Hai, readers!
Mohon maaf, demi kepentingan penerbitan, maka sebagian isi novel Bantal, Kopi dan Teman Tidur akan dihapus dari wattpad!
Cerita lengkap Gintang dan Mara segera bisa dipeluk dalam bentuk novel cetak. 😊😊😊
Doakan awal tahun 2024 sudah bisa buat pengumuman open po ya. Salam Stoberi/Fredy_ GoldenBrown
***
"Ah, sialan! Di Indonesia udah jam sembilan pagi nih, tang! Gintang! Sialan kamu ... aahh ...!"
Di belahan bumi yang lain, seorang pria muda baru saja mengikat tali sepatu kirinya saat perasaan aneh itu kembali menyerangnya.
Ikatan perasaan yang begitu kuat antara dirinya dan Gintang pada akhirnya membuat Gumarang stress sendiri. Sedari kecil, dia selalu peka terhadap perasaan berlebih yang dirasakan Gintang - dan anehnya hanya Gintang saja. Dia tidak bisa terlalu peka terhadap perasaan Gemilang yang random dan moody.
Tetapi, Gintang ... saat pria itu marah, menahan sakit, sedih tak beralasan, senang luar biasa --- seluruh rangkaian emosi itu tersampaikan dengan sempurna untuk juga dirasakan Gumarang.
Terbangun di tengah malam hanya salah satu saja yang paling mengganggu. Terkadang dia bisa tiba-tiba menitikkan air mata seperti saat Gintang hampir gagal menjadi lulusan terbaik di Harvard University dulu.
Bertahun-tahun pria yang panggilan kecilnya 'Mas Tengah' itu, sudah terbiasa cenderung pasrah dengan kepekaannya terhadap Gintang.
Namun, berbulan-bulan ini hidupnya berangsur tentram dengan pola tidur dan perasaan yang lebih teratur. Hingga satu kecemasannya yang lain baru saja terbukti. Sesuatu yang membuat dia bahkan lebih gila dari sebelumnya.
"Aahhh udah dong! Aku mau ke kampus niiihhh ..." rintih Gumarang mengatur napasnya dengan wajah bersemu merah - malu-malu.
Dan, entah kapan siksaan ini akan berakhir, Gumarang sudah lelah!!
"Gintaang udaahh! Nanti malam aja lagi lah!" erang Gumarang, diiringi butiran keringat yang meleleh dari keningnya.
"Aku mau ke kampuuss! Sialan! F*ck! B*ngs*t! S*tan! #$^&()*&&$#!!" maki Gumarang sembari memaksakan dirinya bergerak agar tidak terhanyut dalam perasaan yang tengah Gintang rasakan.
#prayforGumarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Bantal, Kopi dan Teman Tidur
Romansa[SUDAH TERBIT CETAK] "Sigap, cekatan dan sabar." Gintang Mahendra, seorang CEO muda yang tampan menyebutkan ketiga syarat itu sebagai pengganti sekretaris warisan ayahnya yang mengundurkan diri. Tergiur dengan syarat yang mudah, Tamara Lovanta melam...