30.

3.8K 428 18
                                    

Berita tentang konfrensi press yang diadakan oleh Haechan sudah tersebar dengan luas, Jeno tentu saja akan hadir, pria itu tentu saja akan hadir karena ini menyangkut driinya dan citra perusahaannya. Mereka melakukan pertemuan di gedung perusahaan milik Johnny, lebih tepatnya di aula yang sudah ditata sedemikian rupa untuk ruang pertemuan. 

Acara akan dimulai pukul sepuluh nanti, tapi Haechan sudah bersiap dan berangkat dari rumah sejak pukul delapan pagi.
"Mampir dulu ya ke tokonya Jeno." ucap Haechan pada supirnya, 
"Ada yang mau dibeli?"
"Ambil pesenan aja kok." jawab Haechan, ia sudah menyiapkan sandiwara kecil yang tentunya sudah ia bicarakan dengan Jeno. 

Begitu sampai ditoko perhiasan milik Jeno, Haechan yang sudah memesan perhiasan tentu saja dengan bantuan Jeno langsung diarahkan untuk mengambil pesanan. 
"Makasih ya." Haechan memberikan tip untuk pegawa yang melayaninya, 
"Tip dari saya, makasih ya kalian." Haechan pergi dengan membawa pesanan dan senyum yang merekah, dia akan memberikan kejutan terbaik untuk semua orang. Tentu saja semua pegawai disana langsung senyam senyum, tip yang diberikan Haechan senilai cek 20 juta.

Haechan baru sampai dikantor ketika jam sudah menunjukkan pukul 10.10, Haechan menghampiri Jeno yang ada dibelakang panggung aula, 
"Aku udah ambil, pake dulu sini." Haechan meraih tangan Jeno dan memakaikan cincin di jari manis kiri milik pria itu, begitupun sebaliknya. 

Setelah Jeno dan Haechan siap, mereka berdua naik ke atas panggung dimana sudah ada beberapa jurnalis media yang diundang, mereka tidak melakukan acara ini secara terbuka dan hanya jurnalis yang diundang saja yang boleh meliput, ini hanya skandal kecil tak perlu dibesar-besarkan. 

"Selamat pagi semuanya," sapa Haechan setelah ia menyalakan mic di depannya,
"Jadi seperti yang sudah kalian tau kalau saya akan melakukan konfirmasi tentang berita yang beredar, saya tidak mau berlama-lama disini jadi saya dan Jeno baru mengenal satu sama lain memang sebelum kami bercerai, tapi saya sengaja menemui Jeno untuk memberitahukan perihal perselingkuhan yang dilakukan mantan pasangan kami masing-masing." Haechan mengubah slide PPT ke slide selanjutnya, 

"Ini bukti pembayaran tempat dan cctv, saya kesana nggak sendiri ada bareng sama temen saya. Jadi semua tuduhan itu nggak bener kalau kita juga punya hubungan, kalian bisa telusuri kalau kita nggak pernah satu sekolah, nggak pernah ketemu selama tahun-tahun terakhir karna kami juga nggak pernah melakukan itu." ucap Haechan, 
"Ada pertanyaan?" tanya Jeno, 

Salah seorang jurnalis mengangkat tangannya untuk mengajukan pertanyaan, 
"Ya silahkan." 

"Jadi kalian mengenal sebelum perceraian kalian, lalu apakah kalian juga menjalin hubungan saat itu?" tanya jurnalis itu, Haechan menatap Jeno dan membiarkan pria itu yang bicara kali ini. 
"Enggak, kita cuma mau kasih beberapa pelajaran ke mereka berdua. Kalau kalian masih ingat kasus soal perselingkuhan mereka berdua itu.." Jeno menatap Haechan dan lelaki itu mengangguk, 
"Itu rencana kami berdua, karna kami kecewa dengan mereka berdua." 
"Saya cuma nerima satu pertanyaan, intinya sekarang saya dan Jeno memutuskan untuk menjalin hubungan sejak beberapa minggu yang lalu, setelah saya cerai dari Mark. Dan untuk siapapun penyebar berita ini, jangan membuat berita yang tak berdasar atas asumsi pribadi atau kamu bakal tau apa akibatnya." setelah itu Jeno mengakhiri jawabannya, 

Beberapa saat kemudian setelah sesi yanya jawab yang rupanya tidak bisa berhenti disitu saja, akhirnya Haechan dan Jeno bisa keluar dari situasi itu. 

Jeno pergi diantar oleh supir, begitu juga dengan Haechan, kali ini mereka akan berpisah disini. 
"Simpen aja cincinnya, hadiah." ucap Jeno ketika Haechan hendak mencopot cincinnya. 
"Eh, makasih ya." Haechan tersenyum sebelum ia masuk ke dalam mobilnya, Jeno melambaikan tangan ke arah Haechan sebelum dia juga masuk ke dalam mobilnya. 

Not a Perfect Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang