chapter 10

4.6K 294 1
                                    

* * *

"Kelompok nya akan saya sebutkan masing-masing, Rakha, Naura, Yuenda, Dafi, Cakra, queen dan untuk kelompok satu lagi Adara, Aksa, Alvaro, vinia, putri, Arvin" sebut kapsek, dan seterusnya hingga seluruh siswa mendapat kan kelompok nya.

"Kalian hanya memecahkan misi saja, kalian akan di kasih peta untuk petunjuk pos1, pos2 dan pos3, kalian akan di kasih misi apa saja yang harus di selesaikan, dan hanya mempunyai penerangan lilin, paham anak-anak"kapsek yang memberikan pengarahan kepada siswa-siswi Mega pelita.

"Nau, Luh kok ikut sih, Luh kan lagi sakit?"gumam rakha yang agak cemas kalau Naura bisa kenapa-kenapa lagi.

"Udah gw udah sembuh, lagian ada queen sama Yuenda kok" ucap Naura sambil menepuk pundak Rakha.

"Yaudah Luh harus Deket gw, takut loh kenapa-kenapa lagi"Rakha.

"Gila-gila Luh"Naura.

"Gw kasih tau!"ucap Rakha agak keras.

"Em,iya kha".

Mereka pun sudah di perbolehkan untuk masuk ke hutan untuk jurit malam, dan kelompok rakha pun mulailah memasuki hutan.

"Kenapa kalian bertiga muka nya kek ketakutan gitu"ucap Cakra melihat queen,Yuen,dan Naura muka nya seperti ketakutan.

"Gak kok kita gak papa kan"balas queen dengan senyuman terpaksa karena mereka tidak terima di bilang takut.

"Iya gak papa" ucap Naura.

"Udah gini aja, yang cewek pasangan nya cowok biar kalian gak kenapa-kenapa, gw Ama Naura ya"gumam rakha sambil menarik tangan Naura dan melihat peta.

"Gimana rak, peta nya jelas gak, kita di pos berapa?"tanya Dafi sambil disampingnya Yuenda.

"Kita sampai di pos 1 nih bentar lagi"balas rakha sambil melihat peta.

"Yaudh Ayuk kita lanjut pelan-pelan"Dafi.

"Yuk"dibalas Cakra.

Di sisi lain kelompok nya Adara sedang berjalan menuju ke pos 1, tiba-tiba vinia kaki ia tersandung kayu yang lumayan besar, karena ia tidak fokus dan lilin nya mati.

"Aduh,,, sakit bangett"gumam vinia sambil memegangi kakinya dan nangis.

"lain kalo loh pelan-pelan"ucap Alvaro sambil memejit kaki nya vinia yang sakit itu.

"Pelan-pelan,Aaaa varo"vinia sambil memukul-mukul punggung Alvaro dan menjambak rambut nya.

"Yang sabar ya vinia"ucap putri yang duduk di samping vinia.

"Udah berhenti nangis nya, gw takut nanti hantu denger dan datengin kita lagi, hiiii kan serem"raut Adara sambil tak sadar ia memeluk Aksa.

"Hee Luh, gak usah mengambil kesempatan aja dar"ucap Arvin yang melihat Adara memeluk Aksa.

"Eh hii jijik gw Ama Aksa" jawab Adara sambil mengusap switer nya.

"Luh suka kan Ama gw?"tanya Aksa dengan kagum dan senyum.

"Kepedean Luh sa"Adara.

"Luh kan Emang suka kan Ama Aksa"ucap putri.

"Dah-dah, jangan berantem, vinia kaki Luh masih sakit kan, gw gendong aja ya"ucap Alvaro sambil mengulurkan tangannya.

Rakha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang