DUA PULUH

1.3K 72 5
                                    

Assalamualaikum

Seperti biasa sebelum lanjut baca utama kan vote dulu,dan komen juga.

Kalau bisa Komen nya di setiap paragraf ya.

Kalau ada TYPO bantu tandai aja

Mohon dukungan nya 🙏

Terimakasih

"Jalur langit adalah satu satunya pilihanku yang tak pernah pupus di kala banyaknya harapanku yang terlampau hancur,namamu selalu terselip di setiap doa ku,dan di setiap sujud ku di sepertiga malam ku, hingga akhirnya aku berhasil memiliki namamu ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jalur langit adalah satu satunya pilihanku yang tak pernah pupus di kala banyaknya harapanku yang terlampau hancur,namamu selalu terselip di setiap doa ku,dan di setiap sujud ku di sepertiga malam ku, hingga akhirnya aku berhasil memiliki namamu di lauhul Mahfudz ku."

Jalur langit captain

*****

Rayyan bangun lebih dulu,ia melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul 4 pagi, padahal tadi ia baru saja tertidur setelah Ayna membangunkan tidurnya saat ia tidur di luar kamar, tapi sekarang kini ia harus kembali bangun untuk melakukan kewajiban nya sebagai hamba Allah.

Rayyan melihat ke sebelah nya,ia masih mendapati Ayna yang masih tertidur pulas, bahkan gadis itu tidur dengan memeluk Rayyan.

Rayyan senyum senyum sendiri saat melihat wajah Ayna yang selalu menggemaskan saat sedang tertidur."Lucu."Gumam Rayyan dengan membelai lembut pipi Ayna.

"Sudah waktunya untuk sholat tahajud,dan sebentar lagi waktu subuh."Sebelum Rayyan beranjak turun dari tempat tidur nya,ia mengecup kening Ayna terlebih dahulu.

"Mas Rayyan."Panggil Ayna.

Saat Rayyan hendak pergi ke kamar mandi,ia langsung menghentikan langkahnya saat mendengar suara Ayna yang memanggil nya.

"Ayna."Rayyan kembali menghampiri Ayna yang sudah bersandar di kepala ranjang.

"Mas Rayyan udah bangun,kok gak bangunin Ayna."

Rayyan tersenyum lalu beralih duduk di sisi ranjang dekat Ayna."Kamu tidurnya sangat nyenyak sayang,saya tidak tega membangunkan kamu."

Degg.......

Detak jantung Rayyan seakan-akan berhenti saat tiba-tiba saja Ayna memeluk nya.

"Maafin Ayna ya mas,gara gara Ayna mas Rayyan harus tidur di luar kamar."Gumam Ayna di pelukan Rayyan.

Rayyan mengusap puncak kepala Ayna dengan lembut."Sudah saya bilang,itu bukan salah kamu, jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri,saya tidak suka itu."

Ayna melepaskan pelukannya dari Rayyan."Mas baru tidur lagi,apa mas gak bakal ngantuk, apalagi kan mas mau tugas di bandara."

"Saya sudah terbiasa."

Jalur langit Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang