20

1.4K 71 0
                                    

"Apa ibu mau cucu?"

Hanya secuil pertanyaan tapi langsung membuat ibu memukul lengan Sunghoon.

"Aw! Kenapa ibu memukulku" protes Sunghoon.

"Jangan macam-macam! C-cucu?!" ibunya masih syok dan emosi mendengar ucapan Sunghoon yang keluar dengan begitu santainya.

Sunghoon menutup mulutnya rapat-rapat sambil sesekali melirik ibunya yang menatapnya tajam.

"Ibu pasti membayangkan sesuatu yang tidak baik, tapi ibu... itu hanya aktivitas biologis yang secara umum dilakukan oleh orang dewasa—aww!"

Belum selesai bicara, ibu langsung mencubit lengan Sunghoon dengan kuat sambil memberikan tatapan mematikan agar putranya itu jera.

Ya dia memang dokter, tapi hal semacam itu bukanlah sesuatu yang ringan untuk dibahas.

Apa katanya? Aktivitas biologis???






"Kalian belum pernah tidur bersama, kan???" tanya ibu curiga.

"Tidak" Sunghoon lanjut bergumam kecil, "—sudah lama sekali"

"APA KATAMU?!"

Mata ibu kembali melotot lebar.

Sunghoon merutuki dirinya sendiri yang kelepasan di depan ibunya.

"Katakan yang sebenarnya!" paksa ibu.

"Aku sudah mengatakannya" kata Sunghoon takut-takut.

"Tiga... dua...." ibu memicingkan matanya dan bersiap mencubit Sunghoon lagi.

"Ah ya ya ya, ibu ..ibu tau kami dulu sekolah di SMA yang sama"

"Ya, lalu?"

"Itu sudah lama sekali"



Untuk beberapa saat ibunya terdiam.

Berpikir.

Apa maksud—

Lagi-lagi ibu dibuat syok mendengar pengakuan Sunghoon.

Ia tak menyangka putranya yang polos ternyata.....



"PARK SUNGHOON!"

Dan itulah yang melatarbelakangi aksi mata-mata yang dilakukan oleh ibu.

Saat SMA, mereka pernah tidur bersama.

Mengetahui fakta itu saja membuat kepala ibu pusing dan tensi darahnya pasti langsung naik.

Kalau masih SMA saja mereka berani melakukan hal semacam itu, ibaratnya di pertemuan kedua ini, apa yang mungkin bisa terjadi??

Ibu tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.



Kakek Sunghoon adalah seorang umat yang kusuk. Bahkan telah mendirikan tiga gereja besar yang menjadi pusat peribadatan umat Kristen di Korea.

Jika tidak diawasi, ibu takut Sunghoon dan Jaehee sungguh nekat melakukannya, dan soal lainnya, baik reputasi profesinya serta reputasi kakeknya bisa terkena dampaknya karena tindakan gegabah tersebut.

Jadi selain mempercepat tanggal tunangan, ibu juga akan berusaha sebisanya untuk mengawasi Sunghoon.

Ya meskipun tidak bisa dilakukan setiap saat.

Tapi setidaknya malam ini.... dia harus tau kemana putranya akan pulang.






















#























Saat keluar dari mobilnya untuk membuang sampah, sebenarnya saat itu Jaehee yang sedang berlari mengetahui bahwa pria yang dilewatinya adalah Sunghoon.

FATE // SUNGHOON AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang