Apakah kalian pernah menemukan sosok laki laki yang rela tidak makan, tidak minum,dan tidak tidur selama satu Minggu lamanya.sosok laki laki yang rela berdiam diri di dalam masjid selama satu Minggu lamanya, hanya demi berzikir,berdoa, memohon petun...
Seperti biasa sebelum lanjut baca utama kan vote dan komen.
Target komentar 300, tembus aku up cepat,gak tembus jangan tanya kapan aku update.yuk bisa yuk tembusin target Komentar nya biar aku bisa up lagi.
Kalau ada TYPO bantu tandai aja
Terimakasih
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Setampan dan semapan apapun seorang laki-laki,akan percuma jika agama tidak di jadikan yang utama,sebab laki-laki yang paham dengan agama,dia bukan hanya akan memikirkan kebahagiaan mu di dunia saja,namun dia akan memikirkan bagaimana caranya bisa berbahagia bersama mu di surga."
Ayna Tarina Mentari
*****
Rayyan terbangun dari tidurnya,ia melihat ke sisi brankar dan mendapati seorang wanita yang selama ini selalu ia rindukan tengah tidur di sebelah nya dengan memeluk nya, bahkan Rayyan juga tengah memeluk wanita itu,siapa lagi kalau wanita itu adalah Ayna.
Di saat Rayyan sedar dari koma, Ayna begitu bahagia.tidak kalah bahagia nya dengan Rayyan yang kini telah di pertemukan dan di persatukan kembali dengan istri tercinta nya, Ayna.mereka semalam menghabiskan waktu bersama sampai akhirnya Ayna merasa mengantuk dan Rayyan meminta Ayna untuk tidur bersama nya, kerena Rayyan tidak ingin jauh lagi dari istrinya itu.
Rayyan tersenyum melihat wajah Ayna yang begitu cantik dan selalu cantik di mata nya, tangannya terulur mengusap lembut pipi Ayna.
"Sayang bangun yuk, tahajud."Bisik Rayyan di telinga Ayna.
Ayna terusik,ia membuka matanya dan terkejut saat mendapati wajah Rayyan yang begitu dekat dengan wajahnya.
"Mas Rayyan."Gumam Ayna lalu merubah posisinya menjadi bersandar di kepala brankar.
"Humairah nya mas udah bangun."
Mendengar hal itu membuat Ayna tersenyum malu sambil menundukkan kepalanya,sudah di pastikan pipi nya saat ini tengah memerah.
"Kenapa hmm."Rayyan sedikit mengangkat dagu Ayna untuk menatap nya. Sementara Ayna hanya menggeleng sambil tersenyum malu.
"Pipi kamu merah."
"Mas."Ayna semakin menunduk malu,kini pipinya benar-benar seperti kepiting rebus.
