Matahari sudah berada di atas kepala saat Yunjin bangun dari tidurnya.
Pekerja kantoran bahkan sudah memikirkan tempat untuk makan siang. Sementara Yunjin baru merentangkan kedua tangannya dan bersandar pada headboard sambil sesekali meregangkan lehernya.
"Shit" umpat Yunjin pelan seraya menyibak rambut panjangnya yang berantakan.
Ia berada di kamar orang lain, bahkan memakai kemejanya, hanya mengenakan celana dalam dan ada sarapan di atas nakas samping ranjang.
Sambil menutup matanya ia mencoba mengatur napasnya seraya mengingat semua kegilaan yang ia -mereka- lakukan semalam.
Ia bersumpah pada Tuhan awalnya ia hanya ingin main-main dengan jaksa muda itu, siapa sangka kalau ia sendiri yang akhirnya menjadi korban.
Yunjin sungguh disiksa habis-habisan. Tapi kalau disebut pemerkosaan rasanya juga tidak benar, karena Yunjin yang memancingnya duluan.
Mengira berhadapan dengan buaya, rupanya ia malah menghadapi aligator , yang faktanya lebih buas dan agresif dari buaya pada umumnya.
Lihat saja luka di badan Yunjin.
Satu, tepi bibir kiri yang luka dan berdarah. Dua, leher bekas cekikan. Tiga, bekas remasan dan tamparan di payudara. Empat, kissmark di kulit perut. Lima, bekas pukulan di bokong. Dan jangan lupakan rambut Yunjin yang rontok karena ditarik oleh Heeseung dengan brutal.
Bisa kalian bayangkan sesadis apa Heeseung memperlakukan Yunjin.
Tapi apa Yunjin protes semalam?
Jawabannya tidak.
Karena dia memang masokis, walau sekarang ia mengasihani tubuhnya.
Dengan penampilan seperti korban sandera, ia membutuhkan waktu untuk memulihkan diri sebelum pulang. Atau kalau tidak, ayahnya akan memburu pelaku yang sudah melakukan putri kesayangannya seperti jalang.
"Kau sudah bangun?"
Yunjin menoleh sambil mengunyah roti.
Ia tidak terkejut melihat Heeseung datang yang mungkin sedang istirahat makan siang.
Yunjin hanya menatap ke arah luar jendela.
Melihat Yunjin yang mengabaikannya, Heeseung segera menghampirinya sambil membawa sesuatu dari kantung plastik.
Baru setelah Heeseung duduk di sampingnya, Yunjin menoleh ke arahnya.
"What'd you bring?" tanyanya penasaran.
Heeseung tersenyum tanpa menjawab. Ia menggulung lengan kemejanya lalu pergi lagi.
Yunjin menaruh rotinya dan mengambil plastik yang dibawa Heeseung yang rupanya berisi obat-obatan. Siapa yang sakit? tanyanya bingung.
Tak lama Heeseung kembali membawa wadah berisi air dan es lengkap dengan handuk.
"Masih sakit?" tanya Heeseung sambil melihat Yunjin dengan penuh perhatian.
"Aku?" tanya balik Yunjin.
Heeseung tertawa kecil, tentu saja, siapa lagi?
"Badanku diserang beruang semalam, seluruh badanku sakit" ucap Yunjin dengan nada sedih yang lucu.
"Bukankah kau yang memancing beruangnya duluan huh?" goda Heeseung gemas.
"Aku pikir beruangnya jinak..." ucap Yunjin malu-malu.
Heeseung hanya geleng-geleng dan sesekali tersenyum pada Yunjin.
"Maafkan telah menyakitimu." ujarnya tulus sambil membelai rambut Yunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE // SUNGHOON AU
FanfictionBased on author's imagination ⚠️🔞 Rank #1 parksunghoon (231215) Rank #1 leeheeseung (231208)