Warning :
Cerita ini hanya imajinasi penulis, tidak ada hubungannya dengan para karakter di dunia nyata. Harap maklum bila ada typo dalam cerita, sesungguhnya kesempurnaan hanya dimiliki tuhan bukan manusia."Hyungie, koo sudah siap"
"Iya chagiya, sebentar ne" balas taehyung. Dia masih bersiap - siap dengan penampilannya.
"Chagiya, yakin kita akan pergi?. Apa tidak kita telpon saja hyungdeul supaya kemari. Lebih baik bertemu disini dari pada kita yang kesana" tawar taehyung.
"Aniya hyungie, koo tidak mau. Koo mau kita menyusul kesana"
"Tapi chagiya.." taehyung urung melanjutkan ucapannya setelah memandang wajah berharap sang istri.
"Hahh.. arraseo" ucap taehyung.
"Lagi pula kenapa sih kamu kekeh sekali chagiya. Kenapa harus menyusul hyungdeul yang sedang latihan di agensi. Bukan kah mumpung kita masih libur begini, lebih enak berbaring sambil bermesraan di kamar bersama hyung " taehyung melanjutkan ucapannya dengan gerutuan pelan. Masih tidak ikhlas untuk pergi ke agensi, padahal dia sendiri ingin bermesraan bersama sang istri.
"Yakkk hyungie. Koo mendengarnya loh" ucap jungkook sambil melotot saat mendengar gerutuan sang suami.
"Arraseo. Arraseo. Hyung menyerah" ucap taehyung sambil mengangkat tangan tanda menyerah.
Bagaimana tidak menyerah kalau harus dipelototi sang istri dengan mata bulatnya. Pipinya yang semakin chuby juga menambah kadar kecantikan sang istri yang semakin tumpah - tumpah di saat hamil saat ini.
Taehyung tidak tahan. Ia jadi sangat gemas dengan sang istri. 'Istri kim taehyung memang no 1'. Ucap taehyung dalam hati.
"Ayo hyungie, cepat. Ayo kita berangkat" ajak jungkook lagi.
"Iya chagiya. Kajja"
...
Pict 1
Pict 2