dan jin.
"Kami mengerti dokter" jawab taehyung dengan cepat.
"Kalau begitu saya permisi dulu. Bila nanti masih ada keluhan silahkan hubungi saya. Semoga jungkook-ssi segera membaik" setelah memberikan arahan dan obat untuk jungkook , dokter jang bersiap pergi.
"Terimakasih dokter" ucap jungkook , taehyung dan jin secara bersaman.
"Biar hyung yang mengantar dokter jang kedepan, kalian lebih baik sarapan lebih dulu. Kookie juga harus meminum obatnya" jin berkata pada jungkook dan taehyung yang dijawab anggukan oleh keduanya.
"Mari dokter saya antar" kata jin sebelum mengantarkan kepergian dokter jang.
Tbc