S2 Chapter 4

1.4K 112 6
                                    

Hallo readers
*
*
*
Plis aku masih pemula, jangan bilang BLA BLA🙂🙏🏻

Aku minta maaf kalo misalkan kata¹ nya itu berserakan🙏🏻

***

Apa ini yang dinamakan takdir? Hidup ku seperti ini?

Jika memang itu benar... Aku belum siap untuk berpisah dengan nya..

Saat ini entah cobaan dari mana yang membuat ku begitu amat sakit merasakan nya...

Aku jujur sudah tidak kuat akan cobaan yang ku hadapi ber kali kali..

Tapi dia selalu menasihati ku dan menenangkan ku sangat lembut..

Entah apa yang ia lakukan sehingga aku luluh kepada nya.

Tapi kalau memang ini jalan satu-satunya untuk membuat ku berpisah dengan diri nya..

Akuu siapp..

Tetapi aku tetap akan menyayangi nyaa..

Sampai ajal ku tiba hanya nama nya yang ku ingat..

Aku mencintaimu...

* * *

"Naura,, sayang?"ketukan pintu dari luar serta memanggil nya, sudah bisa di tebak kalau itu mamah Delisa.

"Masuk mah"Naura terburu-buru menghapus air mata nya dan menghilang kan kesedihan.

"Ini mamah bawakan kamu buah, kamu lagi hamil jadi baik makan buah ya"ucapan lembut Delisa selembut pantat bayi, Naura hanya mengangguk lalu tersenyum.

Wanita itu lalu duduk di pinggir kasur dan menaruh buah itu di atas meja yang terletak di samping kasur.

"Kamu nangis ya nak?"ucap Delisa sambil melihat sendu ke Naura, mata nya sudah keliatan kalau dia menangis.

Naura membalas nya menggeleng sambil tersenyum, masih kuat ia untuk menutupi air mata nya yang hanya sekedip saja sudah ke luar.

"Gak papa sayang keluarin aja, masalah kamu besar saat ini. Sini mamah peluk"Delisa mengulurkan tangannya dan memeluk putri nya itu sambil mengusap rambut nya.

"Mamah juga gak bakalan tau kalau akan kejadian seperti ini, papa kamu di fitnah dan ayah Andrian percaya kepada semua nya kalau yang ngambil uang itu papa kamu"Delisa

"Mamah minta maaf ya nak karena mamah udah keras kepala menjodohkan kamu, jika saat itu mamah berfikir panjang pasti nasip kamu gak akan seperti ini" Delisa tidak kuat menahan tangis, hati nya juga sesak melihat nasib anak nya seperti ini. Orang tua mana yang mau anak nya ber nasib seperti ini.

"Mamah gak usah minta maaf, mamah itu pasti tau kebaikan Naura kedepan nya, jadi mamah gak usah minta maaf dan gausah nangis lagi"Naura, lalu ia menghapus air mata mamah nya sambil tersenyum.

"Kalau memang rumah tangga Naura berhenti disini, Naura siap..."dia bicara begitu sambil menghapus air matanya lalu tersenyum tipis menghadap Delisa.

Rakha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang