63

638 53 28
                                    

"Matamu bengkak tapi makanmu lahap sekali"
"Akumseorangmibumhamilyangmsedangmkelaparan!"
"Aigoo... kalau begitu habiskan semuanya... aku yang akan membayarnya. Hari ini biar oppa yang traktir"

*plaak!

Jaehee tersenyum dengan pipi penuh setelah puas memukul Heeseung.

Yah walaupun lumayan ngilu tapi Heeseung senang melihat Jaehee kembali ceria. Tidak salah memang kalau ada pepatah cara meredakan emosi itu tidak sulit, cukup ajak makan makanan yang dia suka.


"Cepat habiskan makananmu, ini sudah pagi" ujar Heeseung setelah menengok jam di dinding yang menunjukkan pukul satu dini hari.

Sampai ia menemukan Jaehee yang makan dengan belepota, ia pun berinisiatif membersihkan dengan tisu.

"Oppa"

"Hum..."

"Aku tahu seharusnya aku tidak mengatakan ini tapi aku akan tetap mengatakannya"

Heeseung terkekeh duluan sebelum Jaehee melanjutkan ucapannya.

"Kalau pacarmu hamil apa kau akan memperlakukannya seperti ini juga?"

Heeseung dibuat tertawa dengan pertanyaan Jaehee. Bagaimana bisa ia kepikiran untuk menanyakan hal itu.

"Maksudmu Jimin?"

"Kalian masih bersama?"

Heeseung mengangguk.

"Ini rekor hubungan terlamamu"

"Hey apa maksudmu, rekorku adalah denganmu. Sudah berapa lama kita bersama? Delapan tahun? Sembilan tahun?"

"Ck! Jangan alihkan topik pembicaraan. Katakan padaku, kali ini hubunganmu serius kan?"

Mendengar pertanyaan perihal percintaan dari mulut Jaehee langsung membuat Heeseung merasa tak senang. Bukan karena ia tak ingin memberitahu Jaehee mengenai asmaranya, tapi ia tak suka membahasnya dengan Jaehee.  Hanya saja.

Heeseung memijat lehernya sambil melihat ke arah lain.

"Kenapa tidak dijawab? Apa itu membebanimu?"

"Uh?" Heeseung menengok, dan menggeleng, "Tidak", ia berdiri dan bersiap ke toilet, "Aku mau ke toilet sebentar" ujarnya.

Jaehee berdecih melihat aksi sahabatnya itu yang seolah menghindari pertanyaan darinya. Namun ia tetap meneruskan makan malamnya yang lezat. 

Yang mungkin saja jika Sunghoon tahu...

sudah pasti ia akan melarangnya.

"Ah sial, kenapa aku malah teringat padanya" ucap Jaehee kesal sambil meletakkan sepotong paha ayam yang baru digigitnya sedikit.

"Sudahlah, aku tidak napsu lagi" gumamnya, mengambil tisu membersihkan tangannya.

Tak lama Heeseung pun kembali.

"Sudah selesai?" tanya Heeseung melihat Jaehee sudah bersih.

"Um. Aku kenyang. Terima kasih banyak traktirannya" ujar Jaehee sambil tersenyum lucu.

Heeseung terkekeh lalu pergi lagi, "Tunggu sebentar, aku akan membayarnya" pesannya.

Namun tidak, Jaehee justru langsung berdiri dan pergi keluar begitu Heeseung meninggalkannya.

Jaehee memasukkan kedua tangannya yang kedinginan ke dalam saku mantelnya dan melihat langit kota yang gelap.

Tidak ada bintang, apalagi rembulan.

Gelap, meski cukup terang dengan bantuan lampu jalanan.

Ada gerai yang sudah tutup, ada pula yang masih gemerlap. Tidak heran, karena dia di pusat kota. Di pagi-pagi buta seperti itu, pastilah ada yang masih bekerja, ada yang tidur, ada yang pula mencari hiburan.

FATE // SUNGHOON AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang