Pagi ini, Chenle tidak menduga ketika sebuah mobil berhenti didepan rumahnya dan pengendara mobil itu adalah Jisung.
"Anjir, sejak kapan lo punya mobil?!" Chenle berlari menghampiri Jisung yang menampilkan senyum andalannya, merasa bangga sendiri."Hadiah dari Ayah, orangnya lagi naik daun jadi dibeliin mobil." Jisung menjawab seraya Chenle yang masuk ke dalam mobil yang terpatok mahal bagi anak SMA seperti mereka ini.
"Naik daun? kemaren kayaknya film baru syuting?" tanya Chenle,
"Enggak, beneran orangnya naik daon pisang dikebon." Chenle langsung menatap Jisung dengan senyum datarnya, sedangkan kekasihnya itu hanya tertawa melihat reaksi Chenle yang terlihat lucu dimatanya.
"Jangan gitu ah, mau mampir beli jajan nggak?" kepala Chenle menggeleng sebagai jawaban, dia sudah dibawakan bekal oleh Haechan seperti biasanya.Sedangkan itu dirumah, setelah anaknya pergi sekolah Haechan masuk ke dalam kamarnya untuk melanjutkan packing. Dia akan pergi berlibur selama beberapa hari, mungkin ke Jepang selama beberapa hari akan membuat harinya lebih baik.
"Adekk!" Ten memanggil anaknya itu, ketika sampai di kamarnya ia terkejut melihat Haechan mengemas barang-barangnya.
"Adek mau kemana?! Adek mau pergi??" Ten buru-buru menghampiri Haechan dan memegang kedua bahu Haechan,
"Ih apasih Ba, aku mau liburan aja," jawaban Haechan membuat Ten menghela nafas lega, ia ikut membantu anaknya itu untuk mengemas barangnya.
"Kan Baba kira kamu mau pergi, mau kemana dek?" tanya Ten.
"Liburan lah Ba, biar nggak pusing ada yang gangguin." jawaban Haechan cukup membuat Ten terkejut, siapa yang berani mengganggu anaknya ini?!"Siapa yang gangguin kamu?" tanya Ten,
"Eh bukan siapa-siapa Ba, cuma lagi kepikiran aja, ada deh cerita tapi nggak sampe bikin aku sakit kok Ba." ucapan Haechan membuat Ten sedikit lega, ia mempercayai anaknya, toh Haechan sudah besar."Mau liburan kemana jadinya?" tanya Ten,
"Jepang sih Ba, hehe, untung kebagian tiketnya tadi." jawab Haechan,
"Halah kan kamu nih pergi kemana-mana nggak ajak-ajak dulu." omel Ten,
"Kan Baba kemaren udah abis dari Istanbul."
"Ya kan sama temen-temen Baba itu, sama kamu nya belom."
"Nanti kita liburan bareng bisa atuh Ba.""Awas aja, Baba tagih janji kamu." ucap Ten,
Haechan tak membawa banyak barang, hanya membawa satu koper ukuran sedang dan ia berangkat ketika jam sudah menunjukkan pukul satu siang, ia diantar oleh Ten menuju ke bandara dan kini ia sudah berada di dalam pesawat, tinggal menunggu penumpang lain masuk ke dalam pesawat.
"Haechan?" lelaki manis itu menoleh saat ada yang memanggil namanya, dan dia menemukan Mark yang berdiri disampingnya. Astaga, dia ini ingin berlibur malah bertemu dengan sumber masalahnya.
Haechan mengalihkan pandangannya, lebih memilih memejamkan mata dengan kepala yang menoleh ke jendela. Kenapa juga Mark ada disini sih?
Melihat bagaimana reaksi Haechan tentu tak membuat Mark sakit hati, tapi ia tetap duduk disamping Haechan karena memang kursinya ada disitu. Selama setengah jam awal perjalanan Haechan yang tidak mengantuk itu terpaksa membuka mata dan memilih untuk menonton film dari tabletnya, ia sudah mendowload beberapa film.
"Haechan."
"Apasih? gausah ajak ngomong." ucap Haechan, mendengar itu Mark yang duduk disampingnya tidak bisa melakukan apapun dari pada membuat keributan.Satu jam...dua jam...hingga tiga jam mereka mengurusi urusan diri sendiri hingga tiba waktu makan malam Mark bisa mendengar suara perut Haechan yang berbunyi.
"Mau aku pesenin makan sekarang?" tawar Mark, jujur saja kalau Haechan tidak berani memanggil pramugari yang bertugas karena ada Mark disampingnya dan karena belum saatnya makan."Hm." Haechan tak mengalihkan pandangannya dari tablet, kepalang malas berbicara dengan manusia satu itu. Tak lama kemudian pramugari datang dan menanyakan kebutuhan Mark, tanpa Haechan meminta Mark sudah memesankan makanan untuknya. Aslinya pria itu memang sudah hafal dengan Haechan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Perfect Story (END)
Fanfiction"Sayang, jas aku dimana?" "Ambil sendiri di lemari." "Saya ada salah sama kamu?" "...." ----------------------------------------------------------------------------------- Pernikahan hasil perjodohan hanya ada dua akhir, saling jatuh cint...