chapter 03

6.1K 361 2
                                    

Di saat semua nya mengajak Rakha untuk nongkrong di basecamp, Rakha hanya melamun memandangi sesosok gadis yang sedang menaiki motor nya.

"Naura keren juga ya,bisa naik motor"batin rakha sambil senyum-senyum melihat Naura.

"Rakh,, kok loh ngelamun sih,Luh ikut gak?" Gumam Arvin sembari menepuk pundak Rakha.

"Haa,, iya iya gw ikut kok"ucap Rakha sembari ikut memakai helm.

"Pasti Luh ngeliatin Naura kan?"lanjut Aksa sambil senyum-senyum ngeliatin Rakha.

"Apaan,,gw ga ada ngeliatin Naura!" Jawab tegas Rakha.

Tak berselang lama mereka pun langsung ke tempat tongkrongan mereka.

* * * *

"Assalamualaikum" sapa anak berinisial ENE, sembari ia masuk ke rumah.

"Walaikumsalam non" jawab bik asih, pembantu di keluarga EBALEND ituu.

"Mana semua nya bik?" Tanya Naura.

"Ibu lagi belanja non, papa kamu lagi ke kantor, Abang gatau ke mana non"jawab bik Ida dengan sopan.

"Yaudah bik Naura capek mau istirahat dulu" ucap Naura sembari menuju tangga untuk menuju ke kamar nya.

"Ya non" bik Ida

* * * *

Di kantor

"Apa kabar pak?" Ucap pria itu.

"Baik, senang bisa berjumpa dengan anda" jawab Andrian sembari bersalaman dengan pria itu.

Pria itu adalah DERIL FATIR PERMANA seorang bos besar, ia ada papa dari inisial ENE, ya itu adalah Naura.

"Bagaimana bisnis kita pak?" Tanya Andrian.

"Baik,,, Alhamdulillah, walaupun kemarin ada sedikit salah pahaman kecil" jawab Deril dengan senyuman.

Pak Andrian hanya mengangguk kan kepala nya sambil balas senyuman nya Deril.

"Dulu kita udah sepakat ya pak untuk menjodohkan putri bapak dan putra saya"gumam Andrian senyum lebar

"Oh yaa, gimana itu pak?"lanjut Deril

"Gimana kalo kita lanjutkan aja perjodohan nya" Andrian

"Boleh - boleh setuju" dengan senyuman Deril menyetujui nya.

"Jadi kapan kita bisa pertemukan putri bapak kepada putra saya?" tanya Andrian lagii.

"Nunggu waktu yang tepat kita satukan mereka" ucap Deril

" Yah mungkin kita lebih cepat lebih bagus pak" Andrian

Deril hanya bisa membalas dengan senyuman.

"Yaudh kalo begitu saya permisi dulu, ada mitting penting hari ini" ucap Andrian.

"Oh ya ya,, pak" jawab Deril sembari berjabat tangan.

* * * *

"Ma,,, udah pulang" sapa anak itu kepada seorang wanita.

Ya itu adalah DELISA GRALIND EBALEND mamah dari inisial ENE itu.

"Udah dongg sayang,,"jawab wanita itu sembari memeluk anak perempuan nya itu.

"Papa mana ma?" Tanya Naura.

"Mamah ga bareng sama papa, mamah tuh sama supir

"Owhh" jawab santai anak itu

Tak lama mereka berbincang seorang pria muda tampan manis pun Datang memasuki rumah tersebut.

"Loh Abang,, itu kenapa muka nya kok biru semua, sakit ya?" Tanya anak itu dengan sedikit terkejut.

Pemuda itu adalah ALTAN NARENDRA PERMANA putra dari Deril dan Delisa.

"Ga papa Abang dek" jawab santai pria itu sembari senyum tipis.

"Ga papa gimana sih bang, mamah kan udah bilang Jangan berantem lagi" gumam wanita itu sedikit panik.

"Maafin Abang mah,,"jawab remaja itu.

Jadi bukan sekali atau dua kali Altan melakukan hal ini, melainkan berkali-kali.

"Naura tolong ambilkan kotak obat di laci ya" ucap Delisa sambil panik

Mereka pun menyuruh Altan untuk duduk dan luka nya di obatin sama Naura.

"Aw,, ahkk,,, pelan pelan lah dek" gumam Altan yang menahan sakit tersebut.

"Iya iya ngegas Mulu" jawab Naura muka kesal.

"Udah sekarang Abang istirahat, mamah sama Naura mau nyiapin makan siang" ucap Delisa

"Yah, mah" jawab Altan menuju ke kamar

Setelah beberapa menit, Delisa pun memanggil Altan untuk makan siang, dan tak lama Deril pun pulang.

"Ehh,papa udah pulang?"tanya Delisa

"Udah tadi kebetulan pekerjaan nya udah selesai, jadi ya sekalian papa bisa pulang dan ikut makan siang" balas Deril

Di sela - sela makan siang Deril sedikit terkejut melihat putra nya memar luka - luka gitu.

"Kamu berantem lagi?" Tanya Deril

"Iya pa,,"jawab remaja itu

"Berapa kali papa bilang, kamu stop berantem, okee, papa izinin kamu main - main keluar sama temen kamu, tapii kamu tuh Jangan berantem bisa gak!" Lontar Deril sedikit nada tinggi.

"Pa,, udah kasian Altan" gumam Delisa sambil menenangkan Deril

"Gabisa buk, nanti makin ngelunjak nih anak, pokok nya papa gak mau tau kunci motor, mobil kamu aset kartu kamu papa sita!"ucap kuat Deril

"Pah,,, masa gituu pa?" Jawab Altan Sedikit pamit lantaran aset ia di sita semua.

"Keputusan papa!!" Bentak Deril

"Oke kalo gitu pa,,,!!" Lontar Altan yang lebih keras, ia juga pergi dari tempat itu menuju ke kamar nya.

"Pa,,udah kasian Altan, kalo dia marah gimana?" Gumam Delisa

Setelah selesai makan siang Deril pun memutuskan untuk ke kantornya, dan ada berkas yang tertinggal, sedangkan Naura pergi menuju kamar Abang nya itu.

"Abang,,"ucap Naura sembari mengetuk pintu kamar tersebut.

"Masuk" jawab cuek Abang nya itu.

Naura pun masuk ke kamar Abang nya itu, dan mendekati Abang nya tersebut.

"Abang masih marah ya?, Maafin papa ya bang, papa cuma ga mau Abang kenapa-kenapa, papa mau yang terbaik buat Abang," ucap lembut Naura

"Abang juga tau de,, Abang berat ngelepas semua nya, kamu tau kan Abang sedekat apa sama temen - temen Abang"balas Altan sambil berdiri melamun di depan balkon.

"Naura juga tau bang,, kan papa bilang Abang boleh main-main sama temen cuma papa bilang gaboleh berantem" nasihat Naura

"Tap,,,"ucapan Altan di hentikan Naura

"Abang sayang Naura kan?, Jadi apa yang Naura bilang Abang harus lakui"ucap Naura

"Yaudah de,, makasih nasehat nya" gumam Altan.

Lanjut??

Vote🙏

Commen🥀

RADEN RAKHA DANISWARAH 💫



Rakha (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang