10.Takut

341 13 4
                                    

Warning :
Cerita ini hanya imajinasi penulis, tidak ada hubungannya dengan para karakter didunia nyata. Harap maklum bila ada typo dalam cerita, sesungguhnya kesempurnaan hanya dimiliki tuhan bukan manusia

Note: 1000% imajinasi. Lagi kecanduan take two

"Baby,,  kau sudah sadar?" Taehyung menjadi orang pertama yang menghampiri jungkook di ranjang setelah mendengar suara tangisnya.

"Baby" panggilnya lagi dengan lembut.

"Hei ada apa? , Apa ada yang sakit?, Jangan menanangis sayang. Katakan pada hyungie apa yang kamu rasakan?" Melihat jungkook menangis membuat taehyung kelabakan. Ia bahkan sampai bertanya berturut-turut.

Manager dan member lainnya segera ikut mendekat kearah ranjang jungkook.

"Kookie-ah, ini jin hyung, hyungdeul juga ada di sini. Berhenti menangis saeng-ah, katakan ada apa?" Jin berusaha menenangkan sambil mengusap tangan kiri jungkook yang terpasang selang infus dengan lembut.

Jungkook berusaha menghentikan tangisnya. Masih dengan air mata mengalir dan sesegukan jungkook berkata "hyungie, apakah yang kookie dengar barusan adalah kenyataan?, apa kookie benar-benar hamil?, apa baby tidak baik-baik saja?". Pertanyaan berturut-turut ia ajukan. Ia menatap taehyung dan jin bergantian, juga menatap managernya meminta kejelasan.

Jikyung menghela napas sebelum tersenyum lembut pada jungkook. "Jungkook-ah, hyung tidak mungkin menjawab tidak sementara kamu sendiri sudah ikut mendengarnya tanpa sepengetahuan kami tadi. Meski berat, Itu memang kebenarannya. Tapi hyung mohon, sekarang yang lebih penting adalah kau sehat lebih dulu" ucapnya memberi pengertian.

"Iya baby, benar kata jikyung hyung. Hyungie mohon jangan menangis lagi. Ada hyungie disini, kita akan lewati ini bersama". Ucap taehyung, takut jungkook tidak menerima kehamilannya.

"Hyungie..  kookie takut" setelah meredakan tangisnya, jungkook mengungkapkan isi hatinya. "Apa yang harus kita lakukan setelah ini. Bagaimana dengan agensi dan pengemar?. Juga bagaimana dengan...." Tanpa melanjutkan ucapannya, tangannya yang bebas dari selang infus mencengkeram tangan taehyung yang dari tadi menggenggamnya. Ia juga menatap takut kearah hyungdelnya, takut mereka marah karena kejadian ini.

"Jungkook-ah jangan khawatir, lihatlah.. , apa ada disini yang menyalahkanmu, kami semua disini bersamamu. Bukankah sejak awal kami menyetujui dan mendukung hubunganmu dan taehyung. Jadi kenapa kami harus marah pada mu saat ini. Kita keluarga. Ayo kita hadapi bersama!." Tanpa diduga, Suga yang dari awal diam akhirnya angkat bicara setelah melihat tatapan jungkook yang memandang mereka takut.

" Yang dikatakan yoongi hyung benar. kami semua tahu ini terjadi diluar perkiraan kita. Anggap saja ini hadiah dari tuhan untukmu dan taehyung jungkook-ah" namjoon membenarkan ucapan suga. Jin , jimin dan jhope juga mengganggukan kepala mereka.

"Hyungdeul.." jungkook hampir menangis lagi mendengar ucapan para hyungnya. Dia merasa begitu beruntung karena memiliki hyung-hyungnya.

"Lalu.. bagaimana dengan agensi dan penggemar, hyungnim?" Tanya jungkook mengalihkan pandangannya pada jikyung.

"Untuk agensi.. , kita tidak mungkin tidak mengatakannya. Cepat atau lambat hyung harus memberitahukan masalah ini" Jawab jikyung.

"Ini juga untuk segera mencari jalan keluar terbaik bagaimana nantinya kita memberi tahu penggemar tentang masalah ini. Tidak selamanya kalian akan menutupi hubungan serta keberadaan bayi kalian, bukan?" Jikyung melanjutkan penjelasannya.

"Ne hyungnim aku setuju dengan hyungnim" taehyung setuju dan membenarkan ucapan jikyung. Jungkook dan member yang lain pun ikut menyetujuinya.

"Sekarang yang terpenting kamu harus segera sehat jungkook-ah. Untuk sementara jangan memikirkan hal lain. Kita akan bahas masalah ini lebih serius dengan agensi setelah kamu keluar dari rumah sakit" ucap jikyung sambil menatap jungkook.

"Hyungnim boleh kookie pulang sekarang saja?"  Tanya jungkook.

"Kata dokter tadi kamu harus opname sampai keadaan mu dan bayimu stabil. Kondisimu tidak memungkinkan untuk pulang sekarang" jawab jikyung.

"Tapi kookie ingin pulang hyungnim. Kookie tidak mau disini, kookie mau didorm saja" pinta jungkook sambil menangis lagi, membuat jikyung bimbang.

"Hyungnim apa memang tidak bisa diusahakan jungkook tetap dirawat tetapi di dorm?" Namjoon bertanya. "Aku sebenarnya juga khawatir. Kalau jungkook dirawat disini selama beberapa hari. Bukan tidak mungkin akan ada yang mengetahuinya. meski rumah sakit memberikan jaminan privasi, tapi keberadaan kami disini lama-kelamaan pasti menarik perhatian juga" ungkapnya memberikan pendapat.

"Ne hyungnim , aku juga sependapat dengan namjoon. Belum tentu semua pekerja di sini bisa menjaga informasi" jhope membenarkan ucapan namjoon.

Mendengar pendapat namjoon dan jhope, jikyung merenung beberapa saat. Ia mencoba menganlisa mana tindakan terbaik.

"Baiklah , hyung akan atur masalah ini. Pendapat mu dan hoseok masuk akal namjoon-ah. Sepertinya memang lebih baik memindahkan perawatan jungkook secara pribadi di dorm"
Jikyung memutuskan.

"Kalau begitu hyung tinggal sebentar untuk mengurusnya sekarang" jikyung pergi setelah mengatakannya.

"Kamu dengar sayang.. ? Sekarang istirahatlah dulu. jangan takut , hyungie dan hyungdeul akan menjagamu disini" taehyung menyuruh jungkook istirahat lebih dulu.

"Ne hyungie. gomawo hyungdeul" jawab jungkook mengikuti keinginan taehyung.

Skip

Saat ini Jungkook sudah berada dikamar dormnya. Ia berbaring di ranjang masih dengan infus terpasang di tangan kirinya.
Setelah beberapa jam di rumah sakit, sang manager akhirnya berhasil membuat  perawatan jungkook dipindahkan ke dorm bts. Dokter yang menangani jungkook di rumah sakit akan secara pribadi dan berkala, datang untuk merawat jungkook. Berita bagusnya lagi, Dokter tersebut juga merupakan dokter yang bekerja di bawah naungan agensi selama ini. Jadi jelas bisa menjaga privasi dan informasi.

"Syukurlah untuk urusan ini sudah bisa kita tangani. Sebentar lagi hyung harus pergi. Hyung ingin melaporkan masalah ini segera ke direktur" jikyung berkata pada member bts yang memang ada di kamar jungkook.

"Jangan khawatir, hyung tau!. kita akan membicarakan ini secara serius dengan agensi ketika kondisi jungkook sudah stabil. Untuk saat ini hyung hanya akan melapor dan menjelaskan situasi" sebelum member bts memotong jikyung menambahkan.

"Hyung pergi dulu" . Setelah beberapa saat, jikyung akhirnya meninggalkan dorm bts setelah memandang jungkook yang tertidur akibat pengaruh obat.

"Tae, kami ke kamar dulu ya?, Kamu bisa kan menjaga kookie sendiri dulu malam ini?" Tanya jin pada taehyung.

" Ne hyung, hyungdeul istirahat saja. Aku tahu hyungdeul pasti lelah saat ini. Aku bisa menjaga kookie sendiri untuk saat ini" jawab taehyung mantap. Ia sadar pasti semua hyungnya kelelahan. Lagi pula ini di dorm, ia bisa leluasa melakukan apa saja saat menjaga jungkook.

"Baiklah, kami percayakan kookie padamu tae. Selamat malam"  ucap jin meninggalkan kamar jungkook diikuti member lain.

"Selamat malam hyungdeul" .

Sepeninggal hyung-hyung nya , taehyung segera membersihkan diri. Setelah memakai piyamanya, ia menaiki ranjang dengan perlahan sebelum ikut berbaring disamping jungkook yang tidur. Sambil memandang jungkook, taehyung mengulurkan tangannya untuk membelai wajah kekasihnya.

"Hyung tidak tahu apakah tepat untuk mengatakannya sekarang, baby" taehyung berbisik.

"Tapi Hyung tidak bisa menyembunyikan kalau hyung sangat senang mendapatkan kesempatan berharga ini dari tuhan" membawa tangannya turun ke perut jungkook.

" Hyung hanya bisa berdoa dan melakukan semua yang tebaik untuk kita. Hyung juga berjanji akan selalu melindungi kalian"  lanjutnya mencium kening jungkook sambil mengelus perutnya. Kemudian ikut menyusul jungkook menyelami alam mimpi.

Tbc.

Scandal - Taekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang