Jaehee menunduk sedih, kenapa Heeseung bisa bertanya seperti itu padahal mereka sudah lama berteman? Kenapa Heeseung meragukannya?
Niat Jaehee datang menemuinya sebab tak ingin menjaga rahasia mengenai hubungannya dengan Sunghoon dari teman dekatnya itu. Jaehee tidak menyangka kalau Heeseung justru akan meragukan perasaan dan hubungannya.
Mungkin karena hormon hamil? Jaehee merasa begitu sensitif dan emosional. Ia ingin menangis tapi ia tahan karena tak ingin merusak suasana. Bagaimanapun ia ingin terus berteman dengan Heeseung karena selama ini Heeseung telah menjaganya hingga pada akhirnya menemukan orang yang tepat, yaitu Sunghoon.
"Oppa, apa kau tau? Pertanyaanmu menyakiti hatiku, kau tidak percaya padaku" ungkap Jaehee dengan senyum kecil di akhir.
Heeseung tak menjawab dan hanya menatap Jaehee dengan tatapan sendunya.
Kembali lagi, ia tak bermaksud menyakiti hati Jaehee. Ia hanya ingin memastikan bahwa perempuan yang disayanginya bak adik kandungnya sendiri itu menderita karena memilih lelaki yang salah.
Heeseung kembali meraih tangan Jaehee dan menggenggamnya erat. Jaehee menatap Heeseung dengan ekspresi sedih dan bingung.
"Jaehee-ya...maaf jika kata-kataku menyakiti hatimu, aku hanya ingin memastikan kalau kau bertemu dengan orang yang tepat. Kalian saling mencintai satu sama lain, dia menjagamu, melindungimu dan tidak menyakitimu. Kau sudah seperti adikku sendiri. Aku menyayangimu. Kita selalu bersama selama beberapa tahun terakhir. Bagaimana mungkin dengan mudahnya aku merelakanmu bersama pria lain yang tidak aku ketahui. Kalian tidak hanya berkencan, tapi akan menikah. Bahkan sekarang perutmu sedang mengandung anaknya. Tolong tatap mataku.."
Jaehee meneteskan air matanya saat itu juga.
"Pernikahan itu bukan hanya soal cinta dan tinggal bersama tapi juga komitmen seumur hidup. Apa kau sudah siap? Apa orang itu orang yang tepat? Kau sungguh mencintainya? Kau yakin akan menghabiskan sisa waktumu dengannya? Dia mampu menjagamu? Merawatmu saat sakit? Membelikanmu makanan enak saat kau lapar? Mengajakmu berlibur di saat kau sedang stres? Tolong yakinkan aku, tolong yakinkan kalau pria yang kau milih mampu melakukan itu semua. Jika tidak.."
"Oppa.." Jaehee menyela, Heeseung segera menyeka air di pipi Jaehee.
"Dia mampu melakukan itu semua, dan kami saling mencintai satu sama lain" ungkap Jaehee dengan terisak.
Walaupun hatinya sakit, tapi disisi lain Heeseung juga merasa lega mendengar itu.
Mungkin hari seperti hari ini akhirnya tiba.
"Berjanjilah padaku" ucap Heeseung kembali menggenggam tangan Jaehee erat.
"Jagalah hubungan kalian dengan sebaik mungkin. Jadilah istri dan ibu yang baik" pinta Heeseung yang tanpa disangka ikut meneteskan air matanya.
Jaehee, wanita yang mengisi hatinya. Hari ini mengatakan bahwa dia akan menikah, bisa kalian bayangkan bagaimana kacaunya hati Heeseung? Dia bahkan tidak tahu dan tidak memahami kenapa dia berkata ini dan itu. Yang jelas pikirannya kosong dan hatinya terasa mati rasa.
Jaehee mengangguk berjanji.
Setelah itu Jaehee menghampiri Heeseung dan memeluknya erat.
"Aku sangat menyayangimu Jaehee.." ucap Heeseung memeluk erat wanita yang mungkin tidak akan bisa ia peluk seerat itu lagi. Katakan saja, ini yang terakhir.
"Aku juga menyayangimu oppa..." balas Jaehee menghirup udara sebanyak-banyaknya dari celuk leher Heeseung.
Ya, ini yang terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE // SUNGHOON AU
FanfictionBased on author's imagination ⚠️🔞 Rank #1 parksunghoon (231215) Rank #1 leeheeseung (231208)