28.

3.7K 382 60
                                    

Haechan tak memerlukan waktu yang lama untuk mempacking barang-barangnya, Jeno juga menunggu di lobby dengan mobilnya. Lelaki manis itu langsung meninggalkan hotel setelah semuanya beres, check out dan lain sebagainya. 
"Mana kopernya sini aku masukin ke bagasi." Jeno mengambil alih koper dari tangan Haechan kemudian memasukkannya ke dalam bagasi, 

Haechan mengedarkan pandangannya, ia merasa aneh. "Kenapa Chan?" tanya Jeno,
"Nggak, kayak aneh aja. Aku ngerasa diikutin daritadi." jawaban Haechan membuat Jeno mengernyitkan kening, pria itu jadi ikut mengedarkan pandangannya untuk mencari sesuatu yang aneh tetapi pria itu tidak menemukannya, 

"Mungkin perasaan kamu aja, berangkat aja deh mending daripada kamu was-was disini." setelah itu buru-buru Haechan masuk ke dalam mobil dan duduk dikursi samping pengemudi. 
"Nggak mungkin kan aku diikutin sama penghuni kuil yang ada di taman tadi Jen?" Haechan mengusap kedua bahunya sendiri, ia jadi takut. 
"Bisa jadi, kamu kan cantik, ada kali hantunya naksir kamu." Jeno bercanda sambil pria itu melajukan mobil menuju ke tempat penginapannya, tentu saja dengan bantuan GPS. 

"Ih Jeno!" Haechan memukul pelan lengan Jeno,
"Oiya, mau makan dulu nggak?" tawar Jeno, 
"Boleh, aku juga agak laper ini." 
"Agak laper tapi abis dua porsi ntar." mendengar ucapan Jeno dan pria itu yang kini tertawa membuat Haechan gondok, lelaki itu kini mencubit lengan Jeno sampai pria itu meringis dan meminta ampun. 

"Aduh aduh iyaaa maaf." ujarnya,
"Nyebelin banget sih." ucap Haechan,
"Jadi mau makan apa princess?" 
"Makanan khas sini aja, restoran bintang lima sekalian, mau rasain masakan orang sini." kepala Jeno mengangguk sebagai persetujuan, Haechan membantu dengan mencari restoran bintang lima disekitar sana, minimal bintang 4 kalau tidak ada, atau restoran terkenal disini. 

Mereka sampai direstoran dan memesan satu meja, Haechan dan Jeno memilih meja yang menampilkan pemandangan jalan, restoran ini menggunakan bangunan tradisional Jepang, lumayan besar karena restoran ini ramai karena enak. 

"Kayaknya disekitar sini ada kuil, naik malem malem gini mau nggak?" tanya Haechan, 
"Kebanyakan nonton anime ya kamu?" pertanyaan Jeno membuat wajah Haechan yang tadinya tersenyum kini menjadi datar,

"Bisa nggak sih omongannya yang bener dikit jangan bikin kesel?" Jeno terkekeh, 
"Iya iya nanti ayo kesana." Haechan berdecak, ia kemudian memeriksa ponselnya untuk membalas chat dari keluarganya. Chenle sendiri masih mengomel karena ia tidak diajak jalan-jalan ke Jepang. 

Haechan menarik tubuh Jeno dan mengarahkan kameranya ke arah mereka, berniat untuk mengambil foto untuk dikirimkan ke Chenle, 

Chenle😘😘

Nih Papa lagi makan sama Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih Papa lagi makan sama Jeno

Papaaaa 😡😡 tau ah, ngambek
Papa pacaran mulu sama om Jeno

Loh? gamau punya bapak duda kaya raya?

Papaaa!


Not a Perfect Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang