44

908 60 8
                                    

**mulai part ini Yunjin memanggil Heeseung bukan Ethan



"Jika ayahmu melihatku disini bersamamu, ia akan membunuhku dan membuang mayatku ke sungai Han"

Itulah curahan hati Heeseung, namun tentu saja ia tidak mengungkapkannya langsung melainkan dalam hatinya.



"Kenapa kau menatapku begitu? Apa kau marah padaku karena memaksamu menemaniku ?"

"Aku tidak suka tempat berisik" ungkap Heeseung, sambil sesekali memejamkan matanya karena sorot lampu terus saja mengenainya.

"Haruskah kita pindah ruang VVIP ?" tawar Yunjin, menggeser duduknya mendekat pada Heeseung.

Heeseung menggelengkan kepalanya dan melenguh. Ia menuang botol wine di hadapannya ke dalam gelas kecil lalu meminumnya.

Begitu ia menegaknya, matanya terbuka lebar sementara Yunjin tertawa puas.

Heeseung memandangi gelas kosong yang isinya baru saja mengalir ke kerongkongannya.

"Ini bukan wine?" tanyanya seraya menyeka bibirnya.

"That's whisky baby" jawab Yunjin, yang kemudian mengikuti Heeseung berniat meminum minuman berkadar alkohol tinggi itu.

"Jangan!" cegah Heeseung. 

"Why did you stop me?" tanya Yunjin sambil memandangi Heeseung yang napasnya terdengar berat.

"Ayo kita keluar dari sini, aku akan membawamu ke tempat lain"

"Where it is? A room hotel?" tebak Yunjin bersemangat.

Heeseung menghela nafasnya lalu meraih tangah Yunjin dan membawanya paksa untuk ikut dengannya.



Padahal Yunjin susah-susah menyusun rencana agar Heeseung tertangkap oleh Jimin sedang berduaan dengannya di club tapi dengan bodohnya Yunjin sendiri justru tidak bisa mengelak saat Heeseung membawanya pergi.

Entah ia yang terlalu bodoh atau karena ia sudah jatuh pada pesona Heeseung. Ini sungguh di luar rencananya, yang kesal karena aksi Heeseung membodohinya saat kencan buta.

"Kau mau merokok?" tawar Heeseung yang baru saja menyalakan salah satu batang rokok yang sekarang ada mulutnya.

Yunjin menggeleng. Ia menatap ke arah lain dan tak menghiraukan Heeseung.

"Bukankah tempat ini lebih baik dari kamar hotel"

"I hate you" celetuk Yunjin.

"Ada banyak hal yang bisa menyembuhkan selain alkohol dan seks" ucap Heeseung tiba-tiba.

Yunjin meliriknya dari ekor matanya. Ia tak suka mendengar ucapan Heeseung seolah ia begitu berpengalaman.

"Kenapa membawaku ke tempat bermain anak-anak, aku bukan anak kecil" protes Yunjin, sambil mengayunkan kakinya.

"Disini nyaman dan tenang, jadi kenapa tidak?"

"Banyak serangga dan dingin, aku tidak suka" oceh Yunjin.

Heeseung menaruh rokoknya, melepas jaketnya dan memakaikannya pada Yunjin.

"Pakai sendiri, kau merusak stylingku" tolak Yunjin dengan merengek lucu, seperti anak kecil yang sedang merajuk pada ayahnya.

Heeseung tetap memaksakan jaketnya agar dipakai oleh Yunjin.

"Jangan banyak protes, atau besok pagi kau terkena flu"

FATE // SUNGHOON AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang