Sudah empat hari berlalu sejak Dr. Park berpartisipasi dalam operasi besar transplantasi jantung yang mana sekarang kondisi pasien tersebut sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
Semua dokter yang ikut andil menyalamatkan nyawanya itu berkumpul dalam satu ruangan untuk mengucapkan selamat kepada pasien dan juga keluarga karena dalam dua hari ke depan pasien diperbolehkan pulang.
Pasien tersebut adalah anak kedua dari pemilik perusahaan elektronik ternama yang ada di Korea. Tidak heran jika keluarganya rela mengeluarkan uang hingga ratusan juta won demi dirinya.
Selain biayanya yang mahal, dokter yang bekerja di rumah sakit ini juga memiliki reputasi yang baik, oleh karena itu mereka mempercayainya.
"Untuk dokter termuda yang ada disini, aku ada hadiah khusus untukmu"
Merasa terpanggil, Dr Park yang tadinya berdiri paling belakang, diminta Dr Seo untuk mendekat.
Ia membuka maskernya dan tersenyum tipis.
"Yeobo... tolong ambilkan barangnya" pintanya pada istrinya yang selalu bersamanya.
Ia memberikan sebuah amplop tipis berwarna krem dengan tali berwarna merah.
"Tolong terima pemberianku" ucapnya pada Dr Park.
Dr Park dengan rendah hati menolaknya dan mengatakan bahwa rumah sakit punya aturan untuk tidak menerima hal semacam ini dari siapapun.
Dr Seo menepuk pundak Dr Park agar ia menerimanya.
"Terima saja, ini bukan suap" katanya bercanda, disambut tawa yang lainnya.
"Saya terima" ujar Dr Park mengambil amplop tersebut.
"Isi amplop itu adalah tiket pesawat ke Maldives, dan juga informasi mengenai hotel yang keluarga kami miliki. Pergilah berlibur dengan kekasihmu kesana, kau bisa menginap di hotel kami secara gratis"
Lagi, Dr Seo menepuk pundak Dr Park sambil tersenyum. Seakan menyuruh Dr Park untuk mengambil hadiah itu dan segera menyegerakannya.
Dr Park sendiri bingung harus bereaksi seperti apa.
Apa dia harus senang atau biasa saja.
Liburan ke luar negeri?
Tapi bagaimana dengan pekerjaannya?
"Benar kata Tuan Jang, kau bisa pergi liburan dengan kekasihmu. Tahun ini kau belum mengambil cuti tahunan, kan?" ujar Dr Seo.
Soal cuti tahunan memang Dr Park tidak terlalu memikirkannya karena ia begitu mencintai pekerjaannya.
Tapi, kekasih?
Sunghoon bahkan tidak ingat apa ia pernah punya pacar sebelumnya.
"Aku akan memikirkannya"
tokk..tokk..tokk!!
"Silahkan masuk" ucap Dr Park dari ruangannya, setelah mematikan komputer dan merapikan dokumen bersiap pulang.
"Ini aku"
Dr Park menoleh.
Itu adalah Dr Han.
Yang datang dengan membawa sebuah minuman dingin, lalu meletakkannya di atas meja Dr Park.
"Tolong maafkan kesalahanku, aku ceroboh dan bertindak impulsif. Aku sudah menyadarinya dan merenunginya. Jadi, tolong maafkan aku" ucap Dr Han kemudian sambil menunduk tak berani menatap Dr Park.
"Kau sudah tau kesalahanmu?" tanya Dr Park sambil membereskan barangnya ke dalam tas.
"Aku tidak akan mengurusi pasien yang bukan tanggung jawabku" kata Dr Han cepat. Kali ini ia menatap Dr Park dengan tatapan penuh penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE // SUNGHOON AU
FanfictionBased on author's imagination ⚠️🔞 Rank #1 parksunghoon (231215) Rank #1 leeheeseung (231208)