Johnny sedang memeriksa beberapa dokumen ketika pintu ruangannya diketuk tiga kali,
"Masuk." setelah mendapatkan persetujuan dari Johnny, sekretarisnya masuk bersama dengan seorang perempuan muda, tamunya hari ini."Selamat pagi Pak." sapanya,
"Pagi Yeri, gimana kerjaan kamu?" tanya Johnny.Yeri adalah anak didiknya yang pernah magang diperusahaannya selama beberapa waktu semasa kuliah dulu. Sekarang perempuan itu juga sudah sukses, sama seperti dugaannya.
"Baik Pak, aman." Yeri duduk dikursi berhadapan dengan Johnny, tanpa menunggu basa-basi perempuan itu menyerahkan sebuah dokumen. Itu adalah proposal pengajuan perusahaan Lion's yang baru."Makasih ya." ucap Johnny,
"Gampang ini mah Pak, emang kenapa sih Pak kok bapak buat rencana kayak gini?" tanya Yeri, sebagai seorang manusia yang suka penasaran, Yeri ingin tahu alasan kenapa Johnny melakukan hal ini.
"Kamu tau kan kalo Mark itu menantu saya?" Johnny membaca setiap detail perjanjian dengan cermat,
"Tau Pak."
"Dia selingkuh dari anak saya." mendengar pernyataan itu membuat Yeri kaget bukan main, bos nya yang sering umbar sayang di depannya itu? Gila."Astaga, saya nggak nyangka." ucap Yeri,
"Saya juga, tapi kenyataannya begitu." Johnny menjawab, setelah beberapa saat memastikan dokumen, Johnny menandatangani proposal itu dan membawa dokumen miliknya serta menyerahkan milik Lion's pada Yeri."Saya titip awasi dia selama di kantornya, kalau dia bangkrut kamu bisa lamar langsung disini." ucap Johnny. Mendengar itu tentu saja Yeri tersenyum senang, siapa yang tidak mau bekerja diperusahaan sebesar ini?
"Siap Pak! Kalo gitu saya pamit dulu." setelah itu Yeri pergi meninggalkan gedung perusahaan Jo Tech. Setelah kepergian Yeri, Johnny kembali menyandarkan punggungnya pada kursi, apalagi yang bisa dia lakukan sekarang?"Oh ya, aku harus memeriksa aset milik Haechan." Johnny kembali fokus pada komputernya.
Berbeda dengan Johnny, kini Haechan sedang berada di sebuah restoran yang siang ini disewa oleh Mark dan Jaemin, restoran di hotel bintang lima. Haechan tentunya berusaha untuk berada disana diam-diam, entah kenapa kali ini Mark tidak menyewa ruang private tapi memang pemandangan dilantai dua lebih indah.
Haechan sudah disana sejak 30 menit yang lalu, lelaki manis itu bahkan menggunakan wig dan duduk agak jauh dari meja Mark dan Jaemin. Sambil menikmati hidangan pembuka, Haechan sedikit terkejut saat mendapatkan pesan dari Jeno.
Jeno
Dimana?
Restoran, aku lagi ngumpulin bukti. Mereka ada disini
Shareloc, aku kesana.
You share location
Setelah membalas pesan Jeno, Haechan memperhatikan kedua orang itu sesekali sambil memakan hidangannya. Keduanya terlihat bermesraan, tertawa bersama dan saling melontarkan candaan, dulu Haechan ada di posisi Jaemin. Deja vu. Haechan menggigit bibir bawahnya kemudian memilih untuk menghabiskan makanannya, ketika Jeno datang makanan utama dihidangkan, Haechan sudah meminta penambahan satu porsi.
"Udah lama disini?" tanya Jeno,
"Lumayan, makan aja sambil awasin mereka." Haechan berucap, Jeno aslinya kaget ketika melihat penampilan Haechan dari belakang, dia pikir dia salah meja.
"Kamu cantik." mendengar pujian itu membuat wajah Haechan memerah, ini pertama kalinya dia memakai wig rambut panjang, apalagi berwarna ungu, dia malu. Tapi untungnya dia memakai sweater dan celana jeans hitam dan sepatu kets."J-jangan gitu, aku malu banget ini pake wig aja." Haechan berucap, hal itu membuat Jeno tertawa, pria itu kemudian memakan makan siangnya bersama dengan Haechan dan mengobrol ringan sambil mengawasi Mark dan Jaemin. Ketika kedua pasangan itu pergi, mereka juga ikut bergerak pelan membuntuti mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a Perfect Story (END)
Fanfiction"Sayang, jas aku dimana?" "Ambil sendiri di lemari." "Saya ada salah sama kamu?" "...." ----------------------------------------------------------------------------------- Pernikahan hasil perjodohan hanya ada dua akhir, saling jatuh cint...