DUA PULUH ENAM

1.1K 65 16
                                    

Assalamualaikum

Seperti biasa sebelum lanjut baca utama kan vote dulu dan komen.

Kalau ada TYPO bantu tandai aja

Terimakasih

Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Rayyan dan Ayna,kini mereka sedang berada di dalam perjalanan menuju tempat yang akan Rayyan datangi, sementara Ayna tidak tau ke mana Rayyan akan mengajak nya, Ayna hanya menurut saja pada suaminya meskipun hatinya merasa ada sesuatu yang akan terjadi.

"Mas,mas Rayyan mau ngajak aku ke mana."Tanya Ayna.

"Ke suatu tempat,nanti kamu akan tau."

"Mas mau ngajakin Ayna jalan jalan."

"Tidak."

Ayna mengerenyit."Kalau tidak, terus kenapa kita pergi di sore hari gini."

Rayyan menatap sekilas Ayna."Saya ingin berbicara empat mata sama kamu."

Ayna semakin di buat heran, pasalnya kenapa Rayyan tidak berbicara di rumah saja,kenapa harus mengajaknya ke keluar,apa pembicaraan Rayyan begitu serius.

"kenapa gak bicara di rumah aja,mas."

"Tidak,ada hal yang penting yang ingin saya bicarakan sama kamu,jadi saya mengajak kamu keluar."Jelas Rayyan.

Ayna menghela napas, sudahlah menurut saja.sungguh sejak pagi hari Ayna merasa ada sesuatu yang mengganjal dalam diri Rayyan, sikap laki laki itu terlihat berbeda dari sebelumnya, meskipun masih tetap romantis,tapi tetap saja seorang istri mempunyai filing tak enak terhadap sang suami.

*****

Beberapa menit perjalanan, akhirnya Rayyan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan,Ayna mengerenyit bingung saat Rayyan menghentikan mobilnya di tempat yang begitu sunyi,di mana di tempat itu hanya terdapat pohon pohon yang berjejeran di sepanjang jalan.

"Ayna."Rayyan menyentuh bahu Ayna saat Ayna yang tengah asik melihat ke arah jendela mobil.

Ayna tersadar lalu  menoleh menatap Rayyan

"Ayo turun."

Ayna menganguk.Rayyan dan Ayna mereka berdua turun dari mobil, pandangan Ayna beralih melihat ke sekeliling nya.seketika mata Ayna tertuju pada jurang yang berada tak jauh darinya, seketika Ayna teringat akan sesuatu saat ia melihat jurang tersebut.

"Jurang itu kan."Ayna melangkah mendekat ke arah jurang. Melihat itu Rayyan pun ikut mengikuti langkah Ayna.

"Ada apa."Tanya Rayyan.

"Jurang ini adalah jurang di mana dulu kedua orang tua aku kecelakaan dan jatuh ke jurang itu,dan aku masih ingat tempat ini,karna dulu ibu sama  bapak pernah mengajak aku ke sini."Ungkap Ayna dengan menyengka air matanya.

Jalur langit Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang