Warning :
Cerita ini hanya imajinasi penulis, tidak ada hubungannya dengan para karakter didunia nyata. Harap maklum bila ada typo dalam cerita, sesungguhnya kesempurnaan hanya dimiliki tuhan bukan manusia."Kalian semua sudah siap?. Kalau sudah ayo kita berangkat"
Jikyung menoleh kebelakang. bertanya pada member bts yang sudah duduk di kursi masing-masing.
Saat ini pukul 4 pagi kst. Tapi mereka sudah harus berangkat untuk melakukan jadwal grup mereka. Hari ini mereka mulai melanjutkan kembali aktivitas grup mereka setelah libur karena permasalahan kemarin.
Para member bts bahkan masih setengah sadar saat memasuki mobil van tadi. Terlihat jelas dari wajah mereka kalau masih mengantuk. Memang terlalu pagi untuk bangun dan melakukan aktifitas grup. Tetapi hal ini sengaja mereka lakukan.
Agensi sudah berkoordinasi dengan stasiun televisi tempat mereka melakukan promosi, agar memajukan jadwal recording mereka lebih awal. Hanya ikut prerecording acara tanpa harus mengikuti live recording bersama grup lain yang juga memiliki jadwal tampil hari ini.
Hampir semua member memilih melanjutkan tidur mereka setelah memasuki mobil. Melihat semua member tidak merespon ucapannya, jikyung hanya bisa memaklumi. Tanpa kata dia menyuruh supir agensi untuk segera menjalankan mobilnya.
"Ugh... ugh... " jungkook segera bangun dari posisinya yang tidur bersandar pada bahu taehyung.
Baru beberapa saat mobil melaju dia tiba-tiba merasa mual. Ah rutinitas paginya sudah di mulai. Morning sick nya sudah datang ternyata.
Taehyung di sampingnya dengan sigap segera mengambil kotak sampah kecil yang sudah ia lapisi kantong plastik didalamnya. Jangan tanya dapat dari mana, karena ia sudah mempersiapkan itu sebelum keberangkatan mereka.
Ia sudah menduga kalau rutinitas pagi istrinya pasti akan datang. Jadi ia sudah bisa menebak dan melakukan persiapan lebih dulu.
Tanpa kata ia menyodorkan kotak itu dihadapan istrinya yang sudah menutup mulut hampir muntah.
"Huek... Huek.. huek.."
Pada akhirnya jungkook benar-benar menumpahkan isi perutnya beberapa kali. Tidak ada yang keluar memang selain cairan bening. Tapi proses itu membuatnya benar-benar tersiksa bahkan sampai kehilangan tenaga.
Dengan sabar tehyung mengelus pinggang dan punggung istrinya sambil membantu memegang kotak tempat istrinya muntah.
Ia bahkan tidak merasa terganggu sama sekali dengan itu.Member lain yang tadinya tidur segera bangun kemudian menoleh pada jungkook yang masih menumpahkan isi perutnya. Jikyung manager mereka juga ikut menoleh untuk melihat. Sama seperti taehyung, bukannya terganggu atau jijik, mereka malah memasang wajah khawatir melihatnya.
"Ugh...." Jungkook bersandar dengan lemas pada sandaran kursi miliknya setelah muntah. Ia memegang perutnya yang sedikit kram karena muntah lebih lama dari biasanya.
"Sudah mendingan? Sini hyung gosok pakai minyak angin perutnya"
jin yang tadinya duduk di kursi depan tepat dibelakang sopir, segera pindah ke kursi deretan tengah tempat taehyung dan jungkook duduk.
Ia mengambil minyak angin dari dalam tas kecil miliknya, kemudian membalurkan minyak angin itu keperut jungkook untuk membantu meredakan rasa mual yang diderita dongsaengnya.
Sementara taehyung sibuk mengurus kotak tempat muntah jungkook untuk ia bersihkan dan mengganti kantong plastik didalamnya dengan kantong plastik yang baru, berjaga-jaga bila istrinya kembali muntah.